Di masyarakat saat ini sering kali berpihak pada satu hal, terlebih yang berkaitan dengan idiologi, suku, ras dan juga agama. Keberpihakan ini membuat pemikiran mereka mudah disetir, mudah untuk diadu domba.

Tak heran politik di Indonesia mudah sekali disusupi dengan isu-isu yang seperti itu karena sudah ditanamkan keberpihakan pada suatu hal, pada golongan tertentu, pada idiologi tertentu hingga keberpihakan itu tidak lagi dipikirkan secara logis.



Bahkan hanya membaca judul berita saja langsung auto ngamuk, auto menghakimi bahasa simplenya sumbu pendek. Banyak orang-orang seperti ini yang bergentayangan di dunia nyata dan dunia media sosial.

Seperti halnya ketika Deddy Corbuzier membawakan podcast tentang hubungan gay, yakni Ragil Mahardika dan Frederik Vollert. Podcast tersebut di unggah pada 7 Mei 2022 langsung mendapatkan kecaman yang luas. Hingga Deddy harus turun followersnya bahkan banyak netizen unsubscribe channel youtubenya, dan video tersebut di take down karena mengundang polemik, karena pada dasarnya terjadi kesalah pahaman, terlebih judulnya yang bisa bikin orang salah dalam mengartikan.



Banyak orang merasa Deddy mempromosikan LGBT, tentu di dalam aturan hukum beberapa agama dan juga negara ada yang melarang. Namun maksud Deddy disini kalau LGBT merupakan realita yang ada di tengah masyarakat.

"Saya hanya melihat mereka sebagai manusia. Hanya membuka fakta bahwa mereka ada di sekitar kita dan saya PRIBADI merasa tidak berhak men-judge mereka," tuturnya.



Tentu dalam hal ini ada keberpihakan pada suatu hal, karena pada dasarnya manusia itu memang cenderung berpihak pada sesuatu yang dianggapnya benar.

Contoh simple, saat ini masyarakat banyak memihak kepada Rusia karena melawan barat, padahal kalau kita berfikir secara logis mau barat atau timur sama saja, keduanya punya kepentingan.

Jadi pemahaman diksi di lapisan netizen memang sering membuat salah paham, disinilah timbul perdebatan.





Karena banyak dari kita gagal memaknai dan memahami apa hal yang dibahas. Hingga mudah tersulut emosi.

Kesalahan yang terbesar masyarakat kita saat ini adalah selalu mengharapkan pihak lain menyuarakan isi hati mereka, karena mereka tak sanggup menyuarakan isi hati keberpihakan mereka. Hingga akhirnya ketika pihak lain tidak sejalan dengan pemikiran mereka, disinilah timbulnya kemarahan karena harapannya tak tercapai.



Jadi solusinya agar tidak terpengaruh pada suatu hal yang dianggap salah, maka jauhi hal tersebut dan berusaha fokus pada diri anda sendiri, jangan pernah berharap pada pihak lain sepemikiran dengan agan, karena disitulah sumber masalah terbesarnya.

Lantas bagaimana TS menyikapi soal gay?

Di Indonesia LGBT tidak dilegalkan oleh negara, karena mengikuti hukum agama mayoritas di Indonesia. Walau fenomena itu ada, tapi jangan juga diberikan panggung.



Ditakutkan ketika memberikan panggung di sebuah podcast dengan jumlah penonton terbesar di Indonesia, seakan hal tersebut menjadi wajar. Atau memotivasi mereka yang berprilaku LGBT untuk speak up, dan diterima di kalangan masyarakat. Mereka berdalih bahwa ini bukan kehendak mereka, tapi Tuhan!

Kalau sudah begini tentu kehidupan masyarakat menjadi rusak, bayangkan laki menikah dengan laki dan wanita menikah dengan wanita, tentu akan hilangnya populasi di kemudian hari. Lagipula kalau ada lelaki yang gay, agak gimana gitu, sudah ada wanita yang diciptakan kenapa memilih main anggar.



Tapi fenomena ini banyak, bahkan pesta kaum LGBT sering digerebek oleh Polisi. Ini yang harus kita waspadai dengan berusaha fokus kepada diri sendiri agar tidak menjadi bagian dari LGBT, dan jangan pernah berharap kepada orang lain untuk mengubah kehidupan di bumi yang cuma sementara ini.

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik
Pic : google