Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

si.matamalaikatAvatar border
TS
si.matamalaikat
Menjelajah Eropa, 6 Pesawat Y-20 China Terbang ke Serbia Untuk Mengirim Paket Senjata
Quote:


Pada Jumat malam (08/04/2022) situs pelacakan penerbangan online open source Evergreen Intel mengabarkan kepada The War Zonejika pihaknya telah mendeteksi penerbangan pesawat kargo Y-20 milik China, total ada 6 pesawat Y-20 Angkatan Udara Pembebasan Rakyat (PLAAF) terbang menuju ke arah barat di wilayah udara Turki menuju Serbia.

Keesokan harinya pada hari Sabtu (09/04/2022) pesawat kargo China itu mendarat di Bandara Internasional Nikola Tesla di ibu kota Beograd. Para pengamat penerbangan mencatat setidaknya beberapa pesawat untuk sistem flare dan chaff-nya dilepas. Sepertinya pesawat-pesawat itu mungkin telah dilengkapi dengan sistem tindakan pencegahan langsung, yang akan mengantisipasi beberapa jenis ancaman potensial. Meski ancaman itu tidak jelas.

Beberapa laporan media Barat kemudian muncul dan mengatakan bahwa, pesawat kemungkinan telah mengirimkan sistem rudal permukaan ke udara HQ-22 ke militer Serbia, yang versi ekspornya disebut FK-3. Washington Post pada bulan Agustus tahun 2020 mengatakan jika Serbia telah sepakat untuk membeli persenjataan China. Serbia dilaporkan memilih HQ-22 daripada S-300 buatan Rusia, dan pilihan itu adalah langkah yang mengejutkan. Namun, biaya pengadaan sistem tersebut bisa menjadi faktor utama.


Quote:



Kehadiran Y-20 di Eropa dalam jumlah berapa pun juga masih merupakan perkembangan yang cukup baru. Meskipun media China Global Timesmengatakan jika penerbangan Y-20 ke Eropa bukan kali pertama, mengingat pada bulan Juni 2020 lalu Y-20 terbang ke Eropa dalam rangka pengiriman pasukan People's Liberation Army untuk mengikuti Victory Parade di Rusia. Akan tetapi jarak Rusia dan China tidak terlalu jauh, sementara penerbangan kali ini telah melintasi Turki dan Georgia. Hal itu juga sekaligus wujud show off force atas kemampuan Y-20 kepada dunia.

Pesawat kargo ini sebenarnya relatif baru dalam inventaris PLAAF, lantaran baru mulai beroperasi pada tahun 2016. Penggunaan operasional Y-20 secara maksimal pertama kali muncul dalam tanggapan terhadap wabah COVID-19 awal di Wuhan pada awal 2020, digunakan untuk mengirim peralatan medis ke beberapa negara. Sejak itu, mereka telah menyebarkan jejak operasional mereka, termasuk terbang ke Eropa; tetapi tidak dalam jumlah yang lebih besar seperti operasi kali ini. Sangat mungkin bahwa PLAAF menggunakan pengiriman ini sebagai semacam demonstrasi kemampuan pengangkutan udaranya sendiri, mengingat upaya berkelanjutan NATO untuk mengangkut pasokan dan material dalam konflik Ukraina. 

Secara desain dan peran dasar, pesawat ini mirip dengan C-17 Globemaster III Angkatan Udara AS, sementara itu saat ini pesawat produksi Y-20 di masa depan akan menggunakan mesin turbofan WS-20 yang diproduksi secara lokal sebagai pengganti mesin jet Oloviev D-30 Rusia. Memakai mesin turbofan yang berkekuatan lebih tinggi berarti juga meningkatkan kinerja Y-20 secara keseluruhan. 

Selain pesawat kargo, Y-20 juga muncul dalam varian pesawat pengisian bahan bakar udara. Versi Y-20 pengisian bahan bakar udara dlaporkan telah muncul di wilayah udara Malaysia di Laut China Selatan dan Zona Identifikasi Pertahanan Udara (ADIZ) Taiwan pada tahun 2021. Pesawat tanker yang diberi kode Y-20U tersebut dilaporkan mendukung pengisian bahan bakar udara dari dua lusin pesawat PLAAF dalam penerbangan 28 November 2021 melalui ADIZ Taiwan.


Quote:



Menurut Evergreen Intel, pihaknya telah melacak total 43 badan pesawat Y-20A/U yang saat ini telah beroperasi, termasuk setidaknya 7 badan pesawat uji. Data ini diamati menggunakan sumber terbuka, ukuran armada yang sebenarnya kemungkinan jauh lebih besar. Sementara itu pada akhir 2019, ada 20 badan pesawat Y-20 di Xi'an , tempat mereka diproduksi. 

Serangan mendadak skala besar untuk mengirimkan peralatan militer ke Beograd ini merupakan konfirmasi lain dari kemampuan pengangkutan udara strategis yang telah diperoleh PLAAF melalui armada Y-20 yang sedang berkembang, serta pengetahuan operasional yang berkembang tentang bagaimana menggunakannya. Selain kehadiran Y-20 yang diperluas di Eropa, fakta bahwa sistem pertahanan udara China yang lebih canggih akan beroperasi di Eropa adalah masalah lain yang kemungkinan akan mengecewakan tetangga Serbia.


HQ-22


Nama sistem pertahanan udara buatan Negeri Tirai Bambu ini cukup menarik perhatian TS, pasalnya saat ini di pasaran global kita lebih sering mendengar nama S300/400, Patriot, Iron Dome dan SAMP/T mejeng di etalase sistem pertahanan udara kelas wahid. Sementara itu China sendiri juga telah mengoperasikan baterai sistem rudal pertahanan udara S400. Hal itu tentu membuat nama sistem pertahanan udara buatan lokal yakni HQ-22 jarang terkespos.

Sebagai tambahan informasi Serbia telah membeli FK-3 yang merupakan versi ekspor dari sistem rudal permukaan ke udara jarak menengah HQ-22, rudal ini diklaim punya kecepatan tertinggi versi domestik mencapai Mach 6. Meskipun jangkauan maksimum FK-3 (versi ekspor) telah dikurangi dari yang awalnya 170 kilometer menjadi 150 kilometer.

Rudal dipandu oleh panduan radar semi-aktif dengan kemampuan panduan perintah sekunder. Kemampuan perintah sekunder ini dilaporkan dapat melibatkan rudal balistik dan jelajah, pesawat, helikopter, dan UAV. Sistem HQ-22/FK-3 terdiri dari kendaraan radar dan tiga kendaraan peluncur yang masing-masing dilengkapi dengan empat rudal. Setiap baterai dapat menyerang enam target udara secara simultan. Sama seperti Y-20, HQ-22 termasuk alutsista baru; HQ-22 baru memasuki layanan dengan Tentara Pembebasan Rakyat China pada tahun 2017.


Quote:



Sementara itu mengutip artikel dari Defense News, Serbia tidak hanya memesan FK-3; pada November tahun 2019 negara ini diketahui juga telah memesan 12 unit drone tempur CH-92A buatan China Aerospace Science and Technology Corporation. Enam unit drone CH-92A tiba di Serbia pada 2 Juli  2020, sementara 6 sisanya tiba pada akhir tahun 2021.

Mengutip artikel indomiliter.comdrone CH-92A memang bukan drone berkualifikasi MALE (Mediun Altitude Long Endurance), lantaran endurance terbangnya hanya 10 jam saja. Ditenagai sebuah mesin piston, drone ini punya kecepatan maksimal 190 km per jam. Bobot maksimum saat tinggal landas mencapai 300 kg, di mana 60 kg adalah payload. FYI Serbia adalah pengguna drone CH-92A serta sistem pertahanan udara FK-3 pertama di Eropa.

CH-92A dapat terbang maksimum 10 jam, serta punya jangkauan terbang dalam moda Line of Sight (LoS) sejauh 250 km. Untuk ketinggian terbang bisa mencapai ketinggian 5.975 meter. CH-92 punya panjang 4,1 meter dan bentang sayap 9 meter. CH-92A bisa dipersenjatai dengan dua rudal FT-8C, merupakan jenis rudal udara ke permukaan untuk menyengat kendaraan lapis baja ringan. Karena dimensinya yang imut-imut alias tidak terlalu besar, jarak tembak rudal ini hanya berada di kisaran 4.500 meter.


Quote:





Referensi Tulisan: Washington Post, indomiliter.com, Global Times& The War Zone
Sumber Foto: sudah tertera di atas
Diubah oleh si.matamalaikat 14-04-2022 03:56
Aramina
muhamad.hanif.2
bukan.bomat
bukan.bomat dan 17 lainnya memberi reputasi
18
10.7K
45
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan