Jalan raya memang kejam dan panas, banyak para pengendara tak bisa mengontrol emosi, mau orang berpendidikan tinggi atau tidak sama saja. Arogansi di jalan raya sering terjadi, budaya tak mau sabar dalam antrian dan juga ingin menang sendiri rasanya sudah tertanam pada jiwa bangsa ini, bangsa yang dahulu selalu saja dicekoki oleh penjajah menjadi bangsa yang tak berwawasan tinggi. Sopan santun hanyalah retorika belaka, karena faktanya di jalan raya arogansi sering terjadi.

Masih ingat ketika pasukan ojol mengamuk, karena saling emosi dan tak terima bila ada pengendara lain bersinggungan dengan mereka. Nah kali ini terjadi lagi dengan aksi layaknya koboi jalanan seorang pengendara mobil fortuner menodongkan pistol ke pengendara lain karena tak mau antri. Kejadian itu terjadi di jalan tol Grogol-Cawang, bahkan sebelum kejadian mobil Toyota Fortuner yang diketahui dengan Nopol B 1090 FCY warna hitam, awalnya melaju dengan cara ugal-ugalan dan menyalakan lampu strobo.



Kemudian terjadilah apa yang tak di inginkan, pada saat itu mobil tersebut melintas tepat di depan Rumah Sakit Dharmais, Jakarta Barat, kemudian dengan tiba-tiba mobil tersebut berhenti, lalu sang pengendara mengeluarkan senjata jenis revolver keluar jendela, dan menodongkan senjata itu kepada pengendara lain disampingnya karena ingin mendahului dan memotong antrean keluar tol.

Untung saja ada petugas lalu lintas yang melihat kejadian ( PJR ), akhirnya PJR tersebut dan mengikutinya, karena takut pengendara ini bisa membahayakan para pengendara yang lain.

Dengan sigap petugas itupun memberhentikan mobil fortuner yang dikendarai seseorang bernama Teza. Tak ada perlawanan berarti karena pistol yang dibawanya adalah airsoft gun.



Akhirnya dari tangan pelaku, polisipun mengamankan sepucuk senjata airsoft gun jenis revolver merek S&W 14K15674, serta dua butir amunisi kaliber 3.8 mm, 6 butir amunisi airsoft gun dan sebuah sarung senjata, KTP, SIM dan mobil Teza.

Entah apa motifnya membawa senjata di mobilnya, yang jelas hal tersebut tak dibenarkan. Arogansi tak hanya terjadi pada masyarakat umum, bahkan pihak berseragam pun kadang suka tak bisa mengontrol emosi.

Nampaknya negeri ini sudah banyak warganya yang stress karena wilayah perkotaan memang membuat orang jalan pikirannya tak panjang, apalagi para pengendara yang setiap harinya terkena macet di jalan raya.



Solusinya banyaklah merenung, tahan emosi, dan berliburlah untuk mengatasi kejenuhan. Karena hidup itu memang monoton kesehariannya, dan hal itu pasti akan terulang tiap hari. Hindari diri juga dari masalah, karena masalah akan membuat stress tinggi dan banyak warga kota tak bisa berfikir secara bijak dalam mengatasi masalah, hingga banyak tragedi berdarah terjadi.

Bagaimana menurut kalian, monggo seruupuutt dolo kawan..





By c4punk@2018

Referensi

https://m.detik.com/news/berita/3944...k-diberi-jalan