Sekarang kita akan membahas yang ringan-ringan saja, yaitu tentang perbedaan bangsa dan suku.

Mungkin pembahasan ini akan berbeda dengan definisi suku dan bangsa pada umumnya, karena bisa dibilang Indonesia adalah negara multikultural.

Dan juga dikenal sebagai multi entnis namun secara ironi, justru gagal dalam memberi penjelasan yang jelas tentang definisi terhadap suku dan bangsa.



Di Indonesia sering menyebutkan suku Jawa, suku Sunda, suku Batak, suku Dayak dan sebagainya. Yang itu sebenarnya menyalahi konsensus! Loh, kenapa?

Karena, yang dimaksud bangsa itu adalah sekelompok masyarakat yang memiliki budaya berbeda dengan bangsa lain, mempunyai ciri khas tersendiri.

Pertanyaannya budaya yang berbeda itu apa?



Diantaranya adalah, bahasa yang berbeda, sistem ilmu pengetahuan yang berbeda, adat yang juga jelas perbedaannya.

Jadi sebenarnya kalau kita memakai definisi ini, jelas secara pemahaman Jawa, Sunda, Batak, Ambon atau Dayak itu bukan suku tetapi bangsa.

Karena dia sudah memiliki bahasa, dan tata aturan yang seauai dengan definisi sebuah bangsa.



Lalu apa yang dimaksud dengan suku di Indonesia?

Suku itu kalau kita melihat dari adat dan budaya serta tradisi di Indonesia, maka suku bisa kita anggap seperti Chaniago, Piliang, Tanjung, Sikumbang dan lainnya dalam suku di Sumatera Barat.

Atau, Hutabarat, Sembiring, Lingga, Simalungun, Hutapea dan lainnya dalam suku Sumatra Utara. Kalau di Bangsa Dayak ada suku Ahad, Bandrang, Djungan, Hamarung dan banyak yang lainnya.



Kenapa seperti itu? Karena yang dimaksud suku adalah unit kecil dalam suatu bangsa yang mereka menganggap masih satu keturunan yang sama, dari satu leluhur yang sama.

Nah, kenapa bangsa Indonesia sekarang agak kebingungan dalam mendefinisikan hal semacam ini?

Karena founding father kita yang membuat definisi suku dan bangsa yang berbeda, maka terjadilah satu kesatuan dengan nama bangsa Indonesia. Sedangkan suku adalah nama wilayah mereka, seperti suku Jawa, suku Dayak, suku Batak. Lantas Simbolon, Hutapea itu adalah nama marga.



Sedangkan karena 60% suku di pulau Jawa tidak mengenal marga dikalangan luas. Mereka hanya mengenal marga sebagai identitas kerajaan, seperti Suryonegoro, Hadinegoro, Kusumodiharjo, dan lainnya.

Ini semua hanya untuk membedakan golongan ningrat dan rakyat biasa pada umumnya. Melihat ada beberapa bangsa yang tak mempunyai suku.



Maka, terciptalah definisi bangsa itu dikaitkan nama negara kita saat ini yaitu Bangsa Indonesia.

Hmm, sepertinya lebih enak seperti ini sih biar ga ribet juga kan!

-------------------------------------------------

Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik
Pic : google