Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

i.am.legend.Avatar border
TS
i.am.legend.
Elite PDIP Soal Jokowi Jadi Ketum: Relawan Ganjar Salah Minum Obat
Elite PDIP Soal Jokowi Jadi Ketum: Relawan Ganjar Salah Minum Obat

Jakarta, CNN Indonesia -- Anggota DPR RI Fraksi PDIP Hendrawan Supratikno mencibir relawan Kami-Ganjar yang mendoakan Presiden Joko Widodo menjadi Ketua Umum PDIP periode 2024-2029.
Hendrawan menilai pernyataan relawan Ganjar Pranowo itu tak tepat. Dia menegaskan relawan tak punya wewenang mencampuri urusan internal partai.

"Singkat saja, offside dan salah minum obat," kata Hendrawan melalui pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Kamis (27/10).

Wacana Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP bermula dari pembentukan relawan Kami-Ganjar. Gerakan itu diinisiasi advokat simpatisan Ganjar Pranowo bernama Joko Priyoski.

Joko mengatakan pihaknya akan menggelar doa bersama di Bogor pada Minggu (30/10). Selain peresmian Kami-Ganjar, acara itu juga ditujukan untuk mendoakan Ganjar Pranowo menjadi presiden dan Jokowi menjadi Ketua Umum PDIP pada 2024.

Dia menjelaskan posisi Jokowi sebagai ketua umum akan memuluskan transisi kepemimpinan. Menurutnya, posisi itu membuat Jokowi bisa memastikan warisannya di pemerintahan bisa diteruskan Ganjar.

"Untuk PDI Perjuangan, kita tahu bahwa fatsun partai itu adalah demokrasi, bukan partai kerajaan, maka kami berharap Pak Jokowi mau dan bisa terpilih kelak menjadi Ketua Umum di Kongres PDIP Tahun 2024," ucap Joko melalui keterangan tertulis, Rabu (26/10).

Sumber

****************

Kebablasan.
Dalam politik, kadang teman menjadi lawan, lawan menjadi teman. Yang kelihatan seperti musuh justru jadi sahabat, sementara yang terlihat jadi kawan justru jadi musuh dalam selimut.

Joko Priyoski, nama yang sangat asing didengar. Mengaku aktivis, mantan aktivis 98, pernah kuliah 2 universitas, dan mengaku sebagai ketua Ormas (gak penting).

Dia juga ternyata dituduh oleh seorang wanita, pernah menipu kurang lebih 13 juta untuk urusan macam-macam yang bikin malu yang mendengar.

Orang ini jelas punya kebiasaan pansos. Dan orang pansos biasanya mendompleng apapun yang dianggapnya bisa mengerek namanya. Tapi mengingat rekam jejaknya, ada kemungkinan juga faktor uang. Bagi sebagian orang bodoh, dunia politik adalah dunia buat cari makan dan cari uang. Dan sepertinya si Joko Priyoski juga melakukan hal ini.

Kembali ke pembahasan utama, urusan pemilihan Ketua Umum sebuah partai, jelas urusan internal partai. Ada musyawarah besar. Ada perwakilan. Dan semua perwakilan itu jelas adalah utusan dari cabang dan daerah, bukan dari relawan.

Si tolol ini bukan hanya membahayakan Jokowi dan Ganjar, tapi juga mempermalukan keduanya.
Dan bukan tidak mungkin kedua orang yang disebut akan sangat marah karena namamya dibawa-bawa. Si Joko ini seolah mengadu domba antara Jokowi-Ganjar dengan Megawati-PDIP.

Bisa jadi si Joko ini adalah orang yang bermain 2 kaki demi kepentingan dan keuntungan sendiri. Dan alangkah tololnya jika seluruh relawan Ganjar atau Jokowi tak menegur manusia pandir ini.

Bagi seluruh kader PDIP, Mega ibarat Pandito Ratu. Titah Mega adalah kebenaran. Mega masih sangat sangat kuat kedudukannya di PDIP, bahkan mungkin hingga 10 tahun lagi.
Dan jikapun Mega mengundurkan diri dari jabatan Ketua Umum, Puan sebagai Putri Mahkota pasti akan ditunjuk Mega dan diamini oleh pimpinan-pimpinan partai, meskipun sebenarnya diantara mereka lebih banyak penjilat dan cari selamat.
Sangat jarang yang bisa bersuara vokal seperti FX Rudi. Tapi bukan bersuara asal ngecap macam si Joko ini.

Meskipun pada awalnya PDIP dibentuk bukan menjadi partai keluarga, tapi arahnya akan sama dengan semua partai di dunia, termasuk di Indonesia ini. Dan PDIP bukanlah PAN, bukan Gerindra, bukan Demokrat.

PDIP tak kehabisan stok keluarga Sukarno karena terlalu banyak keluarga Sukarno yang turun dalam dunia politik, meskipun kiprahnya ya begitu-begitu aja, gak ada yang istimewa. Tapi minimal tak seperti Prabowo yang hanya punya anak tunggal, itupun tak doyan politik. Bukan SBY yang punya 2 anak yang keduanya menjadi pimpinan partai keluarga, atau Amies Rais yang ditendang dari PAN sampai anak-anaknya.

Namun apakah sepeninggal Mega, PDIP akan utuh dibawah pimpinan Puan? Gak!
PDIP akan kisruh! Karena terlalu banyak kader yang siap dan sudah waktunya memegang estafet partai. Dan mereka sebenarnya menunggu terlalu lama. Puan tetap anak bawang dimata mereka. Dan Puan akan tersingkir begitu Mega tiada. Begitu juga Ibas dan AHY di Demokrat.

Tak ada yang abadi.
Apalagi dalam dunia politik.
Dan musuh dalam selimut akan selalu ada.




lubizers
pakisal212
bukan.bomat
bukan.bomat dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.3K
46
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan