Diketahui pada 3 September 2022 lalu pemerintah Indonesia resmi menaikkan harga BBM.

Pengumuman kenaikan tersebut bahkan disampaikan langsung oleh Presiden Jokowi.

Sudah tentu keputusan pemerintah untuk menaikkan harga BBM tahun ini mendapat penolakan dari masyarakat.

Masyarakat khawatir akan berdampak pada kenaikan harga pokok apabila harga BBM dinaikkan.

Dampak lain yang dirasakan oleh masyarakat pasca kenaikan BBM adalah kualitas BBM jenis Pertalite yang dinilai boros dan membuat kendaraan terasa lebih berat.

Masyarakat beramai-ramai mengeluhkan kualitas BBM jenis Pertalite yang menjadi lebih boros ini di media sosial.

Seperti akun Facebook dengan username Achmad Hartanto yang menuliskan, “Saya rasa bensin Pertalite sekarang gampang menguap, lebih boros.”

Bahkan ada pengguna Facebook yang menyebutkan bahwa jarum indikator bensin jadi menurun meskipun kendaraan dalam keadaan mati atau terparkir.


Ada juga netijen Suzuki Addres Indonesia yang mengungkapkan dalam akun Facebooknya bahwa Pertalite saat ini lebih boros dari Pertamax bahkan selisihnya sangat jauh dan terasa.

Menanggapi banyaknya keluhan dari warganet mengenai Pertalite yang dirasa semakin boros tersebut pihak Pertamina memberikan penjelasan.

Dikutip AyoJakarta.com dari akun TikTok @Pojoksatu.id Official yang menginformasikan klarifikasi dari pihak Pertamina Irto Ginting mengenai Pertalite lebih boros.

Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga, Irto Ginting menyampaikan bahwa BBM bersubsidi Pertalite tidak mengalami penurunan kualitas.

Menurutnya standar dan mutu BBM Pertalite yang dipasarkan sudah melalui lembaga penyalur resmi di Indonesia.

Sesuai dengan keputusan Dirjen Migas Nomor 0486.K/10/DJM.S/2017 tentang Standar dan Mutu (Spesifikasi) Bahan Bakar Minyak Jenis Bensin 90 yang Dipasarkan di Dalam Negeri.

Irto Ginting juga menjelaskan secara umum memang produk Pertalite ada di suhu 50 derajat celcius.

Artinya saat temperatur 50 derajat celcius, Pertalite sudah menguap hingga 10 persen.

Kemudian dijelaskan bahwa semakin tinggi temperatur maka akan semakin tinggi pula tingkat penguapannya.

Kemungkinan itulah yang membuat Pertalite sekarang dirasa lebih boros yang efeknya juga membuat tarikan kendaraan menjadi lebih berat.

Namun berdasarkan penjelasan dari Irto Ginting tersebut sebenarnya hal ini adalah fenomena yang wajar.

Sedangkan untuk solusi permasalahan Pertalite yang dirasa menjadi lebih boros ini pihak Pertamina menghimbau supaya masyarakat membeli BBM pada lembaga penyalur resmi.

Lembaga tersebut misalnya seperti SPBU dan Pertashop.

Hal ini bertujuan agar mendapatkan BBM yang terjamin kualitas dan harganya. *

https://www.ayojakarta.com/news/amp/...ni-penyebabnya