Balik lagi lah dengan thread sederhana gw, biasa ga bisa jauh-jauh dari cewek cantik. Karena pada dasarnya wanita itu harus di hormati, karena tanpa wanita emang lo lahir darimana? Dilepeh gitu!

So! Kali ini gw akan kembali ajak lo jalan-jalan kembali kalau kemarin kita sudah jalan ke tanah Sunda, Kalimantan Utara, hingga singgah di Manado.



Saat ini kita akan kembali berjalan menyusuri lembah yang lembab, dengan rerumputan yang sangat lebat. Lalu menaiki dua bukit hingga sampailah sekarang di wonderland.

Wilayah itu adalah Aceh, yang berada di ujung Sumatra. Lon Galak Keu Gata ( Aku suka kamu) itulah ungkapan rasa hati ketika kaki kita mendarat di tanah rencong.



Bukan hanya mengagumi Masjid Raya Baiturrahman, Museum Tsunami yang cukup megah. Atau indahnya alam di pantai Lokhnga, Danau Lut Tawar, Air Terjun Blang Kolam bisa membuat kita lupa untuk pulang.

Atau sekedar bermain di pulau Rubiah, tentu itu cukup mengasyikkan tapi sekali lagi thread gw bukanlah thread traveller. Tapi disini kita akan membahas wanita cantik yang bertebaran berada di Aceh.



Menurut sejarah Aceh ini adalah tempat perniagaan sejak lama, bahkan Aceh tunduk oleh Belanda hanyalah 50 tahun, itupun karena ada orang Belanda nyamar ngaku ulama jadi dirusak dari dalam. Kalau 350 tahun itu wilayah Jawa.

Berhubung banyaknya bangsa asing yang datang kesana baik itu dari Arab, China, Eropa, India maka masyarakat disana banyak yang melakukan nikah campur, hasilnya bibit-bibit unggul baru pun tercipta.



Hidung mancung, mata agak khas India dan Arab, atau kulit putih khas bule atau China, bahkan ada yang bermata biru pun sudah biasa. Ada juga yang mirip dengan India Tamil, tapi tetap saja menurut mata saya itu cantik dan bikin hati berdenyut kencang.

Dengan adanya transmigrasi dari Jawa, maka wanita Aceh juga banyak tercampur dengan kulit yang manis khas sawo matang.



Tapi kalau mau lihat secara keseluruhan di Aceh ini mirip Asia Tengah, dengan kulit kuning langsat, hidung mancung, tentu saja eksotis.

Jadi, kalau lo masih jomblo segeralah merapat ke Aceh. Siapkan mahar yang cukup lumayan, "Mahar emas di bawah 20 mayam. Ditambah asoe kama sekitar Rp10 juta lebih,"



Satu mayam emas dihargai mulai Rp2 juta hingga Rp2,3 juta di Aceh, tergantung harga pasaran. Asoe kama merupakan biaya untuk membeli berbagai kebutuhan di dalam kamar kedua mempelai, dari kasur, lemari pakaian hingga meja rias dan lainnya.

Kalau sudah siap semuanya silahkan halalkan wanita Aceh untuk dibawa ke penghulu, sebab kalau hanya dinikmati saja tanpa dilamar kok rasanya rugi ya gan.



Sumber klik, klik, klik, klik