Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

shinsounAvatar border
TS
shinsoun
Amerika Serikat Menggugat Kasus Kematian KM 50, Siapa Sebenarnya FPI?


Amerika Serikat dan NATO sejak lahir ditakdirkan untuk ikut campur urusan politik negara-negara yang dianggap lebih lemah.

Akan tetapi Amerika tidak selalu menjadi Amerika yang dimana dua tahun pandemic membuatnya tertatih-tatih dan bahkan berpikir sekian kali untuk “Head to Head” dengan Rusia dalam konflik di Ukraina.

Terlebih lagi ada negara China yang mengintip di balik tirai bambu jika Amerika Serikat dan NATO melibatkan diri dalam perang.

Pada sisi lain, Negara Amerika Serikat memperlukan Indonesia seperti “bola putih” dalam billiard.

Negara Amerika Serikat pernah sukses merobohkan kepemimpinan Presiden Soekarno tanpa sebutir peluru.

Bahkan merubuhkan Soeharto dengan operasi intelejen berliku.

Indonesia pernah dijadikan inspirator oleh negara Amerika Serikat dalam Pinochet’s Jakarta Operation.

Hari ini Presiden Jokowi punya sinyalemen dalam konfrensi G20 bahwa Rusia akan dihadirkan dalam acara tersebut.


Negara adidaya Amerika Serikat tidak terima dan menolak dengan situasi keterbatasan dan ketidak mampuanya.

Ekstrim kanan lalu dijadikan mainan, yaitu kasus KM50 dan pembubaran ormas Front Pembela Islam atau FPI yang dipakai sebagai alat tekan.

Pertanyaanya, apa dan siapa sebenarnya FPI? Sehingga negara Amerika Serikat menggugat kasus KM50?

Dikutip dari Instagram @Islah_bahrawi sebagai Direktur Eksekutif Jaringan Moderat Indonesia yakni Islah Bahrawi mengungkapkan siapa sebenarnya FPI.

Islah Bahrawi menyebutkan bahwa FPI ditakdirkan sebagai figure politik dan alat bentur kepentingan regional dan International.

Gaya gagahnya sengaja diletakan dengan agama agar bisa menghipnotis “middle-down class”.

Hingga klaster sosial yang mudah dihasut untuk dikerahkan dan dibenturkan.

Menurut Islah Bahrawi, mereka sejak awal dijadikan mainan politik dengan “batterai alkalin” yang ditransaksikan.

Mulai dari tempat hiburan malam di Kawasan Pecenongan hingga utak-atik Politik dari Washington, bisa saja menggunakan “gangster” ini untuk menekan Indonesia dalam urusan apapun.

Seperti halnya organisasi ekstrim di belahan dunia manapun, menurut Islah Bahrawi FPI adalah bandul kepentingan.

Ia bisa saja terkoneksi kepada jaringan teroris International atau sekedar sweping warung Tegal atau Warteg.

Anehnya, FPI sebagai pengusung Khilafah yang ingin menjadikan hukum Syariah sebagai hukum negara, kali ini justru Amerika Serikat membelanya.

“Terkesan ambigu yang tidak aneh sebenarnya, karena sejak dari kantum Rahim, FPI memang ditakdirkan tanpa jenis klamin. “Bapak kandungnya” pun banyak, bisa lokal bisa impor. Sertifikat kelahiranya sejak dulu dipegan banyak orang,” tulis Islah Bahrawi, dikutip dari akun Instagram pribadinya”.


Sumber: https://nganjuk.pikiran-rakyat.com/n...sebenarnya-fpi

0
1.4K
26
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan