Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

perojolan14Avatar border
TS
perojolan14
Singapura Temukan Hepatitis Misterius, Ini Pesan Eks Bos WHO untuk RI


Dalam beberapa hari terakhir, laporan terkait kasus hepatitis anak yang penyebabnya belum diketahui terus meningkat. Pada 23 April 2022 lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) melaporkan setidaknya sudah ada 169 kasus dari 12 negara yakni Inggris, Spanyol, ISrael, AS, Denmark, Irlandia, Belanda, Italia, Prancis, Norwegia, Rumania dan Belgia.

Di Asia, Kementerian Kesehatan Jepang mengumumkan dugaan seorang anak mengalami hepatitis akut tanpa diketahui penyebabnya.

Kemudian pada 21 April 2022, Kementerian Kesehatan Singapura melaporkan kasus serupa yang dialami seorang bayi laki-laki berusia 10 bulan.

Dugaan penyebab hepatitis misterius pada anak
Eks Direktur Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) Asia Tenggara, Profesor Tjandra Yoga Aditama menyampaikan pasien bayi laki-laki di Singapura itu, sempat mengalami infeksi COVID-19 pada Desember lalu. Namun ia menegaskan, hingga kini belum ada bukti ilmiah terkait hubungan hepatitis akut pada anak dan infeksi virus Corona.

"Walaupun sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang jelas antara hepatitis akut dengan infeksi virus Corona. Di sisi lain memang ada tulisan berjudul "SARS-CoV-2 vaccination can elicit a CD8 T-cell dominant hepatitis" pada Journal Hepatology 21 April 2022," kata Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom, Minggu (1/5/2022).

Sementara itu, Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS melaporkan bahwa 9 dari kasus hepatitis akut di Alabama positif adenovirus. Bahkan 2 anak harus menjalankan transplantasi hati.

"Gejalanya antara lain muntah, diare dan juga ada yang infeksi saluran napas atas," ungkapnya.

Perlunya kewaspadaan tinggi
Lebih lanjut Prof Tjandra mengingatkan, untuk mencegah penyebaran hepatitis akut pada anak di Indonesia, diperlukan kewaspadaan tinggi terutama pada tiga hal berikut.

Pertama, deteksi dini. Jika ada kasus yang dicurigai, segera lakukan pemeriksaan medis dengan pengecekkan jenis adenovirus ataupun jenis virus lain. Kedua, mulai kesiagaan awal bagi pelayanan kesehatan termasuk rumah sakit terkait hepatitis akut pada anak.

"Setidaknya, beri penjelasan pada tenaga kesehatan dan berbagai terapi dasar," terangnya.

Kemudian hal yang terpenting yakni pemberian penyuluhan kesehatan kepada masyarakat luas mengenai penyakit hepatitis pada anak. Di mana jika diabaikan, bisa mengancam nyawa.


link


"Walaupun sejauh ini belum ada bukti ilmiah yang jelas antara hepatitis akut dengan infeksi virus Corona. Di sisi lain memang ada tulisan berjudul "SARS-CoV-2 vaccination can elicit a CD8 T-cell dominant hepatitis" pada Journal Hepatology 21 April 2022," kata Prof Tjandra dalam keterangan yang diterima detikcom, Minggu (1/5/2022).
Diubah oleh perojolan14 03-05-2022 08:16
.bindexee.
emineminna
AnjingGila6969
AnjingGila6969 dan 2 lainnya memberi reputasi
1
1.1K
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan