Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

mabdulkarimAvatar border
TS
mabdulkarim
Polda Bali Bantah Serang Mahasiswa Papua Demo KTT G20




Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu membantah anggapan kepolisian melakukan penyerangan terhadap mahasiswa Papua yang menggedelar demo di Denpasar (CNN Indonesia/Kadafi)
Denpasar, CNN Indonesia -- Polda Bali membantah melakukan penyerangan terhadap massa mahasiswa Papua yang menggelar demonstrasi di Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar, Bali, pada Rabu (16/11).
"Jadi itu tidak benar," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Satake Bayu saat dihubungi, Rabu (16/11).

Satake lalu menjelaskan mahasiswa yang menggelar unjuk rasa itu tidak memberitahu terlebih dahulu. Padahal seharusnya pemberitahuan disampaikan kepada kepolisian mengenai rencana kegiatan.

"Kita menyayangkan karena tidak ada pemberitahuan. Upayakan ada pemberitahuan ke kepolisian, sehingga polisi bisa membantu pengamanan kegiatan mereka karena tidak ada pemberitahuan mereka (ada kericuhan) dengan pecalang," kata Satake.

Dia menyayangkan ada pihak yang menggelar kegiatan tanpa memberitahu terlebih dahulu. Pasalnya, saat ini kepolisian bersama TNI tengah melakukan pengawalan kegiatan KTT G20 di Bali.

Sebelumnya pun polisi juga sudah mengimbau agar menunda semua jenis kegiatan selama KTT G20 berlangsung.

"Kan event internasional yang membawa nama baik Indonesia. Kita all out terkait tentang pengamanan ini, baik personel maupun sarana-prasarananya," ujarnya.

Ia juga menerangkan bahwa pecalang memang ikut membantu untuk mengamankan KTT G20 di Bali. Hal itu sesuai dengan Surat Edaran (SE) Gubernur Bali dengan adanya pembatasan masyarakat selama KTT G20.

Sebelumnya, kericuhan terjadi antara sekelompok mahasiswa Papua dengan organisasi masyarakat (ormas) bernama Patriot Garuda Nusantara (PGN) dan juga pecalang serta pihak kepolisian di Bali.

Aktivis hak asasi manusia (HAM) Veronica Koman menyebut mahasiswa dibubarkan paksa. Padahal mereka ingin menyuarakan tanggapan terhadap KTT G20.

(kdf/bmw)

: https://www.cnnindonesia.com/nasiona...-demo-ktt-g20.
Tanggap KTT G20 sekalian bawa pesan minta merdeka ...

Pernyataan Resmi Desa Adat Renon Pasca-Demo Mahasiswa Papua di Bali, Wayan Suarta: Saya Juga Kena Lempar
Aparat Desa Renon memberikan pernyataan terkait adanya bentrokkan yang terjadi antara Mahasiswa Papua dan ormas reaksioner di Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar, Rabu (16/11/2022).



Suara Denpasar - Aparat Desa Renon memberikan pernyataan terkait adanya bentrokkan yang terjadi antara Mahasiswa Papua dan ormas reaksioner di Jalan Tukad Yeh Aya, Denpasar, Rabu (16/11/2022).

Bendesa Desa Adat Renon, I Wayan Suarta menegaskan, situasi saat ini sudah kembali kondusif setelah terjadi kerusuhan di wilayah Desa Adat Renon, Denpasar.

"Saya sendiri memastikan bahwa apa yang telah terjadi tadi, kami di sini selaku pimpinan, memastikan bahwa keadaan sekarang ini sudah kondusif, aman, nyaman dan terkendali," tegas I Wayan Suarta didampingi Babinsa, Bhabinkamtibmas dan Lurah Desa Renon.

Wayan Suarta menyatakan, pihaknya bertanggung jawab dan memastikan para mahasiswa Papua aman. Dia juga menyatakan "welcome" atau terbuka kepada siapa pun yang datang ke wilayahnya.

Atas insiden tersebut, Suarta mengaku dia juga menjadi korban lembaran batu yang mengenai kepala dan pipinya di pukul oleh massa yang terlibat dalam bentrokan tersebut. Namun kata dia, pihaknya tidak lagi memperpanjang masalah itu dan berkomitmen menyerahkan itu kepada pihak yang berwajib.

Jero Bendesa Adat Renon itu menjelaskan kronologi kejadian yang bermula dari demonstrasi Mahasiswa Papua.

"Tadi yang terjadi di sini bisa kami jelaskan bahwa adik-adik kita yang dari mahasiswa Papua itu mau melakukan aksi demo menolak G20." kata I Wayan Suarta.

Selaku pucuk pimpinan, kata dia, merasa wajib untuk mengamankan dan melindungi warganya di sini agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Maka kami mencoba mediasi agar adik-adik mahasiswa tidak melakukan aksi, namun karena mungkin ada sesuatu hal, mungkin karena terpancing emosinya akhirnya terjadi bentrok yang tadi," tuturnya.

Selanjutnya atas insiden tadi I Wayan Suarta, memberikan imbauan kepada masyarakat Desa Adat Renon agar tidak terpancing atas kejadian tadi karena pihaknya telah melakukan mediasi dengan mahasiswa Papua agar tidak melakukan hal-hal yang merugikan semua pihak.

"Kami sudah mendekati mereka semua dan menyampaikan agar hal-hal yang merugikan kita semua tidak dilakukan," tutup I Wayan Suarta selaku Bendesa Desa Adat Renon. (*/Aryo)
https://denpasar.suara.com/read/2022...ga-kena-lempar




Ketua GAPURA Jack Puraro Kirim Pesan Untuk Mahasiswa Papua


NusaBali.com - Jack Puraro, Ketua Gerakan Pemuda Jayapura (Gapura). -IST
DENPASAR, NusaBali.com - Ketua Gerakan Pemuda Jayapura (Gapura) Jack Judzoon Puraro, memberikan pernyataan terbuka terkait insiden yang terjadi antara sejumlah mahasiswa asal Papua yang tergabung dalam Aliansi Mahasiswa Papua (AMP) Komite Kota Bali dengan ormas, aparat, dan pecalang pada Rabu (16/11/2022) di Denpasar.
Jack Judzoon Puraro mengingatkan agar mahasiswa Papua yang sedang berkuliah di luar daerah seperti di Bali, untuk fokus melaksanakan kewajiban utamanya yaitu belajar.

"Ingat saudara itu (mahasiswa) datang ke Bali bukan untuk melakukan demonstrasi. Apapun situasi dan kondisi yang terjadi di negeri ini, tugas utama kalian adalah belajar," ujar Jack Puraro yang dikutip dari sosial media Instagram @infoserangan, Kamis (17/11/2022).

Pernyataan ini diberikan Jack Purarao untuk menanggapi aksi menentang perhelatan KTT G20, dan permintaan kemerdekaan bagi bangsa Papua Barat yang dilakukan oleh sejumlah mahasiswa AMP.

Lebih lanjut Jack Puraro menegaskan agar mahasiswa-mahasiswa tersebut untuk selalu gunakan otak dan akal sehatnya, saat menyampaikan tuntutan aspirasi.

"Apalagi dalam demonstrasi tuntutan kalian sudah sampai anarkis, saya pikir ini tidak logis dan etis, kalian sebagai mahasiswa haruslah berpikir kritis, dan jangan anarkis di daerah orang," tegasnya.

Ia pun kembali mengingatkan bahwa kini daerah Papua sudah berkembang dengan baik, bahkan kini telah ada tiga provinsi baru yang telah dibentuk pemerintah di Papua.

Yaitu Provinsi Papua Selatan dengan ibu kota di Merauke, Papua Tengah dengan ibu kota Nabire, dan Papua Pegunungan dengan ibukota Jayawijaya.

Hal itu sebagai bentuk nyata pemerintah dalam mendukung percepatan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat asli Papua.

Dan di akhir pernyataannya Jack Puraro pun mengajak seluruh mahasiswa yang ada di tanah rantau, saat mereka lulus nanti pulang kembali ke Papua dan membangun daerah tercintanya.

"Jadi berhentilah untuk melakukan tindakan demonstrasi yang ujungnya hanya akan merugikan diri kalian sendiri," pesannya.*aps
https://www.nusabali.com/berita/1297...-papua-di-bali
Diingatkan supaya fokus belajar emoticon-Big Grin
nomorelies
nomorelies memberi reputasi
1
1.4K
6
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan