Rabu, 21 September 2022, 00:55 WIB

Populis, Jakarta - Menurut Rocky Gerung pernyataan Anies yang blak-blakan mengaku mau nyapres setelah purna tugas di DKI tidak tepat sebab hingga kini, eks Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu belum dipinang partai politik manapun, pernyataan Anies menurut Rocky membuat dirinya gampang disandera elit politik.

“Jangan sampai dianggap seolah-olah Anies lolos, tapi kalau Anies didukung oleh partai yang anti threshold itu juga buruk dan kita akan tegur anies, bukan sekadar tegur, kita akan kritik di forum ini. Anies ngapain ikut dalam permainan yang dari awal tidak jujur, kan harusnya Anda perlihatkan secara utuh kebersihan moral Anda,” kata Rocky dalam sebuah diskusi di kanal Youtube Rocky Gerung Official dikutip Rabu (21/9/2022).

Setelah Anies menyatakan diri bakal nyapres di 2024 isu penjegalan Anies Baswedan mulai bermunculan bahkan sampai berpolemik. Isu penghalangan Anies maju di Pemilu 2024 itu pertama kali dilontarkan Politisi Demokrat Benny K Harman.

Bersamaan dengan itu, muncul pula spekulasi terbentuknya poros, Demokrat, NasDem, dan PKS di Pilpres 2024, dengan asumsi pasangan yang diusung adalah Anies Baswedan berpasangan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).

“Anies sudah muncul dalam radar politik nasional dan tidak mungkin lagi ditutup dengan turbulensi. Kalau sudah terbaca di radar artinya dalam keadaan turbulen pun Anies akan menempuh perjalanan dari bandara ibu kota pergi ke bandara republik,” pungkas Rocky.

Direktur Lingkar Madani Indonesia (Lima Indonesia) Ray Rangkuti menyebut duet Anies Baswedan dengan ketua umum partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) bakal sukar terwujud karena beberapa faktor.

Adapun desas desus duet Anies Baswedan - AHY ini terjadi jika NasDem, Partai Demokrat, dan PKS membentuk poros sendiri untuk bertarung pada hajatan lima tahunan itu.  Menurut Ray jika poros ini terbentuk, maka kendala utama untuk mengusung Anies-AHY adalah masalah finansial buat ongkos kampanye.

“Akan sulit secara finansial untuk mendanai aktivitas kampanye. Ketersediaan logistik pemilu merupakan sesuatu yang mutlak,” kata Ray.

Ray melanjutkan poros Demokrat, NasDem dan PKS jelas susah mendapatkan donatur yang menyokong pembiayaan selama masa kampanye. Ray tidak menjelaskan secara gamblang alasan ketiga parpol kesulitan mendapatkan donatur, namun yang jelas, kata dia, pasangan Anies-AHY bukan paket capres-cawapres yang menjanjikan, keduanya rentan keok pada Pilpres 2024.

“Dengan begitu, ketiga partai tersebut sulit untuk mendapatkan donatur demi mendanai rangkaian kegiatan mereka,” tuturnya.

Kendati begitu, kata Ray sejauh ini peluang koalisi ketiga partai ini masih terbuka lebar, namun apa bila koalisi ini benar terjadi maka kemungkinan besar skema pasangan calon capres -cawapres bisa berubah. Satu diantara Anies dan AHY bisa saja tereliminasi.

“Saya kira masih akan dinamis. Kemungkinan besar Partai NasDem akan deklarasi, akan tetapi masih tanda tanya siapa yang akan mendampingi Anies. Sekalipun sudah ada bayang-bayangnya. Akan tetapi, saya menduga belum ada kata final,” tuntasnya.



Penulis: Yohanes A Kopong Corebima

Sumber

HAH !!!