Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Su-27 Luncurkan Rudal ke Pesawat RC-135 Inggris, Rusia Menyebut Ada Masalah Teknis
Quote:


Inggris dan Rusia kembali terlibat ketegangan, kali ini pangkal masalahnya adalah sebuah jet tempur Su-27 Flanker Rusia melepaskan sebuah rudal selama pertemuan dengan pesawat pengintai elektronik RC-135W Rivet Joint Angkatan Udara Kerajaan Inggris, Kementerian Pertahanan Inggris telah mengungkapkan insiden itu terjadi di Laut Hitam pada 29 September 2022, yang meningkatkan ketegangan secara dramatis antara pasukan Rusia dan NATO.

Namun, sampai saat ini masih tidak diketahui apakah rudal itu dilepaskan secara sengaja atau tidak, jika rudal itu sampai mengenai RC-135 dapat menyebabkan eskalasi yang mematikan. Terlepas dari itu, RC-135 Angkatan Udara Kerajaan Inggris sekarang dikawal oleh pesawat tempur Typhoon saat hendak beroperasi di atas Laut Hitam sebagai akibat dari insiden tersebut.

Berbicara kepada sesama anggota parlemen di House of Commons pada 20 Oktober 2022, Menteri Pertahanan Inggris Ben Wallace memberikan beberapa rincian insiden tersebut, yang terjadi di wilayah udara internasional di atas Laut Hitam pada 29 September 2022. Namun, banyak aspek dari insiden tersebut masih belum jelas. Apakah rudal benar-benar telah meluncur dari rel peluncurannya atau rudalnya memang terlepas sendiri.

Quote:


Wallace menjelaskan bahwa, selama insiden itu, RC-135 Rivet Joint yang terbang dari pangkalannya di RAF Waddington di Inggris, bertemu dengan dua Su-27 Rusia yang membayanginya selama total sekitar 90 menit. Ini adalah prosedur yang sangat standar untuk penerbangan semacam ini di wilayah udara internasional. Namun, salah satu dari Flanker Rusia itu melepaskan rudal di sekitar pesawat Rivet Joint.

Wallace kemudian memberikan keterangan sebagai berikut: “Saya telah mengomunikasikan keprihatinan saya secara langsung kepada mitra Rusia saya, Menteri Pertahanan Sergei Shoigu, dan kepala staf pertahanan di Moskow,”kata Wallace.

"Saya menjelaskan bahwa pesawat itu tidak bersenjata, di wilayah udara internasional, dan mengikuti jalur penerbangan yang telah diberitahukan sebelumnya. Saya merasa bijaksana untuk menangguhkan patroli ini sampai tanggapan diterima oleh Rusia."

“Balasan dari Menteri Pertahanan Rusia pada 10 Oktober menyatakan bahwa, mereka telah melakukan penyelidikan atas insiden tersebut dan menyatakan bahwa itu adalah kerusakan teknis dari pesawat tempur Su-27. Mereka juga mengakui bahwa insiden itu terjadi di wilayah udara internasional.” Ujar Ben Wallace dikutip dari The War Zone.

Setelah Kementerian Pertahanan Inggris melaporkan insiden tersebut, diputuskan bahwa patroli rutin oleh RC-135W dapat dilanjutkan, meskipun sekarang dengan pengawalan tempur yang disediakan oleh jet tempur Typhoon. Kehadiran para pejuang udara ini di samping Rivet Joint adalah sesuatu yang mulai diperhatikan di situs web pelacakan penerbangan dalam beberapa hari terakhir.

Menurut Wallace, Rusia menyalahkan peluncuran rudal itu pada “kerusakan teknis.” Meskipun tidak pernah terdengar sebelumnya, insiden peluncuran rudal yang tidak disengaja sebelumnya oleh pilot Rusia cenderung merupakan hasil dari kesalahan pilot daripada masalah teknis. Sementara hasil kesimpulan Menteri Pertahanan Inggris mengatakan: “Analisis kami akan setuju bahwa itu adalah malfungsi.”

