F-35 Lightning II, merupakan pesawat tempur generasi lima yang canggih dan mahal. Selain itu, pesawat ini juga memiliki banyak masalah, agan yang mengikuti thread yang ane buat pasti sudah hafal musibah yang menimpa F-35. Tercatat dua kali F-35 versi Angkatan Laut tercebur ke laut pada akhir tahun 2021 dan awal tahun 2022. Pada awal tahun 2022, F-35 Korea Selatan memdarat darurat setelah mekanisme roda pendarat mengalami masalah. Dan pada Agustus tahun ini, ratusan F-35 milik USAF dikandangkan karena ditemukan masalah pada kursi lontarnya. Yang paling terakhir, pengiriman F-35 dibatalkan karena ditemukan ada material mentah dari China.

Serangkaian peristiwa di atas telah mencerminkan betapa buruknya pesawat tersebut, tetapi meski sering bernasib apes; F-35 nyatanya tidak sepenuhnya seburuk yang kita pikirkan. Dalam latihan Pitch Black 2022 yang baru saja berakhir (20 Agustus 2022 sampai 8 September 2022) misalnya, F-35 berhasil mengalahkan pesawat tempur yang dioperasikan banyak negara. Termasuk F-16 Indonesia sampai F-15SG Singapura.

Yang unik dalam kasus Singapura, F-35 bahkan mengalahkan 6 pesawat tempur F-15SG sekaligus dalam simulasi pertempuran; padahal F-15SG adalah salah satu pesawat tempur paling mumpuni di kawasan Asia Tenggara. Kekalahan atas F-35 yang dioperasikan oleh RAAF (Angkatan Udara Australia) itu pun diakui oleh pejabat Angkatan Udara Singapura.

Menurut artikel Airspace ReviewMayor Arumugam Sivaraj dari Angkatan Udara Singapura, yang merupakan bagian dari tim lawan mengatakan bahwa; saat diriya terbang melawan F-35 selama latihan Pitch Black 2022; F-35A ternyata mampu menemukan semua musuhnya di udara. Dua unit F-35 yang diterjunkan bisa menemukan enam unit F-15SG di udara serta mengeliminasinya, bahkan F-15SG tersebut tidak sempat memberikan perlawanan. Bisa dibilang petarung bermesin ganda ini kalah telak dari F-35.



Di sisi lain, kekalahan dari F-35 tentunya akan memberikan pengalaman berharga bagi pilot RSAF (Angkatan Udara Singapura), pasalnya kelak negara kepulauan itu akan mengoperasikan F-35 yang akan tiba pada 2026 untuk evaluasi dan pelatihan. Sebagai pengingat, Singapura menandatangani letter of offer and acceptancepada awal tahun 2020 untuk membeli F-35, setelah itu mereka memperoleh peningkatan akses ke informasi program eksklusif untuk operator jet tempur generasi kelima tersebut.

Sebelumnya pada awal Januari 2020, Singapura telah menerima persetujuan Departemen Luar Negeri AS untuk memperoleh empat F-35B dengan opsi untuk pembelian delapan pesawat lagi dalam kesepakatan senilai US$2,75 miliar. Hal itu akan menjadikan Singapura sebagai negara pertama yang mengoperasikan F-35 di Asia Tenggara.

Pitch Black merupakan latihan dua tahunan yang diselenggarakan di Australia, pada edisi 2022 ada 17 negara yang ikut serta dengan total 100 pesawat serta melibatkan 2.500 personel. Beberapa hal menarik dalam latihan tahun ini adalah Korea Selatan mengirim KF-16U yang dilengkapi dengan radar AESA, Jerman yang pertama kali mengirimkan jet tempur Eurofighter Typhoon serta pertama kalinya penerjunan F-35A Australia dan F-35B Amerika.



Latihan tahun ini juga menjadi debut pertama Mitsubishi F-2A Jepang, sekaligus partisipasi pertama mereka. Jet tempur lain yang juga ikut serta adalah Rafale dari Perancis, Su-30MKI dari India, F-16AM/BM dan F-16-52ID dari Indonesia, F-16 dan F-15SG dari Singapura.

Meski hasil keseluruhan latihan dari Pitch Black 2022 hanya diketahui pihak tuan rumah, dan tidak semua informasi bisa dipublikasikan. Tetapi kemenangan dalam latihan skala internasional ini setidaknya bisa memperbaiki pamor F-35, yang akhir-akhir ini sering bermasalah. Dan tentu kita tidak bisa menilai F-35 hanya dari sisi "keapesannya"saja. Di luar musibah yang menimpa Si Petir, nyatanya pesawat ini mampu membuktikan diri bahwa; teknologi canggih yang dibawanya benar-benar mumpuni.





Referensi Tulisan: Airspace Review& australiadefence.com
Sumber Foto: sudah tertera di atas