ih.sulAvatar border
TS
ih.sul
Gorengan, Junk Food ala Indonesia
Pertanyaan singkat, berapa banyak gorengan yang Anda makan dalam satu minggu?

Selagi mengingat-ingat, mari kita lihat kembali seperti apa makanan yang bernama gorengan ini beredar di masyarakat. Meski jarang disadari, tetapi gorengan adalah salah satu cemilan yang bisa dimakan setiap waktu dan bahkan bisa digunakan sebagai lauk saat makan nasi.

Gorengan juga bisa dimakan hampir dalam segala situasi. Saat pesta, sedia gorengan. Saat pengajian, sedia gorengan. Saat belajar, sedia gorengan. Saat ngegosip, sedia gorengan. Saat berencana menggulingkan pemerintahan, sedia gorengan. Gorengan sudah menjadi bagian dari masyarakat dan tak mungkin bisa dipisahkan. Kaya miskin tua muda sehat sakit, semua suka gorengan.

Sudah ingat berapa gorengan yang sudah Anda makan minggu ini? kalau sudah maka lanjut ke pertanyaan selanjutnya.

Apakah gorengan baik untuk kesehatan?



Secara mentah, gorengan itu amat baik untuk kesehatan. Ada tempe dan tahu yang kaya protein, ada bakwan yang kaya karbohidrat, ada pisang goreng yang kaya vitamin, ada ubi yang mengandung serat dan kalsium, dan macam-macam lagi. Bahan-bahannya sendiri amatlah sehat, karena itulah aneh bila gorengan disebut tidak sehat.

Namun, coba ingat tentang fast food dari Amerika yang sekarang sudah tersedia di mana-mana. Hamburger contohnya. Hamburger terbuat dari roti, selada, bawang, tomat, keju, dan daging sapi. Semua bahan-bahannya sehat, tetapi hamburger diklasifikasikan sebagai junk food. Alasannya sama seperti gorengan, karena proses dan cara makannya.



Satu hal yang unik dari perut manusia adalah; jika hanya makan sedikit-sedikit dalam jangka waktu yang lama, seseorang bisa makan lebih banyak dibanding makan besar dalam waktu singkat. Gorengan termasuk makanan yang ringan dan kecil, jika hanya dimakan satu maka akan sulit kenyang. Karena itulah kita cenderung memakan begitu banyak gorengan tetapi belum merasa kenyang sehingga akan makan lagi nantinya.

Apalagi jika dimakan saat waktu santai. Duduk-duduk di warung, menyantap gorengan sembari mengobrol dengan para tetangga plus secangkir kopi dan sebatang rokok di tangan, nikmat mana lagi yang kau dustakan?

Satu gorengan is good, dua gorengan is fine, tiga gorengan is okay, but sepuluh gorengan is obesitas. Orang-orang senang memakan gorengan tetapi tak sadar bahwa mereka sudah menumpuk semua makanan tersebut di tempat-tempat yang mereka tidak sadari. Akhirnya penyakit-penyakit seperti kolestrol, darah tinggi, dan diabetes pun sering kali menjadi teman bagi para pecinta gorengan.



Cara makan bukanlah satu-satunya masalah, proses pembuatan gorengan sendiri perlu diwaspadai. Saya kenal seorang penjual gorengan yang suka sekali menggunakan minyak yang sama untuk menggoreng berkali-kali untuk menghemat biaya. Minyak pekat mengandung lemak jenuh yang tinggi dan jika terus dikonsumsi bisa menyebabkan plak menyumbat pembuluh darah. Zat berbahaya dalam minyak pekat juga bisa menyebabkan kanker usus besar.

Selain itu, ada banyak tukang gorengan yang menggunakan bumbu penyedap secara berlebihan. MSG, pemanis buatan, pengembang, hingga sambal dengan pengawet adalah hal-hal yang umum ditemukan dalam dunia gorengan.



Well, saya tak bilang Anda tak boleh makan gorengan. Namun, seperti yang nenek moyang kita selalu katakan, segala sesuatu yang berlebihan tidaklah baik.

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.
danQe
do1stthinklater
akuntest26
akuntest26 dan 29 lainnya memberi reputasi
30
10.4K
133
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan