Bumi memang memberikan kehidupan bagi manusia, tumbuhan serta hewan dan masih banyak lagi hal yang berada di dalamnya.

Alam yang terbentang di hamparan bumi memang beraneka ragam kekayaan, baik hutannya, barang tambang, flora dan faunanya hingga keindahan yang ditawarkan.

Namun ada bagian dari bumi yang disebut benua Afrika, padahal alamnya termasuk kaya namun banyak negara-negara miskin yang tercipta disana.



Salah satunya adalah negara Burundi, nah bagi yang belum tahu, negara Burundi ini berada di wilayah Afrika Timur. Kalau dilihat dari peta, berada di tengah benua Afrika.

Termasuk negara kecil, namun populasinya mencapai 11 juta orang. Bisa dibilang adalah negara dengan populasi paling padat di Afrika.

Masalah negara miskin dan berkembang memang selalu sama, rakyatnya doyan beranak tanpa berfikir planning jangka panjang.



Menariknya di Burundi ada 3 etnis dimana 85 persen etnis Hutu, 14 persen etnis Tutsi, dan sisanya adalah etnis Twa. Lucunya etnis mayoritas Hutu dianggap kasta rendah karena pekerjaannya mayoritas petani, sedangkan Tutsi adalah peternak, dan orang kaya di Burundi dinilai dari seberapa banyak ternak mereka. Maka ada kesenjangan sosial disini yang menyebabkan perang saudara.

Satu lagi yang menarik adalah alam di Burundi ini sangat kaya, karena berada di pusat lembah suburnya Afrika. Maka perkebunan dan pertanian di Burundi memang mudah untuk dilakukan. Bisa dibilang hasil bumi dari negara ini 90% berasal dari pertanian. Belum lagi adanya barang tambang disana, tapi kenapa Burundi di cap sebagai negara termiskin di dunia?



Bayangkan PDB per kapita di Burundi hanya US$264 per tahun, atau sekitar Rp 3,9 juta setara UMR di Jakarta.

Apakah mereka ini miskin karena korupsi? Tentu tidak, tapi semenjak mereka Merdeka dari kolonial Jerman dan Belgia. Pendidikan disana cukup rendah, hasilnya untuk mengelola sebuah negara pemerintah tidak bisa menjadikan negara itu sebagai negara yang berkembang malah semakin terbelakang.

Pendidikan adalah hal utama untuk bisa membangun sebuah negara, maka tak heran Indonesia merdeka karena para pemuda saat itu banyak yang sudah berpendidikan.



Dan menuntut hal yang sama dengan bangsa eropa yang memang secara tak langsung terus memberlakukan kasta di daerah koloninya, karena dengan kasta hasilnya banyak rakyat yang bisa disetir arah hidupnya sesuai dengan kebijakan kolonial.

Maka pesan dari Burundi, merdeka tanpa pendidikan yang baik tak akan membawa perubahan yang berarti. Bahkan membangun sebuah negara itu ternyata tidak semudah apa yang kita fikirkan dan lihat, butuh waktu hingga berpuluh-puluh tahun untuk menjadi negara berkembang.



Bahkan butuh ratusan tahun untuk menjadi negara maju dan berjaya dibanyak sektor di dunia. Semoga Burundi menjadi contoh untuk wilayah yang ingin memerdekakan diri, karena tak selamanya merdeka itu berkah.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2, 3
Pic : google