Ibuku Mantan pramuria

samerin12

18-04-2022 23:57

Spoiler for :

Quote:

"Walaupun ibuku adalah seorang bajingan sekalipun, namun di mataku dia adalah bidadari tak bersayap, si pahlawan tanpa tanda jasa dalam hidupku"

Quote:

Namanya Memey, dia ibuku, seorang wanita yang berjuang keras untuk membuat anak-anak menjadi sosok yang baik, bukan hanya di mata masyarakat, tapi yang terpenting adalah di mata Allah, Tuhan yang kami sembah, sedari mengenal dunia dan itu semuanya, karena wanita yang bernama Memey.

Hai namaku Minggus, seorang anak lelaki dari seorang ibu bernama Memey, yang memiliki beberapa orang saudara satu rahim namun beda-beda ayahnya, atau bisa jadi ibuku lupa siapa ayah dari masing-masing kami.

Quote:

Ya benar, tepat sekali dugaan kalian. Ibuku dulunya adalah mantan pramuria, yang mana tidur dengan banyaknya pria, bahkan sampai hamil dan memiliki banyak anak dari pria-pria yang tidak dikenalnya. Tapi itu dulu. Sekarang ibuku adalah seorang penjual hamper dan jasa pembuatannya.

Quote:

"Minggus, tolong antarkan hamper ini ke rumahnya Togar."

Quote:

Kalian pasti bertanya siapa Togar? Dia adalah kawan yang paling setia yang pernah ibuku miliki. Bahkan tidak pernah memandang nya dengan tatapan picik dan jahat, walaupun ibuku pernah berada di lembah neraka. Bahkan dialah yang sering membantu ibuku untuk keluar dari siluit lembah kegelapannya tersebut, hingga menjadi sosok yang ceria dan gemar menolong orang.

"Tapi, Bu! Bukankah ini paketan hamper milik Pak Slamet?"

"Iya, ini bisnis Togar, biarkan dia yang memasarkannya dan mencari pelanggan untuk kemajuan usaha kita, Nak!"

Sebenarnya aku tidak akan pernah paham, apa yang ada di dalam pikiran ibu, namun kemudian Pak Togar memberitahu sedikit besarnya apa yang terjadi.

Quote:
"Ibumu itu masih di bayangin oleh masa lalu, Slamet adalah salah satu langganan ibumu yang masih menginginkan dirinya. Maka dari itulah dia tidak ingin bertransaksi langsung dengannya."

"Jadi cara ibu menghindari banyak orang orang adalah dengan melalui Pak Togar?"

"Iya, sudahlah jangan terlalu banyak berpikir, ibumu itu berusaha keras untuk menjadi seorang perempuan yang baik di mata anak-anaknya, itupun karena jiwa kepemimpinan yang kau munculkan di dalam rumah, hingga semua orang mau mengikuti apa pun yang kau inginkan."

"Tapi sebenarnya aku hanya ingin melihat ibu bahagia, aku baru tau betapa hidup itu keras, setelah menghadapi banyak masalah kehidupan."

"Kau tumbuh dewasa lebih dini, itulah yang membuat ibumu bertekad untuk menjadi seorang ibu yang baik di mata anak-anaknya. Oh ya, bagaimana dengan keadaan, Ucup? Apakah sakitnya sudah membaik?"

"Sudah, Pak. Hari ini bahkan di sudah kembali bersekolah."

"Kau, ucup dan wayan haruslah tetap semangat untuk belajar, perbaikilah garis keturunan dan buatlah ibumu bangga karena telah menjadi orang yang lebih baik."

"Ya, Pak! Minggus akan selalu ingat apa yang menjadi keinginan dari ibu. Usiaku kini sudah 17 tahun, sebentar lagi lulus sekolah, lalu bekerja keras untuk meringankan beban ibu."

"Nice! Apakah kau pernah mengingat saat masih duduk di sekolah SD? Ibumu dilecehkan di depan matamu dan tubuh kecilmu ini yang membelanya? Itulah yang membuat ibumu berhenti dari dunia kegelapan tersebut."

"Iya, saat itu sedang hamil besar, tak lama lahirlah Wayan. Padahal Ucup baru berusia satu tahun. Masa-masa yang berat untuknya, namun ibuku bisa melaluinya, bahkan tanpa sedikitpun air mata yang keluar."

"Seorang wanita, apalagi sudah memiliki anak, dia akan lebih kuat dari sepuluh orang pria, yang bahkan lebih jenius dari ibumu."

"Pak, apakah kau mencintai ibuku?"

Suasana menjadi hening, namun aku melihat ada yang bersinar di matanya, kala membicarakan tentang ibuku.

___&&&&&&&_____&

"Memey memang cantik. Tapi kenapa dia tidak pernah mau kunikahi?" Tiba-tiba Slamet datang dan memuji-muji ibuku.

"Itu karena dia sudah jera dengan pernikahan, trauma besar dalam jiwanya membuat dia tidak ingin lagi tersentuh dengan semua pria, walaupun pria tersebut baik hatinya."

Quote:

"Bah! Aku ini Slamet, petani sukses dari Jawa, yang tidak akan pernah putus asa. Akan ku buat Memey menjadi milikku, suatu hari nanti."

"Cinta tidak bisa dipaksakan, Met. Aku juga kagum dengan kegigihanmu dalam menaklukkan tanah leluhur mu, untuk menjadi areal pertanian dan sukses dengan perjuangan karenanya."

"Kakekku pernah bilang, untuk tidak putus asa. Karena di antara banyaknya kemungkinan yang gagal, pastinya ada satu bagian yang akan membuat usaha kita menemukan jalannya."

"Apakah Pak Slamet pernah bangkrut?" Aku ikutan nimbrung dengan percakapan antaranya.

"Pernah, Nak! Bukan Slamet namanya jika tidak seberuntung ini. Hehehe ... Siapa namamu, anak muda?"

"Minggus,"

"Apakah kau anak dari Memey kesayanganku?"

"Bukan, Met. Dia hanya pemuda yang sedang mencari uang saku di sini." Kata Pak Togar, sambil memberikan kode untuk segera pergi dari tempatnya.

Aku pergi kemudian, namun tidak akan melupakan apa yang telah aku dengar sebagai bahan motivasi untuk menjalani kehidupan kedepannya. Karena ibuku pernah berkata, "dari pengalaman yang kita pelajari, maka pencapaian tidak akan mengecewakan hasilnya."

Sampai di rumah aku melihat ucup yang sedang berkelakar dengan ibu dan wayan.

Quote:

Quote:
"Burung, burung apa yang lupa pulang?"

"Tidak tau, Cup!"

"Bu, urungkan niatmu."

"Ah ibu ternyata lebih pintar sekarang."

"Ha ha ha ha ...."

"Cup, ibu itu banyak belajar darimu. Hingga pada akhirnya senyuman ibu tidak akan pernah habis oleh pekerjaan yang melelahkannya itu."

"Ah kak Minggus bisa aja."

"Lekas mandi dan sekolah, Nak! Hari sudah mulai siang."

"Iya, bu!"

Aku sekolah di siang hari, karena itu setiap pagi selalu membantu ibu terlebih dahulu, sebelum berangkat ke sekolah.

Namun saat berjalan menuju kamar mandi, aku melihat beberapa prakarya yang sangat indah. Lalu aku bertanya kepada ibu.

"Siapa yang telah membuatnya, Bu?"

"Itu aku yang membuatnya, Kak!"

"Yang di gudang juga milikmu?"

"Semuanya itu milikku. Kenapa?"

"Hasil karyamu itu di lirik oleh Pak Togar, apakah kau berniat untuk menjual nya?"

"Jika harganya cocok, gas lah!"

Quote:

Aku sangat beruntung memiliki adik bernama Wayan ini, karena sejak dia mengenal tanah lumpur dan banyak benda-benda unik di dunia, tangannya terus saja menciptakan sebuah mahakarya, walaupun tidak untuk di koleksi nya, hingga mataku selalu menemukan cara untuk membuat semua karya-karya tersebut memiliki nilai cuan di tangan yang tepat.

Ya kepada Pak Togarlah, aku mempercayakan semua hasil karya-karya tersebut untuk di konsumsi publik, hingga akhirnya tabungan Wayanlah yang paling melembung di antara kami.

Apalagi dia acapkali memenangkan banyak lomba tari, walaupun Ucup menvidiokannya secara sembunyi sembunyi. Namun akhirnya Wayan jualah yang berhasil memenangkan banyak ajang aksi kreasi. Hingga kami selalu membuatnya menjadi seorang bintang, lalu pada akhirnya sosok aku dalam dirinya, mulai terbuka dan melihat dunia dengan secara yang paling sederhana, namun berkualitas.

Tadinya bahkan Wayan malu karena dia terlahir tanpa mengetahui siapa ayahnya, di sebut anak haram dan yang lain sebagainya. Namun ketika sejumlah prestasi di raihnya, maka pada akhirnya mereka yang gemar membuli, tidak lagi melihat dari segi aibnya saja. Namun juga kepada bakatnya yang luar biasa, yang bahkan membuat banyak kekaguman publik karena hasil karyanya yang unik tapi sederhana.

Sedangkan Ucup menjadi jembatan antara kami dan dunia luar, untuk berinteraksi. Karena hanya dia yang memiliki tutur sapa paling lembut dan mampu membuat banyak orang terpesona dari semua lelucon-lelucon nya. Walaupun dia kurang banyak memahami bahasa seperti aku, namun tetap saja, kelebihan Ucup dalam berkomitmen lebih paten dari kemi semuanya. Bahkan ibu Memey saja terinfeksi dari pembawaan karakteristik nya. Ya ibuku menjadi seorang periang dan murah senyum.

'Ibu, bahagia dengan semua pencapaian yang kalian miliki. Padahal terlahir dari seorang wanita dari dunia kegelapan.' kata ibu setengah berbisik dan nyaris tak terdengar.

Quote:
Kekuatan seorang wanita itu, pada dasarnya berasal dari senyuman anak-anaknya. Di mana sebuah peluang dunia, sedang di bentuk dengan mimpi dah harapan.

Suatu hari ada seorang pengemis datang ke rumah kami, ibu dengan cekatan memberikan dia makan dan melayaninya selayaknya saudara yang datang dari kota yang jauh. Bahkan wanita tersebut seolah-olah menjadi begitu bahagia, apalagi kelakar Ucup membuatnya menjadi sosok yang tidak hidup sendirian.

Kemudian ibu menawarkan tempat tinggal, ya walaupun tidak sebagus hotel bintang lima, setidaknya wanita tersebut tidak luntang lantung di jalanan. Ya kebetulan saja kamar samping kosong, karena pamanku sudah meninggal dunia sejak dua tahun yang lalu.

Wanita ini pada akhirnya menjadi keluarga kami secara langsung dan hidup bersama-sama. Sebab menurut ibuku, kebahagiaan itu adalah kunci hidup yang sebenarnya. Maka dari itulah, kami selalu menciptakan kebahagiaan walaupun dalam kondisi yang terpuruk sekalipun.

Quote:
"Duhai langit! Jangan biarkan senyuman ibuku pergi. Bahkan sebelum aku membuatnya menjadi sosok yang paling berharga di atas dunia ini."

*Minggus*

Tamat ....