Rumah Presiden ke-2 Republik Indonesia, Suharto, dikenal memiliki banyak cerita tentang tak terbatas, seperti sejarah bangunan untuk sejarah keluarganya.

Salah satu habitat milik Suharto, terletak di Solo, Java Pusat dipercaya oleh banyak orang sebagai salah satu bangunan warisan dunia.

Rumah yang disebut Ndalem Kalitan kediaman Suharto ini diambil dari nama jalan yang tepat berada di depan rumah, yaitu cara Kalitan.

Berdasarkan berbagai sumber yang dikumpulkan, dikatakan bahwa arsitektur bangunan, karakteristik dari jollo ini, ternyata memiliki pernah milik salah satu ahli waris keluarga Mangkunegaran. Rumah itu sendiri dibangun sekitar 1789 oleh Paku Buwono H.

Segera setelah itu, Paku Buwono x memberikan rumah untuk anaknya, yaitu ratakan Alit.
Di rumah, masih tetap bersih, tempat tidur itu milik Ratu Alit. Dan untuk Ratu alit, dia adalah ibu dari Kanjeng Thicke Pangeran Adipati Arya Mangkunegara II atau sering disebut sebagai Mangkunegara II.

Namun, pada tahun 1966, rumah berhasil dibeli dan dimiliki oleh keluarga Kanseng Pangeran Sumohariomo, ayah sang putri. Tien Soharto.

Menurut cerita dari salah satu penjaga keamanan dan administrator rumah Ndalem Kalitan bernama Toto, rumah ini sering menunjukkan kehadiran kegiatan yang terdengar tidak logis.


Salah penebangan pohon, potongan kayu di gergaji diganti sampai 6 kali

Pada saat itu, Toto bermaksud memanggil pegawai untuk menebang pohon, karena pohon itu sudah terlihat tua dan sangat beresiko runtuh.

Tak lama setelah itu, tukang servis memotongnya agar tiba. Namun, setelah dinilai agak sombong, ketika pohon mangga ditebang, serangkaian peristiwa aneh tiba-tiba terjadi.

"Karena dia sedikit sombong, tiba-tiba mesinnya mogok . Tidak bisa digunakan. Setelah bongkar, ternyata ada potongan kayu di dalam mobil, " Toto bilang.

Bahkan, hanya untuk mendapatkan batang pohon dalam rangka, yang mengupas yang seharusnya menggantikan gergaji rusak sebanyak enam kali.

Sedangkan pada hari-hari awal orkestra tiba-tiba berjalan sendiri

Seperti orang-orang Jawa, kediaman Suharto di coug fucking memiliki peralatan gamelan yang disimpan di sebelah ruang depan.

Meskipun musik tradisional yang jarang dimainkan, terutama selama peristiwa tertentu. Toto menjelaskan bahwa ketika ia memasuki hari pertama, tepatnya pada 02: 00, gamelan sering membaca.

"Gamelan sering pergi sendirian, terutama sekitar pukul 02: 00 pagi," Toto said .

Petugas sering harus dipindahkan.