Kalau yang suka dengan cerita tentang putri duyung, pastinya ikan Dugong yang satu ini sudah sangat akrab dan familiar.

Di Indonesia sendiri hewan ini sering terlihat di perairan Sunatera, Kalimantan, Jawa, Kepulauan Sunda Kecil, Sulawesi, Maluku hingga Papua
harusnya mamalia laut yang baik hati ini dapat ditemui di 37 negara, namun berjalannya waktu kehidupannya mulai terusik.



Sedangkan untuk populasi dugong terbesar di dunia berada di Australia, itupun jumlahnya di angka 80.000an dan terus tergerus karena rusaknya alam.

Karena hewan ini dikategorikan hewan herbivora yang hanya memakan tumbuhan, proses perkembang biakan yang memakan waktu menyebabkan hewan ini terancam punah kapan saja.

Walau begitu umur hewan mamalia ini bisa dibilang berumur panjang, namun di usia remaja ada pemangsa alami seperti buaya air asin, paus pembunuh, dan hiu pantai besar.



Walau begitu hewan ini sangup menyelam hingga kedalaman 33 meter, karena ia membutuhkan oksigen maka kerap sekali muncul ke permukaan.

Namun kabar terbaru di perairan China, dugong sudah diresmikan sebagai hewan yang punah di perairan negara tersebut. Bukan tanpa sebab, faktor perluasan pelabuhan komersial, pengerukan wilayah pesisir, jaring hiu, bencana alam seperti angin topan, itu menjadi menurunnya jumlah hewan dugong di dunia.



Sedangkan di China akibat penangkapan untuk diambil kulit, tulang, serta dagingnya dan juga sering terjadi hewan ini tertabrak kapal yang melintas, karena memang hewan ini sering bersantai ke permukaan maka secara resmi di Jurnal Royal Society Open Science melaporkan kepunahan mamalia laut jenis dugong di China. 

Sejak tahun 2000 hewan ini sudah tak terlihat lagi di perairan China, padahal dugong ini sering berpetualang dan mengembara.



Lantas apa dampaknya bila hewan ini punah?


Otomatis akan rusaknya rantai makanan, seperti pemangsa dugong akan mencari alternatif makanan lain.

Bahkan tumbuhan laut yang dimakan dugong, akan tidak terkontrol lagi banyaknya. Hal ini menyebabkan alam menjadi tak seimbang, bila alam tak seimbang maka lambat laun akan terjadi kerusakan.



Setidaknya Australia dan juga Indonesia, harus memperhatikan hewan ini agar tidak punah di seluruh dunia.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. Ane c4punk pamit undur diri, See u next thread.







"Nikmati Membaca Dengan Santuy"


Tulisan : c4punk@2022
referensi : 1, 2
Pic : google