Setelah terjadi serangan di Jembatan Kerch yang menghubungkan Rusia dan Krimea, Kremlin menanggapinya dengan melakukan serangan balasan dengan mengguyur ibu kota Ukraina dengan hujan rudal yang menyebabkan kerusakan di beberapa bangunan. Menanggapi hal tersebut, Jerman pada 11 Oktober 2022 telah mengirimkan sistem pertahanan udara (hanud) IRIS-T. Berita itu juga telah dikonfirmasi Menteri Pertahanan Ukraina melalui akun Twitter-nya.

Sebelumnya pada 1 Juni 2022, Kanselir Jerman Olaf Scholz telah mengumumkan bakal memberi bantuan sistem hanud IRIS-T SLM untuk Ukraina. Di mana senjata yang dimaksud dibuat oleh perusahaan Diehl Defence. Sistem pertahanan udara IRIS-T ini diproduksi khusus untuk Ukraina, dan dengan demikian tidak digunakan oleh tentara Jerman, ujar Duta Besar Jerman untuk Ukraina Anka Feldhuzen. Dikutip dari Army Recognition.

IRIS-T merupakan akronim dari Infra Red Imaging System Tail/Thrust Vector-Controlled, dan yang dikirim ke Ukraina adalah versi Surface Launched Medium (SLM); dikategorikan sebagai rudal pertahanan jarak sedang. IRIS-T punya jangkauan tembak rudal hingga 40 km dan bisa menyerang target pada ketinggian 20 km dan punya kecepatan hingga Mach 3. Rudal bisa ditembakkan dari peluncur vertikal yang ditempatkan di kendaraan beroda ban atau beroda rantai. Di mana platform peluncuran bisa membawa total 8 rudal.




IRIS-T memakai radar multifungsi TRML-4D buatan Hensoldt Company, yang bisa mendeteksi target dari jarak 250 km dan ketinggian 40 km serta bisa mendeteksi 1.500 objek di udara pada saat yang bersamaan. Untuk pesawat tempur bisa dideteksi dari jarak 120 km dan untuk rudal seupersonik dideteksi dari jarak 60 km.

IRIS-T juga bisa dipasangi radar pasif Twinvis, yang mendeteksi target dengan sinyal yang dipantulkan dari sumber emisi elektromagnetik. Radar tersebut dapat melacak 180 target secara simultan. Sebagai tambahan, rudal IRIS-T dikembangkan dari rudal yang biasa digunakan pesawat tempur, rudal IRIS-T efektiv untuk menembak jatuh jet tempur, pesawat angkut, helikopter hingga rudal jelajah.

IRIS-T SLM dikembangkan pada 2007, dan sukes menjalani uji coba secara keseluruhan pada 2014. Tidak diketahui berapa jumlah IRIS-T yang akan dikirimkan Jerman, tetapi mengutip artikel Airspace Review, Jerman bisa memasok hingga 4 sistem IRIS-T ke Ukraina. Di sisi lain, sistem pertahanan udara kini menjadi salah satu kebutuhan utama Ukraina, pasalnya Kremlin sendiri mulai menembakkan rudal jelajah hingga drone bunuh diri menuju kawasan ibu kota dan wilayah perbatasan.





Referensi Tulisan: Airspace Review& Army Recognition
Sumber Foto: Army Recognition, Dhiel Defense, Wikipedia