Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

nasibungkus2020Avatar border
TS
nasibungkus2020
Soal mengaji di Trotoar, Kiai Membangkang MUI Banten


SERANG, BANPOS – Puluhan kiai dan ustadz Kota Serang hari ini akan menggelar tadarus Alquran dan buka bersama di trotoar Kota Serang. Hal itu dilakukan untuk merespon fatwa MUI Banten yang mengharamkan pelaksanaan tadarus Alquran di atas trotoar.

Diketahui, MUI Banten pada 21 April lalu mengeluarkan fatwa dengan nomor : 02 Tahun 2022 tentang Hukum Membaca Alquran di Trotoar. Dalam fatwa itu, MUI mengeluarkan dua hukum atas kegiatan tadarus di trotoar yakni makruh dan haram.

Makruh lantaran dianggap tidak memuliakan Alquran dan mengganggu kenyamanan pejalan kaki. Sedangkan haram jika membuat pejalan kaki tidak dapat memanfaatkan trotoar untuk berjalan kaki sehingga harus berjalan di badan jalan yang berbahaya.

Adapun salah satu rekomendasi yang dikeluarkan oleh MUI Banten dalam fatwa tersebut yakni kepada pemerintah atau pihak berwenang, agar dapat melarang aktivitas atau gerakan membaca Alquran di trotoar atau jalan, untuk kemaslahatan dan ketertiban umum.
BACA JUG
Perwakilan Forum Komunikasi Kiai Banten, KH Enting Abdul Karim, mengatakan bahwa fatwa haram tadarus Alquran yang dikeluarkan oleh MUI Banten pihaknya nilai aneh dan gegabah.
emoticon-Blue Guy Bata (L)
“Sehingga menyebabkan orang-orang yang ‘lalai’, menjadi tergugah untuk membaca Alquran. Kalau baca Alquran di masjid-masjid, itu memang sudah tempatnya dan tempat orang soleh,” tuturnya.
emoticon-Najis
Ia mengatakan, jika melihat dari illat atau penyebab haram yang digunakan oleh MUI Banten, mengapa yang diharamkan oleh MUI Banten bukan penggunaan trotoar oleh para pedagang yang bahkan memakan trotoar sepenuhnya.

“Atau wanita-wanita malam yang suka berjalan, berdiri lama di atas trotoar di sekitar Alun-alun dan Taman Sari yang jelas mengganggu pandangan orang. Kenapa bukan itu yang diharamkan,” tegasnya.
emoticon-Cape d...

Hal itu pun menurut pihaknya sangat aneh. Karena penyebab dan yang menjadi sebab penyebab justru berseberangan dasar hukumnya.
“Kenapa mereka tega memfatwakan haram atas kegiatan mulia untuk mengingatkan masyarakat luas akan bertadarus. Antara illat dan man’ut alaih (yang jadi sebab illat) berseberangan,” katanya.

Berdasarkan informasi yang pihaknya terima, fatwa itu dibuat dari adanya aduan masyarakat. Jika memang ada aduan masyarakat, Enting menuturkan bahwa seharusnya MUI Banten memfasilitasi pertemuan antara pihak yang pro dan kontra.

“Jangan justru membuat fatwa memihak. Makanya, besok Kamis (hari ini) kami bersama dengan puluhan kiai Kota Serang akan menggelar tadarus bersama di trotoar dan Alun-alun Kota Serang, sekaligus buka bersama,” tandasnya.(DZH/PBN)

Sumber


Dalam Psikologi Modern, sebenarnya sudah banyak dibahas fenomena ini yang kemudian disebut dengan "Narsisme Spiritual". meskipun sampelnya di Dunia Barat (Kristen dan katholik), ciri cirinya sangat banyak ditemui dalam dunia Islam (Ulama, kiayi, Habib dll) yaitu:

1. Mereka terus menerus merujuk pada pencapaian mereka. habib sering banget menceritakan terus menerus disertai bumbu bumbu nasab terkait jasa mereka ke masyarakat dulu...emoticon-Ngakak (S)

2. Mereka menginvasi percakapan dengan merujuk pada Opini keagamaan mereka. Ulama seperti ini terlalu sering mengurusi permasalahan pribadi orang lain dan memaksakan opini mereka. 

3. Mereka suka memelintir ayat dalam kitab Suci. Ini sering banget ditemui tiba tiba ada ketua MUI atau Ulama Ponpes berdalil dengan ayat yang nggak nyambung dengan pembahasan. Pada dasarnya mereka menggunakan ayat tersebut untuk memenuhi tujuan mereka sendiri. 

4. Mereka bercerita tentang kedamaian dan kasih sayang tapi tidak pernah menunjukkan nya. ciri ini paling sering kita temui di Indonesia yang sering mengklaim "islam agama damai" tapi mereka aja nggak pernah menerapkannya. Ciri ini adalh ciri paling mudah dikenali antara Ulama yang Empatik (Gus Dur, Ahmad Syariif Ma'arief, Gus Mus) dengan Ulama Narsistik. emoticon-Ngakak (S)

5. Mereka suka Bicara tapi tidak suka mendengar. Contoh paling dekat adalah kasus TOA kemarin.. Takmir masjid bahkan nggak mau mendengarkan opini masyarakt yang terganggu ketika tidur atau anaknya yang kaget mendengar TOA.emoticon-Mad (S)

6. Mereka hidup dalam lingkaran kecil mereka sendiri. Biasanya orang ini punya beberapa teman yang hanay mengafirmasi dan membenarkan pendapat mereka. Ane pernah menemukan kasus ini pas pembahasan dan sosialisasi UU JPH. semua narasumbernya dari orang2 mereka juga dan saling mendukung satu sama lain emoticon-Ngakak (S)

7. Mereka Menolak Minta Maaf atau mengakui kesalahan... contooh paling dekat adalah Ulama Ketua MUI Sumbar kemarin yang menuduh ritual tanah di IKN mengandung kemusyrikan. padahal hanya ritual biasa doang.. ealaah malah dia ngak mau mengakui kesalahannya.. dasar ulama Govlok emoticon-Blue Guy Bata (S)

8. Mereka suka menjatuhkan orang lain dengan sebutan yang buruk. yang bener bener spiritualis biasanya akan menginspirasi orang lain, sementara yang narsistik seringkali menyebut orang lain dengan kata kotor, sesat, Kafir, musuh islam, dll. Contoh : wahabi dan FPI. 

9. Mereka memimpin dengan Power (kekuatan/ketakutan) bukan dengan contoh. contohnya adalah kang haram dul somat dan UYM. emoticon-Ngakak (S)

10. Pada dasarnya mereka sebenarnya menempatkan Tuhan pada posisi kedua, yang pertama adalah ego mereka sendiri. ini contoh agak ekstrim sih, ISIS, Al qaeda, IM yang memberontak ke penguasa menggunakan agama.. padahal untuk kepentingan ekonomi mereka sendiri. 

Sumber

Quote:


Quote:


Quote:


Quote:
Diubah oleh nasibungkus2020 30-04-2022 12:18
sposolo
masboeing
pakisal212
pakisal212 dan 9 lainnya memberi reputasi
10
2K
59
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan