Jakarta, CNBC Indonesia - Aliansi negara-negara G7 sepakat untuk menjajaki penerapan batas atas harga minyak Rusia. Langkah ini dilakukan untuk membatasi pendapatan Moskow yang diduga untuk mendanai perang di Ukraina.
Aliansi yang berisi Amerika Serikat (AS) bersama negara-negara anggota lainnya seperti Inggris, Jepang, Jerman, Prancis, Italia, Kanada, dan Uni Eropa (UE) itu berharap langkah ini dapat diterima oleh negara lainnya.
"Kami mengundang semua negara yang berpikiran sama untuk mempertimbangkan bergabung dengan kami dalam tindakan kami," kata para pemimpin G7 dalam komunike yang dikutip Reuters, Selasa, (28/6/2022).

"Batas atas berapa banyak negara lain membayar Rusia untuk minyak akan menekan sumber daya yang dia miliki untuk mengobarkan perang dan meningkatkan stabilitas serta keamanan pasokan di pasar minyak global," kata seorang pejabat senior pemerintah AS.

Adapun, perang di Ukraina dan kejatuhan ekonominya yang dramatis, khususnya inflasi pangan dan energi yang melonjak, telah menjadi perhatian dunia. Ini juga menjadi agenda tujuh negara dengan kekuatan ekonomi terbesar itu dalam pertemuan tertingginya yang diadakan di Jerman, Minggu (26/6/2022) hingga Selasa (28/6/2022).

Untuk mengatasi krisis ini, G7 juga sepakat untuk menjanjikan dana sebesar US$ 4,5 miliar demi memerangi kelaparan global yang disebabkan oleh perang ini.

"AS akan menyediakan lebih dari setengah dari jumlah itu, yang akan digunakan untuk upaya memerangi kelaparan di 47 negara dan mendanai organisasi regional," ujar salah seorang pejabat lainnya.

https://www.cnbcindonesia.com/news/2...begini-caranya