bahayanya orang melakukan pengisian keilmuan, kesaktian, dan mengamalkan ilmu ilmu kesaktian yang
akhirnya mempunyai khodam jin siluman, selama dia hidup tdk di perdulikan oleh Allah, artinya rizqi
harus mencari dg usaha sendiri, Allah tak perduli, bagaimana kalau bgt? ya jelas susah lah, kenapa Allah
tidak perduli? karena orang itu sudah tdk bersandar pada Allah, tapi pada sesuatu yang selain Allah,
belum pengaruh dari bisikan khodam jin siluman, yang mengajak jauh dari Allah, malas sholat, malah
akhirnya tdk sholat sama sekali. artinya di akherat sudah pasti di siksa kalau meninggal.
dan itu jg kalau meninggal siapapun itu, yang belajar ilmu kebal, maka meninggal menjadi siluman,
wujud hewan, jika yg di pelajari ilmu kebal maka akan menjadi buaya, apa ada orang cita cita nya jadi
buaya?
atau kalau ilmu menghilang panglimunan, maka meninggal akan jadi nyamuk, turun dari derajad
manusia, masak orang cita citanya jadi nyamuk, khodam khodam siluman itu dulunya manusia yang juga
belajar ilmu kesaktian, lalu meninggal dia jadi sesuai ilmu yang di pelajari, ada yg jadi buaya, macan,
nyamuk, kelabang, ular, dll, nah apa ada orang bercita cita menjadi seperti itu?
dalam surat attin Allah berfirman :
Sungguh, kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya"
"Kemudian kami kembalikan dia ke tempat yang serendah-rendahnya"
"Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan; Maka mereka akan mendapat pahala
yang tidak ada putus-putusnya"
"Maka apa yang menyebabkan [mereka] mendustakan mu [tentang] hari pembalasan setelah [adanya
keterangan-keterangan] itu?"
"Bukankah allah hakim yang paling adil"
manusia itu akan di kembalikan ke derajad serendah rendahnya, derajad hewan, menjadi siluman
karena mengamalkan amaliyah yang tdk memperoleh ridho Allah, keculi orang yang beriman dan
beramal sholeh, Allah akan mengangkat mereka ke derajad langit yang tinggi, dan mendapat pahala
yang tiada habisnya.
nah kita memilih mati menjadi jenglot, atau memperoleh derajad yang tinggi di sisi Allah, itu terserah
kita sendiri yang menjalani.
buang segala ilmu kesaktian, kembali ke dalam tuntunan Al-qur'an, sebagai tuntunan hidup di dunia, kita
di perintah Allah untuk bertawakal agar mendapatkan tanggungan Allah, kita di perintahkan ridho ketika
menerima bala bencana, ikhlas ketika beramal, qonaah ketika kekurangan, tidak suka dunia, dan suka
menempuh jalan akhirat yang lebih abadi, kita di perintahkan bersabar dan saling nasehat menasehati,
saling menyayangi sesama muslim, tidak mencela atau saling menghujad , iri dengki, hasad, sombong.
jika kita saling menang menangan yang kuat menindas yang lemah, maka tidak akan di dapat
letentraman menempuh hidup.
di blok jalan masuk iblis menggoda kita, dengan di jauhi segala macam amaliyah yang di ajarkan iblis,
ingat alqur'an sekalipun kalau di pakai tidak benar, maka itu mengungdang murka Allah, golok kok di
tulisi ayat alqur'an lalu di pakai membunuh, merampok, walau di tulisi ayat ayat alqur'an, tetap saja
salah di pakai membunuh, bukan lantas di tulisis ayat alqur'an lantas boleh di pakai berbuat jahat.