Waduh betapa seramnya perbandingan ukuran hewan dibawahnya dengan kapal sekoci yang ditumpangi dua manusia diatasnya. Beruntungnya paus tidak akan memulai jika agan tidak memulainya duluan. Hal ini mungkin berhubungan kecerdasan hewan paus yang sudah lama telah berevolusi.

Walaupun sebenarnya paus bersifat tidak mengintimidasi manusia tetapi ukuran badannya yang seharusnya kita waspadai. Mereka bisa saja menyenggol dan melukai kita tanpa sengaja. Makanya pada potret tersebut seorang scuba diver tetap menjaga jarak pada paus liar.

Seperti yang dituliskan pada caption di atas benar adanya bahwa hal yang paling mengerikan bukanlah organisme didalamnya tapi kenyataan bahwa ada kejanggalan yang terjadi. Bagaimana kursi tersebut bisa mencapai dasar laut dalam? Arus laut kencang dan densitas air laut yang begitu tingginya pada laut dalam tidak memungkinkan adanya barang-barang bisa masuk kesana. Makanya kita jarang sekali melihat footage barang-barang perabot besar di laut dalam. Perlu penjelasan ilmiah lebih lanjut untuk hal tersebut.

Jika agan berpikir blackhole hanya ada di luar angkasa, pikirkan lagi karena di laut pun rupanya ada blackhole. Blackhole di lautan biasanya terjadi karena pembentukan Atol yang terjadi dalam ribuan tahun yang lalu sehingga keberadaan blackhole lautan perlu dijaga kelestariannya. Atol sendiri dibuat oleh terumbu karang, wah indah sekali ya arsitektur alami. Tapi dibalik keindahannya tetap saja bagian tengah yang begitu dalam pada suatu Atol membuat kita sangat merinding.

Tahukah agan bahwa angin badai yang merusak daratan dan menimbulkan kerugian serta korban jiwa, kampung halamannya adalah lautan. Angin badai tidak dapat tercipta di daratan karena banyaknya obstacle seperti pepohonan dan perbukitan yang memecah angin badai sebelum ia sempat beramplifikasi. Sedangkan pada lautan tidak ada penghalang sama sekali dan tiupan angin terus menerus tersedia yang mengakibatkan fenomena angin badai merupakan hal yang wajar terjadi.

Pemandangan segerombol paus yang tiba-tiba muncul ke permukaan secara serempak akan mengagetkanmu dan membuat mu terkena serangan jantung tiba-tiba. Pada situasi tertentu paus-paus yang hidup secara bergerombol kadang tidak menyadari diatasnya sedang ada objek. Beruntungnya fenomena ini mudah diprediksi dan kita bisa mengabadikan momen bersamanya.

Di lautan banyak lubang-lubang kecil yang dalam. Membayangkan seberapa dalam dan apa yang ada di dalam lubang ini saja sudah mengerikan apalagi masuk kedalamnya. Oleh sebab itulah hanya professional scuba diver yang boleh masuk kedalamnya dalam rangka cave diving.

Walaupun petir di lautan jarang terjadi dibandingkan dengan daratan, tetapi petir yang menyambar laut akan sangat mematikan dan membunuh semua organisme yang ada di lapisan teratas epipelagic. Manusia yang sedang berada di kapal kecil bisa saja mati tersengat karena sambaran petir yang menyambar dari jauh. Hmm hidup menjadi nelayan cukup keras ya.

Karena batasan tubuh manusia yang memang tidak didesain untuk hidup di air, rata-rata manusia hanya mampu menyentuh kedalaman 40 meter dan itupun hanya professional scuba diver. Manusia hanya dapat menyentuh kurang dari 1% rata-rata dalamnya laut. Beruntungnya manusia bisa mengeksplor lautan menggunakan Autonomous Underwater Vehicle yang tahan terhadap tekanan. Walaupun demikian, hanya 5% dasar laut yang telah terdata dieksplorasi. Lebih sedikit dibandingkan apa yang telah dieksplorasi di luar angkasa.

Di lautan ini sebenarnya terdapat banyak sekali lubang-lubang yang merupakan wujud dari goa bawah laut. Ketika mengeksplorasi goa bawah laut dibutuhkan sertifikasi dan kompetensi yang tinggi bagi professional diver. Sama seperti goa yang ada di daratan, goa di bawah laut bisa sewaktu-waktu runtuh dan menjebak dirimu. Oleh sebab itu kualifikasi sebagai underwater cave diver sangat tidak main-main.

Di lautan terbuka atau laut yang jauh dari daratan dimana pertolongan akan cukup sedikit dan jauh dari jangkauan regu penyelamat, kita tidak akan tahu apa yang ada dibawah kita. Bisa saja itu paus sperma yang penasaran, bisa saja itu giant squid yang mengira kita adalah mangsanya, atau bisa saja paus orca yang sedang bosan dan ingin bermain-main dengan kapal kecil kita. Kita bisa saja terbalik secara tiba-tiba. Oleh sebab itu ada regulasi yang mengatur mengenai kapal minimum yang diizinkan untuk berlayar ke laut terbuka yang diukur dengan satuan GT (Gross Tonnes).

Hati-hati ketika bermain di pantai, kadangkala ada lubang-lubang kecil berbahaya yang akan memperosokmu kedalamnya. Lubang-lubang kecil tersebut juga memiliki kontur permukaan yang tajam yang dapat menembus tubuhnmu seketika. Selain itu ada juga kejadian lubang yang tidak tampak. Artinya kita akan menyadarinya setelah kita terjatuh didalamnya.

Aduh gak usah ditanya deh dimana seramnya potret diatas. Ane yakin jika agan menemui fenomena ini di lautan hal yang pertama agan lakukan pasti kabur. Walaupun belut laut memiliki rasa yang enak dan protein yang tinggi jika di konsumsi tapi membayangkan cara menangkapnya jika posisi seperti diatas saja sudah membuat nafsu makan hilang.

Agan salah jalan sedikit saja agan bisa terperosok kedalamnya jika tidak bisa berenang. Dari kedalaman yang cetek tiba-tiba langsung berhadapan dengan jurang yang begitu dalam. Ini pentingnya jika agan tidak bisa berenang ada baiknya amati dan tanya warga lokal dahulu bagaimana kondisi pantai tersebut apa saja yang harus di hindari. Ingat! Asal berenang itu tidak baik.

Apapun struktur besi yang agan tinggalkan di laut akan menjadi habitat baru bagi suksesi primer teritip. Fenomena tersebut disebut Biofouling yang mana teritip yang menempel dan tumbuh di permukaan besi terlihat tampak menjijikan. Sebagai informasi tambahan, barang-barang besi yang dibuang ke lautan lebih dinikmati makhluk hidup dibanding barang-barang kayu karena barang-barang besi melarutkan ion Fe (ferum) yang merupakan mikronutrient esensial sebagai faktor pembatas pertumbuhan. Yang artinya tidak ada Fe, hewan laut tidak bisa tumbuh.

Bagaimana tidak seram, tidak ada angin dan tidak ada hujan tiba-tiba ada patung yang janggal belum bisa dijelaskan siapa yang meletakannya dan siapa yang membuatnya ketika seseorang sedang mengeksplorasi dasar laut. Hal ini tentu perlu mendapatkan perhatian lebih lanjut oleh dunia arkeolog.