- Beranda
- Komunitas
- Entertainment
- The Lounge
4 Logam Dasar yang Telah Diproduksi di Indonesia
TS
mas.afif
4 Logam Dasar yang Telah Diproduksi di Indonesia
Salam,
Tahukah anda, bahwa ada 4 logam dasar yang bisa diproduksi dalam negeri ? yang menjadi bagian hulu dari manufaktur di perindustrian?
Kalo kurang silahkan tambahin
Baja
Introduksi
Baja, yang dikenal dengan besi dengan kandungan karbon kurang dari 0,002% dan 2,1% persen berat. Umumnya dipakai dalam berbagai jenis pendukung kehidupan manusia. Mulai dari pondasi gedung sebagai baja tulangan, tiang listrik, jembatan, hingga bodi kendaraan mobil karena sifat mekaniknya. Kemajuan sebuah negara bisa dilihat dari konsumsi baja rakyatnya per tahun (bukan untuk dimakan) dan industri ini seharusnya wajib dilindungi oleh negara.
Dahulu atas inisiatif presiden pertama kita, Mbah Soekarno memunculkan proyek pabrik baja (Trikora) Cilegon yang sekarang telah berganti menjadi PT Krakatau Steel. Dengan produksi mencapai 3,2 juta ton/tahun, meski sebagian bijih impor dari brazil dan meksiko. Produk dari krakatau steel, terdiri dari berbagai jenis bentuk baja, umumnya baja canai panas dan baja canai dingin. Produk yang dihasilkan merupakan baja yang memiliki karbon rendah yang aplikasinya bisa dipakai dalam pembuatan pipa, bodi mobil, atap rumah dan bahkan baja tulangan.
Prosesnya
Prosesnya dimulai dari pelabuhan, dimana pellet yang memiliki kandungan Fe lebih dari 65% diangkut menuju tempat pereduksi. Pellet tersebut direduksi dengan teknologi HYL (buatan meksiko), Teknologi ini mengkracking gas alam menjadi CO dan H2 yang akan dipakai untuk mereduksi pellet tersebut. Setelah kandungan Fe meningkat mencapai 90%, pellet tersebut dikirimi ke pabrik peleburan. Pellet yang tereduksi ini dikenal dengan sebutan sponge iron, sponge iron dinaikkan kembali kadar fe-nya dengan scrap dan fluks di dalam electric arc furnace hingga leleh. Baja leleh ini kemudian dimurnikan dengan menghilangkan beberapa pengotor buruk bagi baja, semisal Sulfur dan Belerang yang terlarut. Baja tersebut di cor dalam continuos casting machine dalam bentuk bloom, billet dan slab. Slab tersebut dilakukan pencanaian hingga menjadi baja canai panas dan baja canai dingin.
Sekilas bijih besi,
bijih besi pada umumnya bersumber dari mineral bernama hematite, magnetite, goethite dan iron sand. hematite memiliki rumus kimia fe203 memiliki warna kecoklatan, magnetite berumus fe3o4 dan bisa ditarik dengan magnet. Kedua jenis ini merupakan mineral yang paling sering dipakai pada proses ironmaking, dan dikenal dengan sebutan lump ore. Goethite lebih sering ditemukan dalam tanah laterit, dalam bentuk lapisan limonite dan saprolite. limonite memiliki kandungan besi paling tinggi dan saprolite memiliki kadar nikel paling tinggi, kedua bijih ini dimanfaatkan untuk pembuatan ferronickel, nickel matte, dan nickel pig iron. Berikutnya adalah iron sand, bijih besi ini berbentuk pasir dan sering ditemui pada daerah selatan pulau jawa. Iron sand ini spesial, karena memiliki kandungan titanium dan vanadium. Ironisnya, iron sand ini hanya dijual saja keluar negeri.
Menurut ESDM, posisi cadangan paling besar ada pada bijih laterit, kemudian iron sand dan berikutnya lump ore.
Aluminum
Introduksi
Buka dulu gambarnya gan, Aluminum itu logam yang bisa ditemui di bungkus makanan ringan sebagai lapisan mengkilat, dan Kaleng minuman soda, Heatsink daleman komputer, serta Bodi pesawat terbang. Yang jelas beda grade, beda penggunaannya gan.
Di Asahan, Sumatera Utara, PT Inalum (yang sebentar lagi jadi BUMN) mampu memproduksi aluminum dari alumina smelter grade (Al2O3) yang direduksi dengan karbon didalam Electric Furnace disuplai listrik dari PLTA sigura-gura dan PLTA Tangga sehingga menghasilkan sejumlah 1,3 Ton aluminum cair perhari yang kemudian dicetak menjadi ingot. Sayangnya alumina yang direduksi ini 100% impor, karena tidak ada pabrik dalam negeri yang menyuplai ke Inalum. Indonesia sendiri kehilangan rantai proses aluminum, kita memiliki cadangan bauksit lalu hanya sebagai komoditas yang diekspor, sedangkan alumina kita impor dari luar negeri untuk direduksi dan sayangnya lagi tidak 100% aluminum yang kita produksi terserap dalam negeri. Rantai yang hilang adalah proses pemurnian alumina melalui jalur hidrometalurgi yang dikenal proses bayer.
