Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

iskrimAvatar border
TS
iskrim
Ini Sebabnya Kenapa Pembonceng Motor Lebih Beresiko Celaka Fatal


Jumlah kecelakaan kendaraan bermotor roda dua terbilang besar karena kasusnya juga tidak sedikit dijalan, bahkan menurut saya motor sudah menggunakan jalan sebanyak 60% dari kendaraan lainnya. Banyaknya jumlah kendaraan bermotor itu resiko yang diterima pun beragam.

Minimnya pengetahuan tentang keselamatan berkendara dibarengi oleh ketidak pedulian pemotor menjadi bumerang sendiri, terlebih bagi si pembonceng. Fakta yang kita lihat adalah kasus kecelakaan terberat justeru dialami oleh sipembonceng. Hal ini harus disadari benar: Menjadi pembonceng lebih beresiko daripada drivernya, maka sebelum naik motor harus mempersiapkan diri sebaik mungkin dan menggunakan perlengkapan keselamatan dengan benar.



Menjadi pembonceng yang baik selain harus patuh pada dasar safety ridding tadi tapi sebaiknya juga jangan terlalu percaya dengan skill sang drivernya. Ketika kita membonceng itu artinya nyawa dan dirikita seolah ada ditangannya. Dengan selalu mengganggap sang driver masih pemula (tapi bukan menjadi pembonceng yang cerewet, ya) maka kewaspadaan kita terhadap hal tidak diduga bisa dicegah atau diminimalisir.

Driver yang sudah tertib dijalan pun terkadang masih apes karena ulah kendaraan lain yang berjalan secara ugal-ugalan. Sebagai pembonceng pentingnya membaca segala situasi disegala kondisi membuat kita harus bisa cepat mengambil keputusan. Jangan terlena dengan keadaan, karena ketika terjadi sesuatu motor tidak mampu melindungi driver dan pemboncengnya secara utuh.

Kenapa pembonceng lebih beresiko fatal? Itu karena (menurut saya) pembonceng biasanya tidak siap dengan keadaan, berbeda dengan sang driver yang memiliki kontrol penuh dan memahami situasinya. Sayangnya teknik independent cara 'menyelamatkan diri' sang driver biasanya tidak dibarengi dengan kesigapan pembonceng yang tidak siap atau awam dalam berkendara. Ditambah dengan daya dorong yang besar ketika terjadi rem mendadak pembonceng jadi beresiko terlepas dan terpental jauh dari motor.



Untuk meminimalisir kejadian yang tidak diinginkan tadi maka pembonceng selama duduk dimotor sebaiknya juga tidak boleh: Bergerak sesuka hati, cara duduk yang salah, tidak mengikuti arah 'bahasa tubuh' drivernya, gap driver dan pembonceng yang terlalu jauh, tidak berpegang pada bagian yang kuat dan hilang kosentrasi karena mungkin fokus pada hapenya, tertidur dan lain sebagainya.

Jadi mulai sekarang ketika kamu sedang menjadi pembonceng patuhilah cara berkendara yang aman dan nyaman, jangan melawan arah gerak tubuh sang driver karena akan mengganggu kosentrasi dan keseimbangan motor itu sendiri, berpeganglah pada bagian yang kuat, berikan saran jika driver sulit mengambil keputusan dan selalu fokus pada situasi dan keadaan sekitar. Terakhir jangan lupa untuk selalu berdoa, mengucapkan terimakasih, dan membayar jika sedang naik ojek online.




Sebuah opini
Img. Gugel




Copyright © 2016 - 2022 iskrim
All Rights Reserved | Member of Thread Creator Gen. 1 - KASKUS
Diubah oleh iskrim 17-06-2022 15:09
indrastrid
Zero
gepyan
gepyan dan 11 lainnya memberi reputasi
12
2.5K
44
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan