Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

azka81Avatar border
TS
azka81
Pemicu KDRT, Memang Karakter Suami yang Suka Main Tangan atau Ada Kesalahan Istri?



Selamat siang, teman-teman semua. Kita bertemu lagi, dan kali ini aku pengen banget bahas tentang KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)

Apa Sih KDRT??
KDRT atau kekerasan dalam rumah tangga seringkali diartikan sebagai sebuah perselisihan suami istri yang sudah mengarah kepada fisik alias main tangan. Pelaku terbesar KDRT adalah suami terhadap istrinya. Meski, demikian tidak menutup kemungkinan bahwa ada juga pelakunya seorang istri terhadap suami. Namun, siapa pun pelakunya, KDRT tidak dapat dibenarkan.

Beberapa waktu lalu jagat maya heboh oleh berita seorang penyanyi terkenal mengalami KDRT oleh suaminya. Begitu banyak pro kontra yang turut meramaikan berita. Tidak sedikit pula yang menyayangkan kejadian tersebut.

Semua seperti tidak terduga sama sekali, sepasang suami istri yang terlihat romantis dan penuh kebahagiaan ternyata mengalami pertengkaran hebat dan lebih parahnya lagi berujung kepada KDRT.

Sampai sekarang berita itu masih simpang-siur, tidak tahu penyebab pastinya apa. Di sini aku gak mau ngebahas mereka, tapi aku mau ngajak teman-teman diskusi mengenai penyebab KDRT itu sendiri. Kok, bisa sih segampang itu melayangkan tangan kepada pasangan?

Menurut aku pribadi, ya. Selain memang karakternya yang suka main tangan, ada juga kesalahan komunikasi pada kedua belah pihak. Kurang memahami sifat pasangan masing-masing. Baik suami atau pun istri.

Coba, kalau suami mengenal istri dengan baik dan istri mengenal suami dengan baik. Setidaknya bisa meminimalisir KDRT. Cekcok dalam rumah tangga, biasa kok. Cuman sebisa mungkin hindari jika sudah mengarah untuk menyakiti fisik.

Kalau ada masalah bicarakan baik-baik, dan saling menghargai ketika pasangan mengeluarkan pendapat. Beri kesempatan terhadap pasangan untuk menjelaskan, dan jangan memotong pembicaraan jika belum selesai.

Bicara dari hati ke hati, kalau memang masih belum mendapatkan titik temu sebisa mungkin untuk tidak saling berdebat, mengeraskan suara dan saling menyalahkan. Sudahi perbincangan dan kembali bicarakan lagi saat masing-masing hati sudah dalam keadaan tenang.

Intinya apa pun permasalahan, bicarakan baik-baik. Jangan diumbar di luar rumah apalagi untuk jadi bahan konsumsi orang-orang di sosial media. Bijaklah dalam bersikap dan terus intropeksi diri.

Menurut pendapat kalian gimana tentang seputar KDRT ini, boleh tinggalkan pendapat, Yuk!

Sumber : Opini Pribadi
Picture : Pixabay
MUF0REVER
ytbjts
indrastrid
indrastrid dan 3 lainnya memberi reputasi
4
2.3K
21
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan