Suara.com - Beberapa waktu belakangan, Verrell Bramasta diterpa gosip gay di media sosial. Verrell Bramasta pun tak tinggal diam.

Verrell Bramasta mengunggah fotonya yang sedang berenang dengan caption yang menyinggung soal 'orang bodoh'.

"Tebak, lebih bodoh yang mana: orang-orang yang suka bikin gosip, atau orang-orang yang percaya sama gossip itu?" tulis Verrell Bramasta di Instagram, Senin (15/8/2022).

Gay atau homoseksual bukanlah suatu gangguan kejiawaan, meskipun beberapa orang masih menganggap begitu.

Tapi dilansir dari Alodokter, beberapa penelitian menyebutkan ada beberapa hal yang diduga berpengaruh dalam menentukan seseorang menjadi gay.

1. Variasi bentuk otak

Pria normal dan gay atau homoseksual memiliki sedikit perbedaan seacra biologis maupun anatomis pada struktur dan bentuk otak.

Riset melalui prosedur MRI otak menyebutkan bagian anterior cingulate cortex dan temporal otak sebelah kiri pada kebanyakan homoseksual lebih tebal daripada pria normal.

Data itu juga menunjukkan bahwa variasi bentuk otak diduga berpengaruh dalam menentukan gender seseorang menjadi homoseksual.


2. Faktor genetik

Faktor genetik juga salah satu penyebab orang menjadi gay. Ada teori bahwa wanita homoseksual mungkin mengalami kelebihan hormon androgen saat ia masih dalam kandungan.

Ada pula yang mengatakan sifat genetik tertentu berperan dalam menentukan sifat, perilaku dan preferensi seksual seseorang, termasuk menjadi homoseksual.

3. Trauma masa kecil

Penelitian menyebutkan bahwa trauma psikologis pada masa anak-anak bisa mempengaruhi orientasi seksual seseorang, termasuk homoseksual.

Riset itu menemukan bahwa orang yang memiliki orientasi seks suka sesama jenis pernah mengalami pelecehan seksual di masa kecilnya.

https://www.suara.com/health/2022/08...tu-homoseksual

Ternyata nickname @gaygene itu bukan kaleng2..

Tapi yang paling serem ya faktor no 3.. Udah banyak bibit2 potensial yg lahir dari tempat2 pendidikan (agama) d indo..