bestiekuAvatar border
TS
bestieku
Skandal Pemilu 2019 Pernah Dibongkar Opposite6890 Kembali Viral, Apa yang Terjadi?


Skandal besar di Pemilu 2019 dimana diduga institusi Polri terlibat mengerahkan buzzer untuk mendukung salah satu pasangan capres dan cawapres di Pemilu 2019 kembali viral.

Isu skandal besar di Pemilu 2019 tersebut kembali viral di publik usai salah satu akun TikTok @fanssejahtera mengunggah ulang video lama milik akun @Opposite6890 pada 15 Agustus 2022.

Dalam video tersebut akun @Opposite6890 membeberkan bahwa pihak kepolisian membentuk tim buzzer sejumlah 100 orang di setiap Polres di Indonesia yang terorganisir dari Polres hingga Mabes.

“Polisi membentuk tim buzzer 100 orang per Polres di seluruh Indonesia yang terorganisir dari Polres hingga Mabes,” tulisnya sebagaimana dikutip LingkarMadiun.com pada 16 Agustus 2022.

Bahkan akun @Opposite6890 menyebutkan bahwa para buzzer tersebut saling follow di Twitter, Instagram, hingga Facebook dan berinduk pada satu akun utama dengan nama @alumnisambhar.

Beredarnya isu tersebut juga sempat mendapatkan tanggapan dari politikus Partai Ummat, Mustofa Nahrawardaya yang mengapresiasi keberanian akun @Opposite6890 dalam membongkar dugaan skandal besar di Pemilu 2019.

Mustofa Nahrawardaya lanjut mengungkapkan bahwa dalam skandal besar tersebut diduga dilakukan oleh salah satu oknum institusi yang ada di Indonesia yang seharusnya menjadi wasit dalam Pemilu 2019.

“Yang diduga pula dilakukan oleh salah satu oknum institusi yang ada di Indonesia, karena temuannya ini kemudian berujung pada keterlibatan salah satu wasit, tanda petik wasit Pemilu,” sambungnya.

Padahal wasit itu tidak boleh bermain di lapangan tetapi temuan Opposit ini kemudian membongkar satu praktek perbuatan yang sangat biadab, dimana ada satu aplikasi yang dibuat oleh seorang developer MySambhar.com,” tambahnya.

Mustofa Nahrawardaya mengungkapkan bahwa aplikasi tersebut kemudian diinstal oleh ratusan atau mungkin ribuan orang di handphone masing-masing pengguna.

Mustofa Nahrawardaya juga mengungkapkan bahwa para penginstal aplikasi tersebut sebagian besar ternyata merupakan oknum-oknum polisi berbaju cokelat.

Semula itu diketahui dengan jelas itu adalah milik oknum-oknum polisi karena baju dinasnya masih lengkap, bahkan kemudian bisa ditelusuri dia memiliki aktivitas apa-apa melalui media sosial sebagian besar juga bisa dicek, nomor handphonenya juga bisa diketahui sehingga sangat yakin Opposit ini kemudian menyebarkan di media sosial bahwa kami telah membongkar praktek yang diduga akan merugikan salah satu paslon (pasangan calon),” terangnya.

Sementara dari pihak Polri sebelumnya telah menampik isu tersebut dan menilai bahwa pola-pola serangan dari akun @Opposite6890 tersebut bertujuan untuk mendelegitimasi proses Pemilu 2019.

Selain itu, pihak Polri juga menampik isu yang menganggap institusinya tidak netral dan berpihak pada salah satu pasangan calon tertentu.

Pihak Polri menegaskan bahwa tugas kepolisian dari awal adalah untuk memerangi berita hoaks seperti e-KTP, surat suara tercoblos, dan sebagainya

https://lingkarmadiun.pikiran-rakyat...a-yang-terjadi

samsol...
nomorelies
aldonistic
aldonistic dan 12 lainnya memberi reputasi
3
3.2K
91
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan