Washington DC -

Pejabat Departemen Luar Negeri Amerika Serikat (AS) dikabarkan sedang mencari cara untuk meminta pertanggungjawaban Rusia atas perang di Ukraina. AS juga membuka kemungkinan melabeli Rusia sebagai negara sponsor terorisme.

Dilansir dari CNN, Selasa (19/4/2022), hal itu disampaikan seorang pejabat senior pemerintah. Prosesnya, katanya, bisa memakan waktu berminggu-minggu sebelum keputusan dibuat.

"Kami melihat dari dekat faktanya. Kami sedang mencermati aturan tersebut," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price ketika ditanya tentang kemungkinan menunjuk Rusia sebagai negara sponsor terorisme pada hari Senin (18/4).

"Apakah itu otoritas ini, apakah itu otoritas lain yang tersedia bagi kami di bawah hukum, kami akan menerapkannya jika itu efektif dan sesuai," sambungnya.

Deplu AS mendefinisikan negara sponsor terorisme sebagai negara yang 'berulang kali memberikan dukungan untuk tindakan terorisme internasional'. Hanya ada empat negara yang saat ini dicap negara sponsor terorisme oleh AS: Korea Utara, Iran, Kuba, dan Suriah.

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky sebelumnya dikabarkan meminta Presiden AS Joe Biden untuk menunjuk Rusia sebagai negara sponsor terorisme.

AS telah meluncurkan sanksi berat terhadap Rusia atas perang Ukraina, tetapi menambahkan Rusia ke dalam daftar akan menjadi langkah simbolis yang juga akan menimbulkan biaya yang lebih besar pada ekonomi Rusia. Ini akan mengarah pada tindakan seperti melarang Rusia membeli barang-barang tertentu yang dapat digunakan secara komersial atau militer dan sanksi terhadap orang dan negara lain yang masih terlibat dalam perdagangan tertentu dengan Rusia.
Sumber