Medan - Edy Rahmayadi mengaku hingga kini dirinya tidak mengetahui tugasnya sebagai Gubernur Sumut (Gubsu). Edy mengatakan dirinya tetap tidak tahu meski sudah menjabat selama 4 tahun.
Hal itu disampaikan Edy saat memberikan sambutan di acara pelantikan Ikatan Asesor Profesional Indonesia (IASPRO) di Medan, Senin (25/7/2022). Edy awalnya bercerita soal pentingnya mengelola sumber daya manusia yang ada di Indonesia.

"Sumber daya manusia itu harus kita tata. Harus menjadikan satu prioritas. Kita ini rakyat terbesar nomor empat di dunia. Dan terus berkembang," ucap Edy di acara itu.

Setelah itu, Edy berbicara soal kinerjanya yang tidak memiliki pengawas. Mantan Pangkostrad itu menyebut dirinya tidak diawasi meski memimpin warga Sumut yang banyak.

"Yang saya bawahi jumlahnya 15 juta. Ada 33 kabupaten/kota, kelola pemerintahan luar biasa tuntutan kinerja. Saya tidak tahu siapa yang melakukan assessment untuk saya selaku Gubernur Sumatera Utara," tuturnya.

Edy juga berbicara prosesnya hingga terpilih menjadi gubernur. Edy mengungkap soal syarat-syarat dirinya menjadi gubernur yang hanya butuh ijazah SMA. Saat melakukan tes sebagai gubernur, Edy mengatakan dirinya juga tidak merasa sudah melalui tes itu.

"Saya tidak tahu apa yang dites dan apa yang di konseling. Jam 3 (15.00 WIB) selesai, habis itu tidak pernah diumumkan saya pantas tidak jadi gubernur," sebutnya.

Edy menjelaskan dirinya jadi gubernur karena mendapatkan dukungan masyarakat Sumut. Ada 6 juta orang yang memilihnya sehingga mengalahkan pesaingnya saat Pilgub Sumut tahun 2018 yang lalu.

Setelah itu barulah Edy menyebut dirinya tidak mengetahui tugasnya sebagai gubernur meski sudah 4 tahun menjabat.

"Saya jobdiscroption saya ini apa? Saya tak pernah tahu. Udah 4 tahun, hampir 4 tahun," jelasnya.

GUBSU BINGUNG
kasian warga sumut, punya pimpinan model beginian,