Quote:


Tidak ada rincian jenis rudal apa yang diluncurkan Su-27. Tetapi pesawat tempur Su-27 biasanya membawa rudal yang terdiri dari jenis senjata udara ke udara yang lebih tua, terutama rudal jarak menengah/panjang R-27 (AA-10 Alamo) dengan sistem pemandu radar semi-aktif atau inframerah. Satunya lagi adalah rudal jarak pendek R-73 (AA-11 Archer) yang menggunakan sistem pemandu pencari inframerah.

Sekali lagi, bagaimanapun, kita tidak tahu apakah motor rudal tersebut benar-benar berfungsi. Dan seandainya motor rudal itu benar-benar berfungsi, maka salah satu dari jenis senjata tersebut berpotensi menjatuhkan RC-135 yang lamban dari langit, bahkan jika diluncurkan secara tidak sengaja.

Pesawat RC-135 Rivet Joint yang juga diterbangkan oleh Angkatan Udara AS, adalah platform pengumpulan sinyal dan elektronik yang sangat kuat. Mereka punya misi untuk mengumpulkan informasi tentang jenis dan lokasi berbagai pemancar sinyal, seperti radar, untuk membantu dalam pembangunan tatanan pertempuran elektronik yang mencakup pertahanan udara, komando dan kontrol, serta kemampuan lain dari musuh atau musuh potensial.

Pesawat juga bertugas untuk mencegat komunikasi. Dengan demikian, mereka memainkan peran penting dalam memantau aktivitas Rusia di Laut Hitam, Krimea yang diduduki, dan wilayah yang lebih luas.

Quote:


Terlepas dari kenyataan bahwa baik Inggris dan Rusia tampaknya setuju (setidaknya di depan umum) bahwa peluncuran rudal itu tidak disengaja, Su-27 memiliki rekam jejak untuk pencegatan yang berani dan terkadang berbahaya di Laut Hitam, khususnya.

Kembali pada tahun 2020, Su-27 melakukan manuver yang kadang-kadang disebut sebagai 'thumping'atau 'headbutt' di dekat B-52H Angkatan Udara AS, sekali lagi di wilayah udara internasional. Satu klip video dari insiden tersebut menunjukkan Flanker melakukan manuver serupa, tepat di depan hidung B-52 pada jarak yang sangat dekat.

Kilas balik pada Juni 2014, sebuah Su-27 Flanker Rusia ketemuan dengan Typhoon Inggris di wilayah udara internasional di atas Laut Baltik. Pesawat tempur Su-27 waktu itu dipersenjatai dengan campuran rudal R-27 berpemandu inframerah dan rudal udara ke udara R-73 pencari panas.

Quote:


Inggris dan Rusia memang sering terlibat perseteruan selama setahun ke belakang, sebelumnya mereka terlibat konflik dengan militer Rusia di Laut Hitam pada bulan Juni tahun 2021. Waktu itu kapal perusak Type 45 Angkatan Laut Kerajaan Inggris , HMS  Defender, sedang berlayar di perairan Laut Hitam.

Laporan awal yang mengutip Kementerian Pertahanan Rusia mengatakan kapal Penjaga Perbatasan Rusia dan jet tempur Su-24 Fencer keduanya melepaskan tembakan peringatan ke kapal perang Inggris, dengan yang terakhir konon menjatuhkan empat bom berdaya ledak tinggi melintasi jalur kapal perang Inggris. Rekaman yang kemudian dirilis menunjukkan kapal Rusia melepaskan tembakan, tetapi Defender berada pada jarak yang cukup jauh darinya pada saat itu.

Secara keseluruhan, insiden terbaru adalah pengingat dramatis bahwa, potensi eskalasi antara pasukan Rusia dan NATO dan sekutunya masih sangat tinggi. Kejadian ini akan terus terjadi selama perang di Ukraina berkecamuk.



------------



Referensi Tulisan: The War Zone

Sumber Foto: Crown Copyright
Diubah oleh si.matamalaikat 21-10-2022 22:06
xxxbaikkuda
anton2019827
black.robo
black.robo dan 12 lainnya memberi reputasi
13
4.2K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan