Penetapan Hari Raya Idul Fitri pada tahun 2022 ini yakni tanggal 2 Mei. Hari raya yang selalu ditunggu-tunggu oleh umat Muslim. Hari Raya Idul Fitri merupakan hari raya umat Muslim sedunia yang mana pada hari raya ini para manusia saling berjabat tangan, saling bersilaturahmi, saling berkunjung untuk meminta maaf atas segala perkataan maupun perbuatan yang tidak sengaja dilakukan selama ini. Dimana memiliki ciri khas yakni makanan ringan yang dihidangkan untuk tamu yang berkunjung. Nastar, kurma, makanan yang selalu dominan ada di beberapa rumah tetangga. Setelah sebulan penuh menjalankan puasa dengan menahan lapar dan haus hingga waktu berbuka tiba. Dimana dengan puasa menjadikan diri lebih bersabar dan bersyukur atas nikmat yang telah Tuhan berikan. Bagaimana di luar sana banyak yang menahan lapar dan haus, sampai kepanasan dan kehujanan demi sesuap nasi. Puasa mengajarkan bagaimana arti bersyukur yang sesungguhnya.

Lebaran kali ini yang sudah diperbolehkan mudik setelah dua tahun lamanya mengalami kegundahan dan kegelisahan akibat corona. Hal ini tentu tidak disia-siakan oleh masyarakat yang sebelumnya tidak bisa mudik karena virus tersebut, akhirnya bisa mudik untuk berjumpa sanak saudara dan kedua orang tua yang lama ditinggal karena merantau. Namun, walau begitu masyarakat harus tetap mematuhi protokol kesehatan, yakni memakai masker dan mencuci tangan. Hal ini sebagai upaya pencegahan adanya corona.





Setiap lebaran tentunya ada setiap perubahan yang terjadi dalam hidup masing-masing manusia. Ajang silaturahmi yang sudah seharusnya sebagai penggugur dosa justru menjadi kesempatan untuk saling bertanya mengenai kabar masing-masing setelah sekian lama sibuk mengenai pekerjaan. Bukan soal kabar masing-masing yang ditanyakan, akan tetapi pertanyaan lain yang tak jarang cukup sensitif diterima. Terlebih yang sebelumnya masih menjomlo kini sudah mempunyai pasangan, yang sudah menikah kini memiliki anak, yang belum mendapatkan kerja sudah mendapatkan kerja. Perjalanan hidup setiap orang yang berbeda-beda. Namun, tidak semua hal harus ditanyakan karena setiap orang memiliki mental yang berbeda. Tidak mengetahui bagaimana perasaan masing-masing orang setelah melewati berbagai ujian hidup yang tiada habisnya.

Lalu, bagaimana Agan dan Sista kali ini? Amankah mental kalian saat lebaran tahun ini? Para jomlo yang sedang mencari jodoh, tak ayal selalu mendapatkan pertanyaan mengenai kapan menikah. Bagi yang sudah menikah juga mendapatkan pertanyaan kapan hamil, yang seringkali hal ini cukup sensitif untuk dibicarakan. Bagi yang sedang kuliah dan mengerjakan skripsi, tak ayal ditanya soal kapan wisuda, dan kerja dimana. Berbagai pertanyaan yang terkadang membuat orang jengkel karena tidak semua orang nyaman akan pertanyaan tersebut, apalagi jika ujungnya hanya untuk membanding-bandingkan kehidupan orang lain. Agan dan Sista, tak perlu cemas menghadapi berbagai pertanyaan yang ada. Hadapi dengan tenang dan jawab secukupnya. Terkadang kita tak bisa membungkam mulut yang lainnya untuk tetap diam, jadi sebaliknya bungkam diri sendiri untuk tidak melontarkan berbagai pertanyaan yang cukup sensitif kepada orang lain.

Adapun beberapa hikmah hari raya idul fitri, diantaranya ialah:

1. Menjadikan diri lebih bersyukur dalam setiap hal

Ketika menjalani kehidupan baik dalam suka maupun duka sudah sebaiknya bersyukur atas segala hal yang ada. Mengenai bagaimana cobaan hidup yang tidak pernah tuntas, tetapi tetap mengingat kebahagiaan yang ada. Terkadang kita berpikir bahwa kenapa ini belum selesai, kenapa masih ada masalahnya. Namun, satu hal yang pasti bahwa Tuhan menguji manusia sesuai dengan batas kemampuannya. Dengan bersyukur akan membuat hati menjadi lebih tenang dan ridho dalam menghadapi setiap hal.

Bersyukur masih diberikan keluarga yang lengkap, bersyukur masih diberikan umur dan nafas sehingga bisa merayakan hari raya idul fitri ini dengan baik. Bersyukur bisa menikmati puasa di bulan suci Ramadhan kali ini. Bersyukur masih diberikan badan yang sehat sehingga bisa tetap menjalankan ibadah dengan baik dan bisa bekerja dengan maksimal.

2. Mempererat silaturahmi

Adanya lebaran, saling mengunjungi rumah para tetangga maupun saudara membuat hubungan silaturahmi makin erat. Dari yang asalnya belum tahu, menjadi tahu. Dari yang asalnya tidak mengenal, menjadi mengenal apalagi jika ada tetangga baru. Menjaga silaturahmi dengan berbuat baik kepada para tetangga, saudara merupakan sikap yang sudah seharusnya dilakukan. Selain silaturahmi sebagai penyambung tali persaudaraan juga membuat hubungan makin baik.

Lalu, bagaimana Agan dan Sista lebaran kali ini? Pertanyaan kapan menikah masih berlaku atau tidak lagi? Bagi yang belum mendapatkan jodoh semoga segera dipertemukan. Bagi yang sedang menghadapi berbagai permasalahan hidup semoga lekas mendapatkan solusi yang terbaik dan dimudahkan urusannya.

Sumber tulisan: Ide @ilafit