Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

serbaserbi.comAvatar border
TS
serbaserbi.com
[Book Review] Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?
Hai semua!
emoticon-Hai


Jumpa lagi dengan thread@serbaserbi.com dalam segmen Book Review yang ke-5. Buku yang akan aku review kali ini adalah a self improvement book yang berjudul Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?. Ditulis dengan apik oleh Kim Sang-hyun, buku ini akan mengajak kita merenung tentang seberapa baikkah kita sehingga orang lain tergerak untuk datang ke pemakaman kita kelak?

So, mari kita review!

***

Blurb:

Siapa yang datang ke pemakamanku saat aku mati nanti?

Satu pertanyaan sederhana itu membuat Kim Sang-hyun banyak berpikir tentang hidup dan segala persoalannya.

Buku ini adalah catatan kecil sang penulis yang berusaha untuk hidup sedikit lebih baik, sedikit lebih bahagia, sedikit lebih sejahtera. Ditulis dengan gaya bahasa yang tenang dan jujur, Kim Sang-hyun mencoba menyampaikan kehangatan, memberikan penghiburan, dan menumbuhkan kekuatan bagi pembaca untuk berbagi perkara hidup sehari-hari.

***


Dokpri


Buku Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti?aku beli di Shopee seharga Rp. 62.170. Waktu itu sedang ada diskon, makanya bisa dapat dengan harga segitu. Sedangkan harga aslinya adalah Rp. 77.000. Buku ini diterjemahkan dari bahasa Korea oleh Dewi Ayu Ambar Rani dari Penerbit Haru. Hasil terjemahannya sangat smooth sehingga pesan-pesan yang ingin disampaikan oleh penulisnya tersampaikan dengan baik. So, tak heran jika buku ini menjadi best seller dan sudah dicetak sebanyak delapan kali dengan cetakan terakhir pada Februari 2022.

Seperti yang tertera pada blurb-nya, bahwa Siapa yang Datang ke Pemakamanku Saat Aku Mati Nanti? merupakan catatan atau journal sang penulis. Isinya tentang pandangan-pandangan penulis tentang makna serta persoalan-persoalan kehidupan yang berangkat dari pengalaman pribadinya. Tentang mencapai tujuan hidup yaitu hidup bahagia dan sejahtera, tentang bagaimana menjadi orang baik agar terus diingat walau kita sudah mati, tentang bagaimana menghargai sebuah kebahagiaan kecil dan mempertahankan hubungan yang sehat.

Ada satu kalimat favoritku dalam buku ini. Begini bunyinya: “Terima kasih telah tumbuh tanpa banyak mengeluh. Aku bahkan tidak perlu mengkhawatirkan kesungguhanmu. Hujan musim semi akan segera tiba. Makanlah dengan teratur.” Kalimat tersebut merupakan pesan singkat yang dikirim oleh ibu Kim Sang-hyun ketika sang putra jatuh terpuruk. Sang-hyun bercerita, bahwa waktu itu ia berada pada titik terendah dalam hidupnya dengan depresi dan frustrasi akibat kemalangan dan kegagalan yang menghantam secara bersamaan tanpa belas kasih.

Sang hyun mendeskripsikan hari itu sebagai hari paling buruk, penuh penghakiman, insecurity, dan hari paling penuh putus asa di hidupnya. Ia merasa tidak berharga dan tidak dapat menikmati hidup. Alih-alih berdamai dengan situasi, sekadar menikmati makanan saja ia tidak bernafsu, dan bahkan menangis pun ia sudah tidak punya waktu.

Lalu dengan ajaib, kegalauan akan kegagalan tersebut mendadak sedikit terobati dengan seulas kalimat yang dikirimkan sang ibu lewat pesan singkat di ponselnya. Tiba-tiba saja Sang-hyun merasa mendapat angin segar untuk menarik napas dalam-dalam dan melepaskannya kuat-kuat untuk menenangkan benaknya yang kusut semrawut. Singkatnya, dengan pengalaman itu Sang-hyun mengajak kita untuk terus bertahan walau di tengah gempuran kemalangan.

Tak masalah untuk meluapkan emosi dan larut dalam rasa kecewa. Karena sangat wajar untuk kecewa ketika gagal setelah kita berusaha sedemikian kuat. Namun, kita dilarang untuk hanyut di dalamnya. Kita diajak untuk sedikit menoleh ke belakang, kepada orang-orang yang senantiasa memberi dukungan, baik ketika jaya atau ketika tersungkur. Hingga Sang-hyun pun menuliskan bahwa orang-orang memperlakukan frustrasi dengan dua cara; terpuruk dalam frustrasi, atau berjuang bertahan hidup.

Itu baru sedikit vibes positif dari buku ini yang aku jabarkan. Banyak lagi pesan-pesan positif lainnya yang gak bisa aku jelaskan, tapi dapat kalian baca sendiri di bukunya.

Saranku, bacalah buku ini sesuai dengan suasana hati kalian. Maksudku, ketika kalian merasa butuh penopang atau nasihat. Sebab temanku pernah berkata, bahwa buku motivasi adalah buku ter-bulshit yang pernah ia baca. Namun, kamu akan berterimakasih kepada penulisnya jika kamu membacanya ketika kamu memang butuh buku itu. Intinya, bacalah jika butuh dan perlu. Bacalah jika kamu ingin merenung bersama sang penulis tentang persoalan hidup yang ia usung.

Jadi, kalau kalian sedang ingin dan butuh buku self improvement, maka aku rekomendasikan buku ini kepada kalian. Tenang aja, buku ini tipis, kok. Cuma 164 halaman. Bahasanya pun ringan, jadi gak akan bikin kalian mikir keras ketika mendalami makna bukunya. Jadi tunggu apa lagi? Silakan beli bukunya jika mau. Ingat, hargailah hak cipta dan karya dengan membeli buku ori!

Sekian

Terima kasih sudah mampir

Jangan lupa cendol, rate, share, dan comment-nya

Follow juga Instagram @diavanillakim

emoticon-Malu

Diubah oleh serbaserbi.com 04-05-2022 00:38
dulKhab
daniadi123
arju321
arju321 dan 17 lainnya memberi reputasi
18
7.1K
67
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan