Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

valkyr9Avatar border
TS
valkyr9
Misteri Timbunan Sembako Presiden, Saat Semua Pihak Bantah Kerja Sama dengan JNE


JAKARTA, KOMPAS.com - Sudah hampir sepekan sejak timbunan sembako bantuan sosial Presiden ditemukan terkubur di lapangan KSU, Kampung Serab, Tirtajaya, Sukmajaya, Kota Depok. 

Meski demikian, kasus temuan tumpukan sembako di dalam tanah sedalam 3 meter itu masih menyisakan misteri yang belum terjawab. 

Perusahaan ekspedisi JNE Express sejak awal mengakui mereka lah yang mengubur sembako itu karena rusak terkena hujan usai diambil dari gudang Bulog.  

JNE mengaku sudah mengganti sembako yang rusak itu. 

VP of Marketing JNE Express Eri Palgunadi menegaskan, tidak ada pelanggaran yang dilakukan JNE Express terkait penguburan sembako yang rusak itu.

Selain JNE, Polisi Ungkap Pihak Swasta Lain dalam Penyaluran Bansos Presiden

"Kami sudah melalui proses standar operasional penanganan barang yang rusak sesuai dengan perjanjian kerja sama yang telah disepakati dari kedua belah pihak," ujar Eri.

Meski demikian, semua pihak terkait mengaku tak pernah bekerjasama dengan JNE dalam penyaluran bansos. 

Kemensos Hanya Kerjasama dengan Bulog

Kementerian Sosial (Kemensos) menyebut tak melakukan kerjasama dengan ekspedisi JNE dalam penyaluran sembako bansos presiden.

Hal itu dikatakan Inspektorat Jenderal Kemensos, Dadang Iskandar saat mengecek bansos presiden yang dikubur oleh JNE di Lapangan KSU, Tirtajaya, Sukmajaya, Depok, Selasa (2/8/2022).

"Karena gini, pada saat penyaluran itu kan melalui Bulog. Kami tidak ada kerjasama dengan JNE," kata Dadang.

Lebih lanjut, Dadang menduga, sembako bansos presiden yang dikubur di Lapangan KSU bukan milik Kemensos.

Hal itu diperkuat karena tidak adanya label bertuliskan "Bantuan Presiden melalui Kemensos".

"Jadi diduga ini bukan barang milik Kemensos. Memang sama kemasannya, tapi tidak ada tulisannya," kata Dadang.



Bulog Kerjasama dengan PT DNR dan Pos Indonesia

Dirut Perum Bulog Budi Waseso (Buwas) juga memastikan pihaknya tidak pernah bekerjasama dengan JNE untuk menyalurkan bantuan sosial presiden.

Kendati demikian, ia mengakui Bulog bekerjasama dengan dua perusahaan yakni PT DNR dan PT Pos Indonesia.

Buwas pun tak mempermasalahkan jika dua perusahaan itu melakukan sub kontrak dengan perusahaan lain dalam penyaluran bansos. 

"Mau dilaksanakan oleh Gojek (atau JNE) ya boleh-boleh saja. Yang penting sampai kepada sasaran dong," kata Buwas kepada Kompas.com, Selasa.

Oleh karena itu, katanya, tidak jadi masalah apabila Kemensos tidak tahu soal penyaluran paket oleh JNE.

Buwas mengatakan, Kemensos pada prinsipnya hanya mengetahui bahwa bantuan itu sudah sampai ke sasaran, sementara penyalurannya diurus oleh Bulog selaku penanggung jawab.

"Itu kan tanggung jawab kita yang tahu. Prinsipnya adalah Kemensos berikan data penerima. Kemensos tahunya sampai ke penerima-penerima itu," ujar Buwas.


PT DNR juga Bantah Kerja Sama dengan JNE

Saat diperiksa polisi pada Senin (1/8/2022), pihak JNE mengakui bekerja sama dengan PT DNR dalam penyaluran sembako bantuan presiden itu.

”JNE bekerja sama dengan vendor, namanya PT DNR. DNR inilah selaku pemegang distribusi beras bansos dari pemerintah kepada masyarakat,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan, dilansir dari Kompas.id, Selasa (2/8/2022).

Namun PT DNR membantah bekerja sama dengan JNE Express dalam penyaluran sembako bantuan sosial (Bansos) Presiden.

Head of Corporate Communication PT DNR Ida Widayani menjelaskan, perusahaannya memang menjadi salah satu vendor sembako bansos untuk masyarakat terdampak Covid-19.

Dalam pelaksanaannya, proyek yang berlangsung pada periode September–Oktober 2020 itu berjalan tanpa bekerja sama dengan JNE Express.

"Dalam pelaksanaannya tidak bekerja sama dengan JNE sebagai pelaksana last mile delivery," ujar Ida dalam keterangannya, Rabu (3/8/2022).


Menanti Penjelasan Terbuka JNE

Sejak bansos yang dikubur itu ditemukan pada Jumat (29/7/2022) pekan lalu, JNE irit bicara.

Perusahaan itu baru sekali mengeluarkan pernyataan resmi yang menegaskan bahwa penguburan bansos rusak itu sesuai prosedur.

Namun tak pernah ada penjelasan detil kapan penguburan itu dilakukan, termasuk dengan siapa mereka bekerjasama dalam penyaluran bansos itu. 

Baru pada Kamis (3/8/2022) siang ini, JNE akan menggelar konferensi pers untuk memberikan penjelasan resmi. 

Konferensi pers itu akan digelar pukul 14.00 WIB di Jakarta Utara. Hal itu diketahui dari undangan yang dibagikan tim Media Relations Departemen JNE Express kepada Kompas.com.

Dalam undangan itu disebutkan bahwa penjelasan akan disampaikan langsung oleh Presiden Direktur JNE Mohammad Feriadi Soeprapto, Vp of Marketing JNE Eri Palgunadi, serta kuasa hukum JNE Hotman Paris Hutapea.

Ada dua topik yang akan disampaikan dalam konferensi pers itu.

Pertama, JNE akan menyampaikan hak Jawab atas pemberitaan penimbunan paket bantuan sosial yang dikubur di Kawasan Kampung Serab, Kelurahan Tirtajaya, Kecamatan Sukmajaya, Kota Depok.

Kedua, JNE bersama kuasa hukumnya juga akan menyampaikan somasi terbuka terhadap pihak-pihak yang dianggap telah melakukan fitnah.

JNE Jangan Mau Jadi Tumbal

Pengamat Kebijakan Publik dari Universitas Trisakti, Trubus Rahadiansyah mendorong JNE Express membeberkan fakta yang sebenarnya soal temuan sembako bansos presiden yang dikubur di Depok itu.

Trubus menilai bola panas soal temuan sembako presiden itu kini ada di tangan JNE. 

Pasalnya, publik saat ini tengah memojokkan perusahan bidang pengiriman dan logistik tersebut atas timbunan sambako bansos itu.

"Artinya, JNE secara ksatria harus secara transparan, akuntabel, dan berani membuka fakta," tutur Trubus kepada Kompas.com, Rabu (3/8/2022).

Menurut Trubus, pengakuan JNE nantinya akan menjadi titik masuk untuk mengungkap kebobrokan soal penyaluran bansos presiden yang selama ini terjadi.

"Mau tidak mau, JNE jangan mau jadi tumbal. Malah dia akan membunuh diri sendiri (kalau tidak terbuka) karena kepercayaan publik bisa hilang," kata dia.


Kronologi Penemuan Bansos

Penemuan sembako bantuan presiden ini bermula dari laporan seorang karyawan perusahaan JNE kepada Rudi Samin selaku pemilik lahan kosong itu.

Rudi pun lalu menyewa ekskavator dan menemukan timbunan sembako itu yang terkubur dalam tanah sedalam 3 meter pada Jumat (29/7/2022).

Lapangan KSU tempat penemuan sembako itu memang biasa digunakan untuk parkir kendaraan JNE.

Lokasi Gudang JNE juga berada persis di seberang lapangan tersebut.

Dalam program Breaking News Kompas TV, Rudi Samin menyatakan penguburan bansos oleh JNE itu dilakukan tanpa sepengetahuan dirinya selaku pemilik lahan.

"Tidak pernah, sama sekali. Jangankan minta izin, jangankan untuk membayar lahan saya, itu tidak ada," ucap Rudi.

Rudi mengatakan, setidaknya ditemukan paket bansos sebanyak 3,6 ton dari hasil galian yang dilakukan. Namun galian terpaksa dihentikan karena bau yang menyengat. 

Rudi menduga masih ada paket bansos yang masih tertimbun di dalam tanah dan belum diangkat. Namun terkait hal itu, ia mengatakan akan menyerahkan kepada pihak kepolisian.

Rudi menambahkan, penimbunan itu tidak pernah diketahui olehnya selaku pemilik lahan karena dilakukan secara sembunyi-sembunyi.

"Sengaja diam-diam, sembunyi-sembunyi, atau akal-akalan. Dan tukang galinya pun, tukang gali kuburan," tutur Rudi.

Menurut Rudi, tukang gali pun tidak mengetahui tujuan lubang yang ia buat. Mereka hanya mengetahui penggalian untuk membuat lubang septic tank.


https://megapolitan.kompas.com/read/...page=all#page2

Nah lho.. emoticon-Malu (S)

Yang ane tahu sih.. Ada satu pihak yg tidak membantah kerjasama dengan JNE.. emoticon-Malu (S)





emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)emoticon-Ngakak (S)
Diubah oleh valkyr9 04-08-2022 02:14
hhendryz
Proloque
bangsa.nying2
bangsa.nying2 dan 14 lainnya memberi reputasi
15
2.5K
38
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan