Mengutip berita media Jerman Handelsblattpada 11 April 2022, perusahaan pertahanan Rheinmetall akan mengirimkan 50 unit MBT Leopard 1 bekas ke Ukraina, tetapi mereka baru akan mengirimkannya setelah mendapat lampu hijau dari pemerintah Jerman. MBT pertama akan dikirim dalam waktu 6 minggu dan sisanya dalam waktu 3 bulan. Meski tentara Ukraina harus melakukan pelatihan untuk mengoperasikan tank tersebut, pihak Rheinmetall mengatakan jika pelatihan bisa dilakukan dalam periode yang singkat.

Sementara itu mengutip artikel The War Zone kemungkinan Leopard 1 akan dikirimkan oleh Rheinmetall Italia; dan kemungkinan besar Ukraina akan memakai tank bekas pakai milik Italia tersebut. Di mana Italia telah menggunakan Leopard 1 sampai tahun 2008. Pemerintah di Berlin biasanya menempatkan kontrol ketat pada transfer ulang sistem senjata asal Jerman dari satu negara asing ke negara lain, jadi transfer Leopard 1 bekas Italia juga bukan perkara mudah.

Di lain pihak, Menteri Pertahanan Jerman Christine Lambrecht juga mengatakan bahwa, negara itu "sekarang telah mencapai batas" dalam trransfer senjatanya ke Ukraina secara langsung. Apakah Leopard 1 yang dikirim kelak adalah tank bekas pakai Italia atau bukan, menyetujui transfer melalui negara ketiga dapat meredakan kekhawatiran politik apa pun di Jerman atas kesepakatan semacam itu, termasuk kekhawatiran akan reaksi langsung dari pihak berwenang di Rusia.

Meskipun para pejabat di Jerman bersikeras bahwa negara itu sedang berupaya untuk menghentikan pasokan gas alam Rusia, akan tetapi kebutuhan gas tersebut tetap menjadi sumber energi utama saat ini. Dengan permasalahan itu, Jerman telah menyetujui sejumlah transfer senjata buatannya dari pihak ketiga ke Ukraina.





Leopard 1 merupakan salah satu tank tempur utama (MBT) yang desainnya sudah cukup uzur, pasalnya tank ini mulai dikembangkan pada tahun 1956. Pengembangan tank ini memerlukan waktu hingga 10 tahun, untuk prototype pertama menjalani uji coba pada tahun 1961. Bundeswehr kemudian menerima MBT Leopard 1 pada tahun 1965.

Produksi Leopard 1 kemudian dihentikan pada tahun 1984 dan digantikan oleh Leopard 2 sebagai penerusnya. Namun, Leopard 1 adalah desain yang sangat sukses. Lebih dari 4.000 MBT ini dibangun di Jerman dan 720 lainnya diproduksi dengan lisensi di Italia. Terlepas dari usianya, Leopard 1 masih beroperasi dengan sejumlah operator ekspor.

Armor tank Leopard relatif tipis, pada masanya Jerman memperkirakan bahwa tank Soviet T-62 kontemporer dapat menembus armor Leopard 1 pada jarak 1.800 meter. Sementara Tank T-72 Soviet yang lebih baru dapat menembusnya pada jarak lebih dari 3.000 meter.





MBT ini dipersenjatai dengan meriam 105 mm L7A3 buatan Inggris. Ini adalah meriam tank standar NATO yang digunakan pada tank kontemporer, seperti M60 Patton Amerika dan AMX-30 Prancis. Amunisi meriam ini masih dimuat secara manual. Amunisi Leopard 1 terdiri dari berbagai jenis yakni APDS, APFSDS, HEAT dan peluru asap. Jerman memperkirakan bahwa Leopard 1 dapat menembus armor tank T-62 Soviet pada jarak 400 meter dengan amunisi APDS dan 1.500 meter dengan APFSDS. Sementara armor tank T-72 yang lebih baru dapat ditembus oleh peluru APFSDS pada jarak 800 meter.