Prosesnya
Teknologinya adalah alumina dilarutkan dalam kreolit dengan suhu tinggi, kemudian direduksi dengan metode elektrolisis. Teknologi ini dikenal dengan sebutan hall-heroult, karena ditemukan oleh keduanya. Proses ini adalah proses yang boros energi, kenapa demikian? Alumina dilarutkan dalam kreolit dalam suhu tinggi (sekitar 1000 C) dan karena ini elektrolisis diperlukan anoda dan katoda serta aliran listrik. Suhu tinggi harus dijaga, dan elektrolisis pun memerlukan listrik, sehingga proses ini boros energi.
1 ton aluminum memiliki harga sekitar 2000an US$
Tembaga
Introduksi
Tembaga adalah tembaga
:, logam yang memiliki konduktivitas listrik dan panas yang baik. Umumnya dipakai di kawasan alat elektronik dan peripheral pendingin lainnya. Tembaga di indonesia ini umumnya ditemukan sebagai mineral yang mengandung sulphur dan besi dan dikenal dengan sebutan Kalkopirit (CuFeS) dan kadarnya sekitar 0,5 - 2 % per ton bijih.
Prosesnya
Kalkopirit tersebut dicuci dan dilakukan proses peningkatan kadar Cu hingga 20-30 %, produk ini dikenal dengan sebutan konsentrat dan prosesnya terjadi dengan menggunakan teknologi flotasi. Konsentrat dari fr**port dan newm**nt ini dikirim ke PT Smelting di Gresik kurang lebih sekitar 300ribu ton. Teknologi yang dipakai adalah proses mitsubishi yang terdiri dari smelting furnace, slag cleaning furnace dan converting furnace. Mengacu pada diagram ellingham kestabilan S, Fe lebih mudah teroksidasi dibanding Cu sehingga sebagian besar proses ini hanyalah meniupkan oksigen. Proses peleburan ini minim energi, karena reaksi ini membakar S dan menghasilkan energi. Tembaga ini kemudian dicor menjadi copper anode yang selanjutnya akan dimurnikan dengan elektrolisis sehingga kadar Cu mencapai 99,99%.
By product dari proses ini, secara garis besar berupa asam sulfat, slag, anode slime, dan copper telluride.
Asam sulfat yang dihasilkan, jumlahnya lebih besar daripada tembaga yang diproses. Asam sulfat ini selain dipakai sebagai pupuk, dipakai juga dalam proses pemurnian tembaga. Slag ini bisa ditampung pabrik semen. Sisanya ekspor ke luar.
Konspirasi
Nah dimanakah emas dan peraknya? ada di anode slime. asumsikan ada 1 gram emas setiap 1 kilo tembaga, maka berapa jumlah emas?
Kasus emas ini menarik, mengingat dulunya penandatanganan perjanjian kontrak hanya menyangkut tembaga saja. Sehingga, bukan tidak mungkin ada kebocoran "emas" dalam perjanjian ini.
1 ton tembaga setara dengan 7000 US$
Timah
Introduksi
Timah umumnya dipakai sebagai solder, karena konduktivitas listriknya yang baik serta titik lelehnya yang rendah. Selain solder, aplikasi lainnya adalah dalam pembuatan kaca, dan bahan kimia lainnya. Timah ini dulunya sempat booming dan melonjak harganya karena pemakaian alat listrik yang besar-besar, bayangkan saja dengan ukuran televisi tahun 1980an dengan sekarang. Timah di Indonesia ditemukan disekitar pulau bangka dan bijihnya dikenal dengan sebutan casiterite, kadar di alam sekitar 0,1 %
Prosesnya
Timah oleh PT Timah direduksi dan dilebur dengan batubara di dalam tanur pantul (Reverberatory Furnace) di suhu 1150an sampe 1300 C menjadi timah yang kurang murni (karena masih mengandung besi) lalu dilakukan proses penyetruman (electrorefining) menjadi timah 99,99% dan dicetak menjadi ingot dan tin shot (bulet2 kayak kelereng)
Konspirasinya
Tambang rakyat mudah ditemukan di pulau bangka, secara otomatis kasiterit dapat dikeruk dimana saja. hal ini jelas mengakibatkan kerusakan alam. Kenapa hal ini bisa terjadi? karena harga timah yang mahal, dan ada "pedagang" yang membekingi penambangan ini.
