Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

dragonroarAvatar border
TS
dragonroar
Putin Ancam Bakal Beri Serangan Balik 'Secepat Kilat' ke NATO jika Ikut Campur
Putin Ancam Bakal Beri Serangan Balik 'Secepat Kilat' ke NATO jika Ikut Campur dalam Invasi Ukraina
Kamis, 28 April 2022 14:10 WIB



Tangkapan Layar Reuters

Liputan TV yang menyiarkan pidato Presiden Rusia Vladimir Putin di Stadion Luzhniki Moskow tentang perang di Ukraina pada Jumat (18/3/2022) tibat-tiba terputus. 


TRIBUNNEWSSULTRA.COM - Presiden Rusia Vladimir Putin memperingatkan kepada NATO bahwa Moskow akan memberikan tanggapan 'secepat kilat' jika ada campur tangan atau intervensi negara-negara Barat di Ukraina.
Ancaman perang dari Putin ini datang ketika Rusia mengklaim telah melakukan serangan rudal di Ukraina selatan yang menghancurkan 'sejumlah besar' senjata yang dipasok Barat, pada Rabu (27/4/2022).
"(Negara-negara yang membantu Ukraina) yang berpikir untuk ikut campur dalam peristiwa yang sedang berlangsung dari samping dan menciptakan ancaman strategis yang tidak dapat diterima bagi Rusia, mereka harus tahu bahwa tanggapan kami terhadap serangan balik akan secepat kilat," tegas Putin seperti dilansir TribunnewsSultra.com dari Al Jazeera.
“Kami memiliki semua alat untuk ini yang tidak dapat dibanggakan oleh orang lain,” lanjut Putin kepada anggota parlemen di St Petersburg yang secara implisit mengacu pada rudal balistik dan persenjataan nuklir Moskow.

“Kami tidak akan menyombongkannya. Kami akan menggunakannya jika diperlukan dan saya ingin semua orang tahu itu. Kami sudah mengambil semua keputusan tentang ini.” sambungnya.
Putin diketahui baru-baru ini mengawasi keberhasilan uji coba rudal balistik antarbenua Sarmat, yang diharapkan segera dikerahkan Rusia dengan kemampuan masing-masing untuk membawa 10 atau lebih hulu ledak nuklir.
Putin juga berjanji untuk menyelesaikan apa yang disebutnya 'operasi militer khusus' untuk merebut wilayah dari Ukraina, yang secara historis dianggap Rusia sebagai miliknya.
Lebih lanjut, Putin menyalahkan negara-negara NATO dan sekutu mereka karena menghasut pertempuran yang saat ini sedang berlangsung di Ukraina.

“Negara-negara yang secara historis mencoba menahan Rusia tidak membutuhkan negara besar yang mandiri seperti kita. Mereka pikir itu berbahaya bagi mereka hanya dengan keberadaannya. Tapi itu jauh dari kebenaran. Merekalah yang mengancam seluruh dunia,” sebut Putin.

Putin menyebut dengan meluncurkan serangan di Ukraina, pasukan Rusia menetralkan bahaya nyata dari konflik besar yang akan terjadi di wilayahnya sesuai dengan skenario pihak lain.

Bahkan Putin menuduh NATO berencana menggunakan Ukraina sebagai rute untuk menyerang Rusia melalui semenanjung Krimea.

Krimea sendiri merupakan wilayah yang dicaplok Moskow pada 2014, dan merupakan perbatasan Donbas timur yang dikuasai kelompok separatis Ukraina.
“Semua tugas operasi militer khusus yang kami lakukan di Donbas dan Ukraina, diluncurkan pada 24 Februari, akan dipenuhi tanpa syarat,” kata Putin, seraya menambahkan upaya Barat untuk 'mencekik' Rusia secara ekonomi melalui sanksi telah gagal.
Kemajuan Kecil
Di medan perang pada Rabu (27/4/2022), pertempuran berlanjut di timur Ukraina di sepanjang garis depan yang sebagian besar statis sepanjang sekitar 480 km.

Rusia mengklaim misilnya mengenai sejumlah senjata yang dikirim oleh Amerika Serikat dan negara-negara Eropa ke Ukraina.
Namun, pejabat Barat yang tak ingin disebutkan identitasnya mengatakan Rusia telah membuat kemajuan yang lambat di wilayah Donbas di timur.
Termasuk perebutan desa dan kota kecil di selatan Izyum dan di pinggiran Rubizhne.
Menurut para pejabat, serangan terus berlanjut dengan buruknya komando, hilangnya pasukan dan peralatan, cuaca buruk, dan perlawanan kuat dari Ukraina.

Beberapa tentara Rusia telah dipindahkan dari Mariupol, kota pesisir Ukraina selatan yang hancur ke bagian lain Donbas.

Tetapi beberapa di antaranya tetap di Mariupol untuk melawan pasukan Ukraina yang bersembunyi di pabrik baja Azovstal, benteng terakhir di kota itu.
Sekitar 1.000 warga sipil dikatakan berlindung di sana dengan sekitar 2.000 pembela Ukraina.

Gubernur setempat mengungkapkan bahwa tepat di seberang perbatasan di Rusia, sebuah gudang amunisi di wilayah Belgorod terbakar pada Rabu (27/4/2022) setelah terdengar beberapa ledakan.
Ledakan juga dilaporkan terjadi di wilayah Kursk Rusia dekat perbatasan Ukraina.
Pihak berwenang di wilayah Voronezh Rusia pun mengatakan sistem pertahanan udara menembak jatuh sebuah pesawat tak berawak.

https://sultra.tribunnews.com/2022/0...ukraina?page=3

0
1K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan