NinaahmadAvatar border
TS
Ninaahmad
Tangisan dalam Senyap
Cinta Tuhanlah yang Menguatkan



Sebelum bertolak kembali ke tanah air, sosok pria dengan langkah lunglai menyusuri pinggir sungai yang telah merampas senyum sumringah dari wajahnya. Dinginnya air tak menyurutkan langkahnya, berharap menemukan putra tercinta. Meskipun sang belahan jiwa ditemukan dalam keadaan tak bernyawa pun beliau sudah ikhlas. Namun, takdir menggariskan beliau tak menemukannya sebelum ia bertolak kembali ke tanah air.


Di sisi lain, sang ibunda menuliskan pesan haru untuk putra tercinta, yang barangkali ada jutaan mata sembab membaca pesan haru tersebut. Merelakan putra untuk tak jelas di mana pembaringan terakhirnya. Hati orangtua mana yang tak terkoyak, berharap sang putra berangkat untuk menjemput cerita suksesnya. Namun, kenyataan takdir menghadirkan cerita memilukan.




Tak ada yang bisa tau sedalam apa rasa sakitnya, tak seorangpun yang mampu mengukur seberapa besar rasa perihnya. Tak ada yang mampu menggambarkan rasa kehilangan yang mereka rasakan. Jutaan moment tercipta dalam hidup manusia yang datang silih berganti dengan tawa dan terkadang dengan air mata. Ibarat membangun istana pasir, akan ada saatnya samudra akan kembali mengambil apa yang telah menjadi haknya. Sejatinya setiap makhluk yang terlahir di permukaan bumi, hanyalah sebuah titipan, yang pada akhirnya yang paling berhak adalah sang pemilik-Nya. Pada akhirnya perjalanan panjang manusia akan bermuara pada kematian dan saat itu, ikhlas adalah jalan terbaik, jalan paling tersulit untuk dilalui, tetapi itulah jalan yang paling menenangkan. Tak ada pilihan lain kecuali berpasrah dan sandarkan hidup pada-Nya, karena sejatinya sandaran terkuat hanyalah kepada-Nya.


Kehidupan di dunia, barangkali kita bagian dari orang-orang hebat, seorang milyarder bahkan tokoh penting. Tetapi, bagi malaikat maut, kita hanya deretan orang-orang yang sejatinya sedang antri menanti giliran untuk menghadap mempertanggungjawabkan sekecil apapun kebaikan dan keburukan kita di dunia.


Emmeril Kahn Mumtadz, putra sulung dari orang nomor satu Jawa Barat, bertolak dari tanah air menuju Swiss untuk melanjutkan pendidikan, tetapi siapa sangka perjalanan itu adalah perjalanan menjemput ajal yang telah Allah gariskan pada perjalanan hidupnya. Seorang anak dari tokoh penting negeri, nyatanya bukan tolak ukur tertundanya ajal menjemput. Tuhan telah menggariskan kehidupannya serba berkecukupan dalam hal materi, yang mampu mengantarkan ia ke negeri seberang demi menuntut ilmu. Tetapi, jalan itu pulalah yang mengantarkan ia menghadap sang khalik. Semoga, jutaan doa tulus yang terus dilantunkan dan menggema di setiap hembusan napas menjadi jalan terang bagimu untuk menghadap pada Rabbmu. Semoga Tuhan senantisa mendekapmu dalam cinta-Nya, hingga dinginnya swiss tak lagi engkau rasakan. Cinta Tuhan, akan senantiasa menghangatkamu dan cinta Tuhan pulalah yang menguatkan orang-orang yang menyayangimu.


Dari sanalah kita belajar bahwa sehebat apapun rencana manusia, sehebat dan sekuat apapun pangkat dan jabatan pada akhirnya, akhir dari cerita di dunia Allahlah yg punya kuasa. Semoga Allah senantiasa menguatkan. Cukuplah peristiwa memilukan disekeliling kita menjadikan pembelajaran untuk lebih dekat pada-Nya. Sungguh kita adalah milik Allah, dan kepada-Nya pulalah kita akan kembali (Q.S Al-Baqarah : 156)


Sinjai, 04 Juni 2022
Diubah oleh Ninaahmad 03-06-2022 13:33
evywahyuni
ovihan19477
ichigo1990
ichigo1990 dan 5 lainnya memberi reputasi
4
1.5K
12
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan