albyabby91Avatar border
TS
albyabby91
Mengapa Agama Menjadi Mulai Tidak Menarik ?
Mengapa Agama Menjadi Mulai Tidak Menarik?

Agama sejatinya adalah sebuah lembaga yang berisi aturan-aturan mengenai tata cara mendekatkan diri kepada entiti yang bernama Tuhan. Sebagian besar masyarakat dunia diyakini adalah individu-individu pemeluk agama, which is terikat erat pada lembaga ini. Sebagai fakta setidaknya ada sejumlah agama besar diyakini dijadikan sebagai preferensi pandangan hidup dan hukum privat masyarakat dunia. Kristen, Islam, Yahudi, Hinduisme, Budhaisme, Taoisme, Konfusiusisme dan Sikhisme adalah sederatan nama-nama besar agama dengan penganut dominan.

Seiring perkembangan zaman dan kemajuan sains dan teknologi, skeptisime dan kritisisme umat manusia yang haus akan ilmu pengetahuan mulai melakukan gugatan atau paling tidak mempertanyakan eksistensi agama. Doktrin yang seringkali tidak applicable dan anti upgrading dianggap sebagai penghambat kemajuan oleh mereka yang menjadikan sains sebagai dewa (baca : Tuhan) yang baru. Fenomena kritis ini kemudian memunculkan kecemasan pada kaum religius dan ultra konservatif tentang bagaimana kelangsungan eksistensi dan relevansi agama dan sumber-sumber yang bersifat teologia.

Keadaan ini kemudian diperparah lagi dengan kelakuan para kaum agamawan tradisional yang terkesan kaku dan enggan membuka diri terhadap realita. Diskusi-diskusi mengenai relevan atau tidaknya ajaran agama yang bersumber dari kitab suci adalah sesuatu yang haram hukumnya. Alih-alih memfasilitasi dialog yang berbasis pemikiran dan sains, kelompok ini malah melabeli para ilmuwan sebagai ahli bid'ah. Bahkan tidak sedikit yang divonis sebagai kaum kafir dan penghuni neraka. Sungguh pemandangan yang sangat tidak masuk akal. Bagaimana mungkin seorang manusia menjustifikasi manusia lain, melakukan tugas Tuhan.

Belum lagi gerakan-gerakan bernuansa kekerasan yang mengatasnamakan agama dan begitu masif terjadi. Berbagai tindakan yang radikal dengan mengatasnamakan diri sebagai pembela hukum Tuhan ini menimbulkan korban yang tidak sedikit. Sebagai contoh, kekerasan dengan dalih menegakkan syariat berujung terbunuhnya Mahsa Amini, seorang gadis belia di Iran. Soalnya, Mahsa dianggap telah melanggar aturan berpakaian di negara itu karena tidak memakai kerudung dengan sempurna sehingga memperlihatkan rambut dan kepalanya di depan umum. Sungguh sebuah aturan yang bikin geleng-geleng sambil guling-guling dan tidak substantif bagi kemaslahatan. Sesungguhnya, aturan-aturan ketat berkedok syariat Islam ini kerap digunakan sebagai modal untuk memperkuat hegemoni politik dan kadang dijadikan sebagai bagian dari "jualan" saat kampanye politik. Pada dasarnya semua itu hanyalah tipu daya demi meraih kekuasaan dan mempertahankan eksistensi kelompok penguasa. Jelas ini adalah tindakan zalim dan brutal.

Keadaan-keadaan semacam ini tentunya akan menimbulkan tanya. Apakah jualan agama masih relevan dalam kehidupan sekarang? Apakah doktrik konservatif buta tanpa validasi dapat selalu diterima padahal melawan akal sehat? Pertanyaan-pertanyaan semacam ini tentunya akan selalu terlontar dari publik sejauh makin berkembangnya pemikiran-pemikiran keilmuan baru yang progresif. Jika tidak mau mengubah mindset dalam aplikasinya, bukan tidak mungkin pada waktunya nanti agama menjadi tidak menarik lagi.

Sumber pendukung :

Ulasan Pribadi

https://www.google.com/amp/s/www.det...tahun-2050/amp

https://www.google.com/amp/s/news.de...enyebabnya/amp
damel88
marwangroove920
spay21
spay21 dan 8 lainnya memberi reputasi
9
2.4K
119
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan