Mencuri adalah tindakan mengambil sesuatu milik orang lain secara diam-diam atau sembunyi-sembunyi, entah itu berupa uang atau barang lainnya. Umumnya tindakan pencurian dilakukan saat seseorang sedang sangat membutuhkan sesuatu sementara ia tidak sanggup membeli atau memilikinya alias kepepet.

Sebenarnya, tindakan mencuri tidak selalu dilakukan karena kepepet. Ada juga orang yang berani mencuri demi memuaskan hasrat serakahnya pada materi, contohnya pejabat yang sudah ber-uang, tapi korupsi uang negara

Dalam agama manapun, mencuri bukan tindakan yang dibenarkan, bahkan tergolong perbuatan tercela dan dosa. Untuk itu, sebelum mengambil uang/barang milik orang lain, baiknya izin dulu.

Nah, baru-baru ini viral di media sosial video seorang ibu-ibu tertangkap basah mencuri cokelat di sebuah minimarket di Tangerang. Karyawan minimarket tersebut memergoki si ibu keluar membawa bungkus cokelat yang belum dibayar kemudian si ibu tampak memasuki sebuah mobil mercy.

Karena tertangkap basah dan dikejar, si ibu kemudian turun dari mobil dan kembali memasuki minimarket guna membayar dan beralasan lupa belum membayar. Padahal jika memang lupa membayar, ia tidak mungkin lari dan berusaha menyembunyikan barang bukti.

Diketahui jika seorang karyawati minimarket memvideo kejadian tersebut sementara si ibu tidak terima karena dianggap mencemarkan nama baik dan pelanggaran UU ITE. Keesokan harinya, si ibu kembali mendatangi minimarket tersebut dan meminta sang karyawati untuk memberi klarifikasi serta meminta maaf.

Banyak dukungan yang mengalir atas kejadian tersebut yang menilai jika tindakan sang karyawati sudah benar. Ia sudah menjalankan tugasnya dan tidak sedang melakukan kesalahan. Salah satu dukungan datang dari pengacara kondang Hotman Paris Hutapea yang siap membela tanpa meminta bayaran, bahkan meminta sang karyawati untuk tidak takut sebab ia tidak salah.

Berikut cuplikan videonya:





Bagaimana tanggapan Gan Sis mengenai kejadian ini? Menurut ane pribadi karyawati itu tidak salah, ia mengambil video mungkin untuk membuat bukti. Lagipula, jika tidak divideo, barangkali si ibu juga tidak mau mengakui perbuatannya.

Sementara buat si ibu, ia sudah jelas salah tapi masih saja merasa jadi korban dengan menuduh nama baiknya telah dicemarkan. Playing victim. Ia mengintimidasi karyawati dengan membawa pengacara dan menggunakan UU ITE sebagai landasan.

Dari video tersebut bisa kita lihat si ibu memasuki sebuah mobil mewah, ia juga sanggup menyewa pengacara. Artinya, ia bukan dari kalangan orang miskin. Sayangnya meski bukan dari kalangan orang kurang mampu, sekadar membeli cokelat saja enggan, dan malah mengambil secara diam-diam.

Tindakan mencuri memang tidak bisa dihubungkan dengan tingkat ekonomi seseorang. Karena tidak semua orang kurang mampu memiliki mental miskin lantas mencuri, dan tidak semua orang yang mampu bersih dari tindakan mencuri.

Menurut ane, ada beberapa penyebab mengapa ada orang yang sudah mampu secara ekonomi tetapi masih saja mencuri, di antaranya:

1. Serakah

Serakah, sudah jelas jika ini sikap yang tidak baik. Sudah memiliki kelebihan harta, tapi masih saja mengambil hak orang lain. Contohnya koruptor.

2. Kleptomania

Menurut alodokter.com, kleptomania adalah gangguan yang membuat penderitanya sulit menahan diri dari keinginan untuk mencuri. Si penderita bisa mencuri di tempat-tempat umum atau bahkan rumah temannya.

Meski gangguan ini umumnya dialami oleh remaja, tetapi juga bisa dialami oleh orang yang sudah dewasa. Jika seseorang mengalami gangguan ini, maka tidak bisa dilihat dari latar belakang ekonomi. Orang meski kaya, juga bisa melakukannya.

3. Super Pelit

Ada juga orang kaya raya, tapi super pelit. Jangankan untuk berbagi dengan yang lain, untuk kepentingan sendiri saja mengambil hak oranglain, sementara hartanya sendiri ditumpuk.

Nah, kalau si ibu di atas kira-kira masuk kategori mana? Atau ada tambahan dari GanSis?

Dari kejadian ini banyak sekali pelajaran yang bisa kita ambil, ya, GanSis

___o0o___

Video: 12
Gambar: Google