c4punk1950...Avatar border
TS
c4punk1950...
Hilangnya Idealis Jurnalis! Click Bait Adalah Jalan Ninja SEO




Dahulu menjadi jurnalis di Indonesia ada kebanggaan tersendiri, apalagi ketika sukses berkutat pada tulisan steno yang cukup rumit. Agar mendapatkan berita yang akurat dan terpecaya, tetapi sekarang semua sudah berubah.

Dengan adanya teknologi, dengan adanya dunia digital yang benar-benar merubah semua informasi. Membuat tulisan steno pun punah, tinggal rekam dengan smartphone berita pun tersaji dalam hitungan menit.

Bahkan tulisan-tulisan media online, tak usah panjang seperti membuat sebuah jurnal dengan tulisan sangat dalam, teranalisis dengan sumber-sumber yang sudah terkonfirmasi. Tulisan saat ini lebih baik singkat dan pendek, atau lebih baik agar terkesan panjang berita yang sama diulang-ulang dengan mengganti judul yang cetar membahana.



Ada perubahan radikal dalam hal itu, pertanyaannya kenapa bisa seperti itu?

Jadi sebelum menghujat, perlu diketahui media massa ini butuh yang namanya cuan untuk produksi, sama halnya dengan semua bidang produksi atau profesi semua yang ada didalamnya tentu butuh uang, butuh penghasilan.

Lantas darimana mereka mendapatkan uang? Tentu dari iklan, lalu darimana bisa mengundang iklan yang banyak? Dengan cara mengundang penonton atau pembaca, menjadi banyak.

Nah, bagaimana caranya mengundang penonton atau pembaca, menjadi banyak?



Ada dua cara, dengan menampilkan berita yang sangat bagus dan berkualitas. Atau menampilkan berita yang menarik walau tidak terlalu bagus.

Lalu bagaimana dengan berita saat ini yang lebih populer di masyarakat, ternyata hampir sebagian masyarakat lebih memilih berita yang menarik dibandingkan yang berkualitas.

Jadi melihat fenomena ini, media yang tetap mempertahankan idealis akan perlahan bangkrut dan tersingkir, kemudian ada media yang menyerah dengan keinginan pasar, lalu memberitakan hal yang sesuai pasar, hasilnya tetap bertahan mendulang cuan, namun jurnalisme mereka telah mati. Atau tetap memberitakan hal yang berkualitas, tapi ada penyokong dana yang besar dibelakangnya, dan mereka ini dapat mengontrol media massa untuk kepentingan donatur.



Jadi apapun pilihan yang dilakukan media saat ini akan penuh resiko, dan semuanya beresiko buruk.

Nah, pilihan media saat ini lebih memilih jalan memberitakan hal yang sesuai pasar, berita receh namun menarik. Contohnya mungkin Washington Post, The Wall Street Journal kalau di negeri ini gak usah disebutlah.

Loh kalau contohnya media Amerika, apakah masyarakat disana tak teredukasi dengan baik?



Teredukasi, namun bukan edukasi yang menjadi masalahnya tetapi media belum bisa beradaptasi dengan dunia digital.

Dulu, jurnalis berita di koran itu dalam pikirannya cuma satu bagaimana saya bisa menyampaikan berita penting ke masyarakat. Kalau sekarang bagaimana caranya agar masyarakat bisa melihat berita saya.

Maka muncullah sekarang ini penerapan SEO (search engine optimization). Jadi bagaimana caranya judul itu bisa ramah di mesin pencarian, dimana berita yang ditulis merekomendasikan berita kita di page one mesin pencarian. Tentu ada trik dan tipsnya, dan tentu saja hasilnya judul berita tidak sesuai dengan tata bahasa Indonesia yang benar.



Bahkan click bait pun dilakukan, dimana Clickbait bisa dibilang jebakan pada judul konten yang dibuat sedemikian rupa guna menarik perhatian pembaca. Namun, isi kontennya biasa saja dan terkadang tidak relevan dengan judulnya.

Anehnya walau tahu itu click bait, banyak user yang membacanya. Contoh pada thread ane sendiri "Cerdasnya Pak Habibie Melepas Timor Leste", jelas judul ini akan membuat perdebatan, dan menarik untuk di klik mungkin ini yang dinamakan inflammatory, luruskan bila saya salah.

Click bait sendiri ada banyak diantaranya adalah Exaggeration, Teasing, Inflammatory, Formatting, Graphic, Bait and Switch, Ambiguous, dan terakhir Wrong.



Kalau media sudah melakukan hal itu apa yang menjadi masalah selanjutnya?

Tentu masyarakat akan mudah termakan dengan hoax, bahkan sering disinformasi. Karena sumber informatif yang harusnya jurnal ilmiah tidak ada yang memakainya. Siapa juga yang mau baca jurnal, yang pastinya panjang dan berbab-bab.

Bahkan masyarakat cenderung terpolarisasi, menjadi beda kubu, beda dukungan akhirnya tak teredukasi dengan baik.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.

emoticon-I Love Indonesia



"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google

emoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Staremoticon-Rate 5 Star







over.power
anggrekbulan
fathroni
fathroni dan 14 lainnya memberi reputasi
15
3.5K
55
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan