Hai semua

Ane sangat menghargai kasih sayang seorang ibu yang sangat tak terperi kepada anak-anaknya. Kadang kala demi sang anak, seorang ibu rela mengorbankan dirinya; keinginan bahkan cita-cita agar keinginan dan cita-cita sang anak terwujud. Namun ada nih beberapa ibu yang tingkah lakunya bikin dia gak layak disebut ibu. Salah satunya ibu yang rela ngejual anaknya ke pria lain biar dapet cuan. Duh, ngeri banget ga tuh?


Sumber di video

Seperti yang dilakuin sama seorang ibu asal Sulawesi Selatan ini, Gengs. Dia dikeroyok sama kumpulan emak-emak gara-gara ketahuan mau ngejual anaknya ke pria hidung belang lewat MiChat. Untung cepat ketahuannya, jadi si anak yang masih SMP itu selamat dari jerat eksploitasi ibunya sendiri. Cuma, ya, si ibu harus kena batunya, yaitu babak-babak belur karena dikeroyok emak-emak. Bahkan rambutnya juga dipotong, Gengs.

Btw kejadian ini berlangsung pada 23/10 kemarin ya.

Karena udah chaosbanget, tim Polsek Tallo pun sampe turun tangan. Kalo ngga, bisa-bisa mati nih si ibuk gara-gara dikeroyok. Kita tahu sendiri lah, kan, the power of emak-emak kuatnya kek mana? Akhirnya kericuhan itu bisa diselesaikan dengan jalur damai. Tapi ane yakin sih, dalam hati emak-emak yang ngeroyok itu mereka masih gondog banget. Apalagi pas si ibu ini ngaku kalo dia cuma iseng-iseng aja waktu transaksi lewat MiChat itu.

Agak lain isengnya ibu ini memang!

Tapi main hakim sendiri tetap gak dibolehin, ya, Gengs! Kecuali kalo rame-rame, wkwkw. Nggaaak, becanda ini mah. Apapun masalahnya, ga boleh main hakim sendiri. Titik.



Tapi, Gengs, kasus ibu-ibu mangkok kobokan kek gini gak cuma sekali dua kali terjadi. Bulan Juni lalu seorang ibu di Sidoarjo juga diamankan karena ketahuan udah ngejual anak gadisnya yang masih 15 tahun ke pria hidung belang dengan tarif 500 sampai 700 ribu per kencan. Dengan alasan himpitan ekonomi, ibu ini rela anaknya itu 'dihimpit' pria asing tiap 3 kali seminggu. Bahkan anak ini disuruh minum pil KB biar gak hamil. Gila banget nggak tuh?

Untung aja waktu itu polisi ngadain penggerebekan di kost-kostan tempat si anak dipaksa 'bekerja'. Coba kalau engga, mungkin sampe hari ini kasus ini nggak akan terungkap dan si anak masih jadi bahan eksploitasi sampe sekarang.

Oiya, gak cuma itu. Tante si anak ternyata juga ikut terlibat. Rupanya dia yang jadi muncikari sekaligus menawarkan jasa si anak di grup WhatsApp. Menjyjykan banget kelakuannya!

Gimana tanggapan kalian, Gengs, kalo misal ada tetangga kalian yang melakukan eksploitasi seksual terhadap anaknya sendiri? Ya, kayak kasus ibu-ibu di atas. Jawab di kolom komen, ya. Ane tunggu!