Secara total 60 peluru mampu dibawa di dalam tank Leopard 1, dengan 42 amunisi disimpan di lambung dan 18 di turret. Sementara untuk persenjataan sekunder terdiri dari senapan mesin koaksial 7,62 mm dan senapan mesin anti-pesawat 7,62 mm yang dipasang di atap.

Sampai tahun 1990-an sudah ada 5 varian yang dikembangkan dari Leopard 1, varian tersebut kemudian diberi kode varian 1A1 sampai 1A5. Kemungkinan Ukraiana akan menerima MBT Leopard 1A5 varian terkahir yang mulai dikembangkan pada awal 1990-an. Total ada 1.300 Leopard 1A1 dan 1A2 yang ditingkatkan ke versi terakhir ini.





Leopard 1A5 sendiri ditenagai oleh mesin MTU MB 838 Ca M-500 10 silinder yang menghasilkan 830 hp pada 2.200 rpm yang digabungkan dengan transmisi ZF 4 HP 250 dengan 4 gigi maju dan 2 gigi mundur. Tank dapat digeber pada kecepatan maksimum 65 km/jam dengan daya jelajah maksimum 600 km.

Leopard 1A5 yang merupakan varian terbaru dalam keluarga Leopard 1 dilengkapi dengan sistem pengendalian penembakan modern yang baru dan sistem penglihatan malam. Tank Leopard 1A5 juga dapat dilengkapi dengan panel baja polikarbonat (Lexan) sertapaket perlindungan nuklir, biologi, kimia (NBC); yang telah meningkatkan efektivitas perlindungungan untuk krunya. Tank modifikasi pertama dikirim pada awal 1987.




Meskipun armada tank Rusia sudah banyak yang menjadi rongsokan selama 2 bulan invasi akibat tersengat rudal panggul anti tank, akan tetapi di gudang senjatanya Rusia masih memiliki stok sekitar 7.000 T-72 dan sampai tahun 2020 total mengoperasikan 2.034 T-72 berbagai varian. Di mana T-72 sendiri memasuki layanan Angkatan Darat Soviet pada 1973.

Di luar strategi penggunaan rudal panggul anti tank, bagimana jadinya jika T-72 dan Leopard 1 bertemu dalam pertempuran tank vs tank ? Mana yang lebih unggul dari segi spesifikasi mesin dan senjata ?





Sekilas dari perbandingan di atas, tampak T-72 lebih unggul dalam persenjataan utama; di mana tank warisan Soviet ini sudah menggunakan meriam utama kaliber 125 mm smoothbore. Meriam ini tentu mampu menembakkan amunisi dengan kecepatan lebih tinggi dibandingkan meriam 105 mm pada Leopard 1.

T-72 diproyeksikan untuk menggantikan tank T-64, diharapkan bisa menjadi alternatif yang lebih murah; tapi tank ini kurang mampu dibandingkan T-64. Fitur autoloader (pemuat amunisi otomatis) T-72 lebih lambat dari T-64. Punya tingkat maksimum pemuatan 8 putaran per menit dengan autoloader. Jika diperlukan, meriam dapat dimuat secara manual dengan kecepatan 1-2 putaran per menit.

Sebanyak 39 amunisi bisa dibawa untuk meriam utama. Jarak tembak efektif dengan peluru APFSDS sekitar 2.000-3.000 meter di siang hari dan 850-1.300 meter pada malam hari. Tembakan amunisi T-72 mampu menyengat tank Leopard 2 dari jarak 1.500 meter dan bisa mengenai pelindung depan tank Leopard 1 pada jarak lebih dari 3.000 meter.

Untuk persenjataan sekunder terdiri dari senapan mesin koaksial 7,62 mm dan senapan mesin 12,7 mm; dipasang di atas atap pada dudukan terbuka. Menurut analis Barat, tank ini memiliki kemampuan penglihatan malam yang buruk, yang merupakan kelemahan serius.





Unggul pada sisi senjata utama, dari segi perlindungan terhadap kru. Pada bagian armor depan T-72 setara dengan 410 mm Rolled Homoogenous Armor (RHA), selain itu pada saat diperkenalkan bagian busur T-72 dapat menahan amunisi 105 mm pada jarak lebih dari 500 m. Armor samping T-72 memberikan perlindungan terhadap tembakan IFV dan meriam helikopter.

Sementara itu model produksi selanjutnya dilengkapi dengan side skirt serta perlindungan NBC (nuklir, biologi, kimia). Pada bagian interior tank dilapisi dengan anti-radiation liner, yang juga berfungsi sebagai spall liner serta pemasangan peralatan pemadam kebakaran otomatis.

Soal kecepatan Leopard 1 yang berbobot 42,4 ton mampu digeber sampai kecepatan maksimal 65 km/jam serta punya jarak jelajah 600 km. Sementara T-72 yang berbobot 41 ton mampu digeber sampai kecepatan maksimal 60 km/jam dan punya jarak jelajah 500 km. T-72 dibekali mesin diesel V-46 dengan tenaga maksimal 780 hp, sementara Leopard 1 dibekali mesin diesel MTU MB 838 Ca M-500 dengan tenaga maksimal 830 hp. Dari segi kecepatan Leopard 1 lebih unggul, meski bobobotnya lebih berat.

Selain itu urusan amunisi yang dibawa, Leopard 1 juga kembali unggul dengan mampu membawa 60 amunisi, sementara T-72 mampu membawa 39 saja. Dengan kecepatan lebih tinggi dan amunisi lebih banyak, setidaknya di atas kertas Leopard 1 masih mampu melawan dominasi T-72.





Tetapi pemuat amunisi manual pada Leopard 1 juga memberi kerugian, misal terjadi pertempuran dengan intensitas tinggi; kru yang bertugas sebagai loader harus dengan cepat menyiapkan amunisi untuk meriam utama. Sementara T-72 yang memakai sistem autoloader bisa terus fokus memberikan tembakan karena amunisi yang terisi secara otomatis.

Selain itu di lapangan T-72 juga unggul dalam hal jumlah, meski hanya dibekali 39 amunisi; tetapi jika tank yang diterjunkan lebih dari 50 unit; maka hal itu akan menjadi bencana bagi Leopard 1. Di sisi lain kesiapan tentara Ukraina dalam mengoperasikan Leopard 1 juga jadi poin penting, mengingat mereka tebriasa memakai tank Soviet. Kesiapan para kru adalah salah satu poin kunci dalam pertempuran tank vs tank antara Leopard 1 dan T-72.





Sebenarnya akan lebih mudah bagi Ukraina jika mereka memakai tank buatan Soviet, karena mereka tak perlu membuang waktu untuk latihan; tak heran jika Presiden Zelenskyy baru-baru ini justru meminta kiriman MBT T-80U dari Korea Selatan dibandigkan meminya kiriman MBT milik Barat.

Apa yang ane sajikan di atas merupakan sekilas data spesifikasi di atas kertas, tentu hasil akhirnya kelak jika kedua tank ini bertemu bergantung pada taktik yang diterapkan para komandan di lapangan. Dan satu hal lagi, belum tentu Pemerintah Jerman memberi lampu hijau atas pengirimam Leopard 1 ke Ukraina. Jadi, belum tentu pertemuan Leopard 1 dan T-72 akan terjadi.

Tapi setidaknya dengan spesifikasi di atas kita bisa lebih memahami sedikit spesifikasi masing-masing tank; khususnya bagi agan pecinta tank atau dunia militer. Sekian dulu pembahasan kali ini, sampai jumpa



Referensi Tulisan: Handelsblatt, military-today.com& Army Recognition
Sumber Foto: sudah tertera di atas