Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

yahooyAvatar border
TS
yahooy
Presiden AS Joe Biden: Saya Tidak Mau Pulang, Saya Betah di Pantai Bali




TRIBUN-BALI.COM, MANGUPURA - Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden ternyata terpikat dengan keindahan alam Pulau Bali.
Datang pada 13 November 2022 malam di Bali dalam rangka menghadiri KTT G20, Presiden Joe Biden mengungkapkan dirinya sangat terkesan dengan Bali.
Dalam pertemuan bilateral dengan Presiden Jokowi pada 14 November 2022, Joe Biden mengatakan pada Presiden RI itu bahwa dirinya tidak mau pulang cepat dari Bali, karena masih betah menikmati Pantai Bali.

“I don’t think I’m going home. You had me staying on the beach (Saya kira, saya gak akan pulang. Anda, Presiden Jokowi, membuatku betah di pantai Bali, red),” kata Biden kepada mitranya Presiden Jokowi dalam pertemuan bilateral itu sebagaimana dikutip dari akun Instagram milik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga S. Uno, yang diposting sekitar 6 jam lalu.

Dalam postingan itu, Sandiaga bahkan nyeletuk apakah Joe Biden bawa bekal baju cukup kalau mau memperpanjang berada di Bali.

“Kira-kira Presiden Joe Biden bawa baju yang cukup gak yaa kalau mau extend? Kalau mau extend, kami sangat senang lho Mr. President! Kalau gak bawa baju lebih, di Bali banyak brand-brand lokal yang super keren!,” tulis Sandiaga dalam akun Instagramnya.

Sementara itu, saat berpidato pada pertemuan Sesi I KTT G20 di hotel The Apurva Kempinski, Nusa Dua, Bali, pada 15 November 2022, Jokowi menyatakan bahwa kolaborasi antara negara-negara G20 sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia yang tengah menghadapi tantangan krisis yang luar biasa.

Krisis tersebut, kata Jokowi, berdampak terhadap ketahanan pangan, energi, dan keuangan yang sangat dirasakan dunia, terutama negara berkembang.

"Kita tidak punya pilihan lain. Paradigma kolaborasi sangat dibutuhkan untuk menyelamatkan dunia. Kita semua memiliki tanggung jawab, tidak hanya untuk masyarakat kita, tetapi juga untuk semua orang di dunia," kata Presiden Jokowi.

Pidato pembukaan Presiden Jokowi mengawali pertemuan yang dihadiri negara-negara G20 serta tamu undangan negara dan lembaga internasional.

Tantangan dunia saat ini, kata Presiden adalah akibat berbagai krisis, mulai dari pandemi Covid-19, rivalitas yang menajam, hingga perang yang terjadi.

Presiden Jokowi menegaskan, negara-negara di dunia bertanggung jawab yang berarti menghormati hukum internasional dan prinsip-prinsip Piagam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) secara konsisten.

Bertanggung jawab pula untuk menciptakan situasi yang menguntungkan kedua belah pihak.

"Bertanggung jawab di sini juga berarti kita harus mengakhiri perang. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi dunia untuk bergerak maju. Jika perang tidak berakhir, akan sulit bagi kita untuk bertanggung jawab atas masa depan generasi sekarang dan mendatang," ungkapnya.

Selanjutnya, Presiden Jokowi mengatakan, kita seharusnya tidak membagi dunia menjadi beberapa bagian.

Dan, lanjutnya, tidak boleh membiarkan dunia jatuh ke dalam perang dingin lainnya.

Presiden menyebut, Indonesia memiliki 17.000 pulau, 1.300 suku bangsa, serta lebih dari 700 bahasa daerah.

Demokrasi di Indonesia berjalan dari pemilihan kepala desa pada tataran tingkat desa hingga ke pemilihan presiden.

Untuk itu, Presiden mendorong agar G20 memiliki semangat dialog yang sama untuk menjembatani perbedaan.

"Sebagai negara demokrasi, Indonesia sangat menyadari pentingnya dialog untuk mempertemukan perbedaan, dan semangat yang sama harus ditunjukkan dari pertemuan G20," tandasnya.(sunarko)













https://bali.tribunnews.com/2022/11/...di-pantai-bali









burninhell.
bukan.bomat
muhamad.hanif.2
muhamad.hanif.2 dan 5 lainnya memberi reputasi
6
2.4K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan