Sumber Gambar

Baru-baru ini saya selaku TS menonton film horor berjudul Kalian Pantas Mati yang tayang di bioskop. Film ini merupakan adaptasi dari film Korea berjudul Mourning Grave. Yang sekilas mengingatkan saya dengan film Sunyi yang juga adaptasi dari film Korea. Bukan karena sama-sama adaptasi korea, tapi memang dari jalan ceritanya pun hampir mirip dengan Sunyi.

Film ini sendiri disutradari oleh Ginanti Rona, serta dibintangi oleh Emir Mahira, Zee JKT48 dan kawan-kawannya. Film produksi Paragon Pictures ini sudah tayang sejak 13 Oktober dan menarik minat ratusan ribu penonton bioskop.

Filmnya sendiri biasa saja, satu-satunya yang spesial dari film ini adalah karena ini adaptasi Korea. Meski film ini adaptasi dari negeri gingseng, ada banyak culture yang di-blend dengan nuansa kearifan lokal yang menuruh saya cukup berhasil.

Yang agak mengganggu adalah bentuk visual dari Emir Mahira yang berisi, kekar dan gagah tapi menjadi korban bullying. Bahkan badannya lebih besar dari si tukang bullying kalau menurut saya.


Sumber Gambar

Isu Bullying Yang Diangkat

Bullying memanglah sebuah masalah yang sampai saat ini masih jadi hal yang terus terjadi tanpa kita sadari. Mungkin, ada banyak anak di luar sana yang menjadi korban perundungan tanpa ada siapapun yang membelanya.

TS sendiri merasa terkadang orang-orang tidak terlalu mementingkan isu bullying ini. Anak korban bullying yang mengadu terkadang dibilang lebay atau baper. Sedangkan para pelaku bullying malah disebut 'hanya bercanda.'

Padahal ada berbagai dampak buruk yang terjadi akibat bullying. Dan mungkin para orang tua baru akan peka apabila anaknya menjadi korban bullying yang serius.

Film 'Kalian Pantas Mati' menyampaikan pesan bahwa kita harus berdiri melawan bullying. Kita harus tahu cara apa yang bisa kita lakukan untuk mencegah bullying serta menolong para korban bullying.


Sumber Gambar

Menurut TS, tidak perlu kalian membalas atau memberi pelajaran si pelaku bullying. Ada hal yang lebih urgent ketimbang membalas, yaitu menjadi teman bagi si korban bullying.

Cukup kita berdiri untuk korban bullying, katakan bahwa kita ingin jadi temannya. Katakan bahwa dia tidak seburuk yang orang katakan. Tunjukkan bahwa masih ada orang yang peduli dengannya.

Selanjutnya, kalian bisa terus berada di sampingnya. Bila si korban bullying tidak sendirian maka kemungkinan bullying bisa diminimalisir. Apabila ada indikasi-indikasi terjadinya bullying, kalian bisa langsung mencegahnya.

Cara ini akan lebih membantu dan menyelamatkan korban bullying dari dampak buruk yang berkepanjangan. Hanya dengan cara ini kalian sudah menjadi pahlawan yang menyelamatkan satu anak dari perundungan.


Sumber Gambar

TS sendiri ingin bila bullying benar-benar menjadi isu yang serius di masyarakat. Kalian pasti tidak mau kan anak kalian, adik kalian, keponakan kalian pulang sekolah dengan muka sedih dan mengurung diri di kamar.

Kalian Pantas Mati menampilkan adegan bullying yang begitu blak-blakan dan membuat perasaan saya campur aduk di beberapa bagian. Karena isu bullying sendiri masih jadi isu yang sensitif bagi saya pribadi.

Sebagai salah satu orang yang pernah menjadi sasaran bullying, TS selalu bersimpati kepada siapapun yang menjadi sasaran bullying juga. Jadi, kita senasib GanSis. Hehe.

Ditulis oleh Harry Wijaya
Tulisan dan Narasi Pribadi