1 ton timah mencapai 20000an USS$
Terimakasih
Tahukah anda, bahwa ada 4 logam dasar yang bisa diproduksi dalam negeri ? yang menjadi bagian hulu dari manufaktur di perindustrian?
Kalo kurang silahkan tambahin
Baja
Spoiler for gambar:
Introduksi
Baja, yang dikenal dengan besi dengan kandungan karbon kurang dari 0,002% dan 2,1% persen berat. Umumnya dipakai dalam berbagai jenis pendukung kehidupan manusia. Mulai dari pondasi gedung sebagai baja tulangan, tiang listrik, jembatan, hingga bodi kendaraan mobil karena sifat mekaniknya. Kemajuan sebuah negara bisa dilihat dari konsumsi baja rakyatnya per tahun (bukan untuk dimakan) dan industri ini seharusnya wajib dilindungi oleh negara.
Dahulu atas inisiatif presiden pertama kita, Mbah Soekarno memunculkan proyek pabrik baja (Trikora) Cilegon yang sekarang telah berganti menjadi PT Krakatau Steel. Dengan produksi mencapai 3,2 juta ton/tahun, meski sebagian bijih impor dari brazil dan meksiko. Produk dari krakatau steel, terdiri dari berbagai jenis bentuk baja, umumnya baja canai panas dan baja canai dingin. Produk yang dihasilkan merupakan baja yang memiliki karbon rendah yang aplikasinya bisa dipakai dalam pembuatan pipa, bodi mobil, atap rumah dan bahkan baja tulangan.
Prosesnya
Prosesnya dimulai dari pelabuhan, dimana pellet yang memiliki kandungan Fe lebih dari 65% diangkut menuju tempat pereduksi. Pellet tersebut direduksi dengan teknologi HYL (buatan meksiko), Teknologi ini mengkracking gas alam menjadi CO dan H2 yang akan dipakai untuk mereduksi pellet tersebut. Setelah kandungan Fe meningkat mencapai 90%, pellet tersebut dikirimi ke pabrik peleburan. Pellet yang tereduksi ini dikenal dengan sebutan sponge iron, sponge iron dinaikkan kembali kadar fe-nya dengan scrap dan fluks di dalam electric arc furnace hingga leleh. Baja leleh ini kemudian dimurnikan dengan menghilangkan beberapa pengotor buruk bagi baja, semisal Sulfur dan Belerang yang terlarut. Baja tersebut di cor dalam continuos casting machine dalam bentuk bloom, billet dan slab. Slab tersebut dilakukan pencanaian hingga menjadi baja canai panas dan baja canai dingin.
Sekilas bijih besi,
bijih besi pada umumnya bersumber dari mineral bernama hematite, magnetite, goethite dan iron sand. hematite memiliki rumus kimia fe203 memiliki warna kecoklatan, magnetite berumus fe3o4 dan bisa ditarik dengan magnet. Kedua jenis ini merupakan mineral yang paling sering dipakai pada proses ironmaking, dan dikenal dengan sebutan lump ore. Goethite lebih sering ditemukan dalam tanah laterit, dalam bentuk lapisan limonite dan saprolite. limonite memiliki kandungan besi paling tinggi dan saprolite memiliki kadar nikel paling tinggi, kedua bijih ini dimanfaatkan untuk pembuatan ferronickel, nickel matte, dan nickel pig iron. Berikutnya adalah iron sand, bijih besi ini berbentuk pasir dan sering ditemui pada daerah selatan pulau jawa. Iron sand ini spesial, karena memiliki kandungan titanium dan vanadium. Ironisnya, iron sand ini hanya dijual saja keluar negeri.
Menurut ESDM, posisi cadangan paling besar ada pada bijih laterit, kemudian iron sand dan berikutnya lump ore.
Aluminum
Spoiler for gambar:
Introduksi
Buka dulu gambarnya gan, Aluminum itu logam yang bisa ditemui di bungkus makanan ringan sebagai lapisan mengkilat, dan Kaleng minuman soda, Heatsink daleman komputer, serta Bodi pesawat terbang. Yang jelas beda grade, beda penggunaannya gan.
Di Asahan, Sumatera Utara, PT Inalum (yang sebentar lagi jadi BUMN) mampu memproduksi aluminum dari alumina smelter grade (Al2O3) yang direduksi dengan karbon didalam Electric Furnace disuplai listrik dari PLTA sigura-gura dan PLTA Tangga sehingga menghasilkan sejumlah 1,3 Ton aluminum cair perhari yang kemudian dicetak menjadi ingot. Sayangnya alumina yang direduksi ini 100% impor, karena tidak ada pabrik dalam negeri yang menyuplai ke Inalum. Indonesia sendiri kehilangan rantai proses aluminum, kita memiliki cadangan bauksit lalu hanya sebagai komoditas yang diekspor, sedangkan alumina kita impor dari luar negeri untuk direduksi dan sayangnya lagi tidak 100% aluminum yang kita produksi terserap dalam negeri. Rantai yang hilang adalah proses pemurnian alumina melalui jalur hidrometalurgi yang dikenal proses bayer.
Prosesnya
Teknologinya adalah alumina dilarutkan dalam kreolit dengan suhu tinggi, kemudian direduksi dengan metode elektrolisis. Teknologi ini dikenal dengan sebutan hall-heroult, karena ditemukan oleh keduanya. Proses ini adalah proses yang boros energi, kenapa demikian? Alumina dilarutkan dalam kreolit dalam suhu tinggi (sekitar 1000 C) dan karena ini elektrolisis diperlukan anoda dan katoda serta aliran listrik. Suhu tinggi harus dijaga, dan elektrolisis pun memerlukan listrik, sehingga proses ini boros energi.
1 ton aluminum memiliki harga sekitar 2000an US$
Tembaga
Spoiler for gambar:
Introduksi
Tembaga adalah tembaga
:, logam yang memiliki konduktivitas listrik dan panas yang baik. Umumnya dipakai di kawasan alat elektronik dan peripheral pendingin lainnya. Tembaga di indonesia ini umumnya ditemukan sebagai mineral yang mengandung sulphur dan besi dan dikenal dengan sebutan Kalkopirit (CuFeS) dan kadarnya sekitar 0,5 - 2 % per ton bijih. Prosesnya
Kalkopirit tersebut dicuci dan dilakukan proses peningkatan kadar Cu hingga 20-30 %, produk ini dikenal dengan sebutan konsentrat dan prosesnya terjadi dengan menggunakan teknologi flotasi. Konsentrat dari fr**port dan newm**nt ini dikirim ke PT Smelting di Gresik kurang lebih sekitar 300ribu ton. Teknologi yang dipakai adalah proses mitsubishi yang terdiri dari smelting furnace, slag cleaning furnace dan converting furnace. Mengacu pada diagram ellingham kestabilan S, Fe lebih mudah teroksidasi dibanding Cu sehingga sebagian besar proses ini hanyalah meniupkan oksigen. Proses peleburan ini minim energi, karena reaksi ini membakar S dan menghasilkan energi. Tembaga ini kemudian dicor menjadi copper anode yang selanjutnya akan dimurnikan dengan elektrolisis sehingga kadar Cu mencapai 99,99%.
By product dari proses ini, secara garis besar berupa asam sulfat, slag, anode slime, dan copper telluride.
Asam sulfat yang dihasilkan, jumlahnya lebih besar daripada tembaga yang diproses. Asam sulfat ini selain dipakai sebagai pupuk, dipakai juga dalam proses pemurnian tembaga. Slag ini bisa ditampung pabrik semen. Sisanya ekspor ke luar.
Konspirasi
Nah dimanakah emas dan peraknya? ada di anode slime. asumsikan ada 1 gram emas setiap 1 kilo tembaga, maka berapa jumlah emas?
Kasus emas ini menarik, mengingat dulunya penandatanganan perjanjian kontrak hanya menyangkut tembaga saja. Sehingga, bukan tidak mungkin ada kebocoran "emas" dalam perjanjian ini.
1 ton tembaga setara dengan 7000 US$
Timah
Spoiler for gambar:
Introduksi
Timah umumnya dipakai sebagai solder, karena konduktivitas listriknya yang baik serta titik lelehnya yang rendah. Selain solder, aplikasi lainnya adalah dalam pembuatan kaca, dan bahan kimia lainnya. Timah ini dulunya sempat booming dan melonjak harganya karena pemakaian alat listrik yang besar-besar, bayangkan saja dengan ukuran televisi tahun 1980an dengan sekarang. Timah di Indonesia ditemukan disekitar pulau bangka dan bijihnya dikenal dengan sebutan casiterite, kadar di alam sekitar 0,1 %
Prosesnya
Timah oleh PT Timah direduksi dan dilebur dengan batubara di dalam tanur pantul (Reverberatory Furnace) di suhu 1150an sampe 1300 C menjadi timah yang kurang murni (karena masih mengandung besi) lalu dilakukan proses penyetruman (electrorefining) menjadi timah 99,99% dan dicetak menjadi ingot dan tin shot (bulet2 kayak kelereng)
Konspirasinya
Tambang rakyat mudah ditemukan di pulau bangka, secara otomatis kasiterit dapat dikeruk dimana saja. hal ini jelas mengakibatkan kerusakan alam. Kenapa hal ini bisa terjadi? karena harga timah yang mahal, dan ada "pedagang" yang membekingi penambangan ini.
1 ton timah mencapai 20000an USS$
Terimakasih
Diubah oleh mas.afif 30-10-2013 09:05
0
6K
27
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan