Mungkin sudah dua tahun lalu sejak saya pertama membaca manga berjudul Kanojo Okarishimasu alias Rental Girlfriend alias pacar sewaan. Jujur aja itu manga paling ampas yang pernah saya baca sampai-sampai saya memilih stop di pertengahan chapter kelima. Saya tertarik membacanya karena manga itu mendapat anime, tapi kok ceritanya gitu amat ya?

Okay, stop curhatnya. Manganya memang tak sedap dipandang, tapi konsep pacar sewaannya cukup menarik untuk dibahas.

Untuk yang belum tahu, pacar sewaan adalah istilah yang digunakan saat seseorang membayar untuk melakukan kencan kilat dengan orang yang menawarkan jasanya. Orang yang menawarkan jasa ini akan berpura-pura menjadi pacar selama waktu yang ditentukan. Singkatnya, sang pemesan akan mendapat pengalaman kencan sesuai yang dia inginkan. Entah itu kencan taman bermain, kencan aquarium, atau sekedar jalan-jalan di mall. Biasanya sih tak ada unsur 18+ yang terlibat.



Pertama, mari bahas kelebihannya dulu.
Kelebihan pertama adalah, jasa pacar sewaan ini menjadi jalan bagi orang-orang kesepian yang sedang membutuhkan teman. Orang-orang yang hanya ingin bicara dan menikmati waktu bersama seseorang tapi tak punya teman maupun keluarga bisa memanfaatkan jasa profesional demi mendapatkan apa yang mereka mau. Cara ini juga bagus untuk membangun skill sosialisasi dan membangun kepercayaan diri.

Kelebihan kedua, bagus dari segi ekonomi. Tentunya orang yang ingin menyewa pacar pasti punya uang lebih di kantong mereka dan orang-orang yang membutuhkan uang bisa mencoba berpura-pura menjadi pacar orang-orang berduit itu.



Kelebihan ketiga, metode ini bagus untuk mendorong para penduduk agar jatuh cinta. Pacar sewaan awalnya berasal dari Jepang dan di sana minat untuk menikah di kalangan remaja amat rendah. pacar sewaan bisa menjadi satu solusi untuk mendorong interaksi lawan jenis. Jika beruntung, beberapa orang akan menumbuhkan keinginan untuk dekat dengan orang lain dan akhirnya berujung pada pernikahan.

Dan kemudian, dampak buruknya.

Dampak buruk terbesar adalah, jasa pacar sewaan sangat rawan akan kejahatan. Umumnya ada tiga kejahatan yang mudah terjadi dalam sistem pacar sewaan yakni prostitusi, pemerkosaan, dan perselingkuhan.



Tentunya tak sulit membayangkan jasa pacar sewaan tiba-tiba berubah menjadi jasa ‘istri sewaan,’ apalagi kalau penyedia jasa juga sama-sama mau. Anda bisa lihat sendiri aplikasi Michat yang awalnya hanya sebuah aplikasi untuk mengobrol dengan orang random kini dipergunakan untuk jasa open bo.

Dan kemudian ada pemerkosaan. Bertemu dengan orang asing memang selalu punya resiko tersendiri. Coba Anda bayangkan kalau penjahat A memesan seorang pacar dan kemudian membawa pacar tersebut ke tempat yang sepi. Atau bisa juga si penjahat memasukkan obat tidur ke minuman si pacar. Sisanya tinggal bawa ke hotel dan selesai.

Dan yang terakhir adalah perselingkuhan. Awalnya cuma kencan singkat, lama-lama jadi terikat, akhirnya lupa sama istri sendiri. Satu hal seram dari memesan pacar adalah jumlah perhatian yang diberikan si pacar sewaan kepada Anda. Anda mungkin akan menyadari bahwa istri Anda sama sekali tidak perhatian pada Anda dan meski Anda tahu semua itu hanya akting, Anda perlahan jatuh hati pada seseorang yang mencurahkan semua perhatiannya padamu.



Pacar sewaan mungkin punya manfaat yang bagus, tetapi secara pribadi saya rasa dampak negatif yang mungkin ditimbulkan jauh lebih besar dibanding manfaat itu sendiri. Di jaman sekarang di mana orang-orang mulai menyawer kepada virtual idol, bukan tidak mungkin juga seseorang akan mengorek dompetnya sampai kering hanya demi sedikit perhatian dari seseorang yang sebenarnya tidak peduli padanya.
Lalu, bagaimana menurutmu? Punya pengalaman dengan seorang pacar sewaan?

Sekian dari saya mari bertemu di thread saya yang lainnya.