Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

provocator3301Avatar border
TS
provocator3301
Mengunkap Misteri Cleveland Torso Murderer


Kingsbury Run, Cleveland, Ohio, Amerika Serikat (AS) merupakan wilayah kumuh, suram, dan berbahaya di Negeri Paman Sam pada era 1935-1938.

Dikatakan demikian karena wilayah itu diisi banyak sekali gelandangan dan orang buangan akibat dari peristiwa Depresi Besar yang melanda AS pada 1930-an. Pada era ini, banyak orang kehilangan pekerjaan dan mengalami kesulitan ekonomi.

Beberapa area kosong di tempat itu bahkan dijadikan sebagai tempat pemukiman ala kadarnya oleh orang-orang miskin dan tunawisma.

Sedangkan area di sebelah timur dipenuhi dengan bar, tempat berjudi, dan rumah bordil bernama “The Roaring Third”.

Tak hanya dijejali oleh gelandangan dan tunawisma, Kingsbury Run juga diteror dengan masalah pembunuh berantai yang belum terpecahkan hingga sekarang.

Pembunuh berantai ini dikenal dengan nama "The Cleveland Torso Murderer"atau "Pembunuh Batang Tubuh dari Cleveland".

Sebutan itu merujuk pada kebiasaan pembunuh yang kerap memutilasi dan memotong-motong tubuh korbannya hingga menyisakan potongan tubuh tanpa lengan dan kaki (torso).

Penemuan mayat-mayat termutilasi

Reputasi Kingsbury Run sebagai tempat orang-orang buangan kian mengganggu dengan penemuan mayat seorang wanita pada September 1934. Mayat wanita ini ditemukan tengah mengambang di Danau Erie, Bratenahl.

Karena ditemukan di danau, wanita berusia 30 tahunan yang tak diketahui identitas aslinya ini pun dikenal dengan nama “Lady of Lake”.

Dari hasil autopsi, penyidik Kolonel A J Pierce menyatakan bahwa tubuh wanita itu telah dimutilasi pada bagian lutut. Pada tubuh korban juga ditemukan semacam bahan kimia yang membuat kulitnya menjadi kemerahan dan kasar.

Penemuan Lady of Lake itu dianggap seperti angin lalu. Sebab, pihak kepolisian belum menyadari bahwa wanita ini merupakan korban pertama dari rangkaian pembunuhan berantai yang akan terjadi pada tahun-tahun berikutnya.

Hingga pada September 1935, dua remaja laki-laki menemukan mayat yang telah terpotong di bagian pinggul di Bukit Jackass. Kondisi mayat tanpa kepala ini ditemukan secara mengenaskan dalam kondisi terkebiri.

Ketika ditemukan, tubuhnya tampak sudah bersih dan terlihat diletakkan dengan sengaja di balik semak-semak lebat.

Pada jasad tersebut, hanya melekat sepasang kaos kaki dan luka bakar di pergelangan tangan. Polisi pun memastikan bahwa pria itu meninggal karena kepalanya dipenggal.

Setelah diidentifikasi, jasad itu ternyata bernama Edward Andrassy. Pria berusia 28 tahun ini merupakan seorang homoseksual yang gemar mengunjungi rumah bordil The Roaring Third.

Selepas Andrassy, polisi kembali menemukan mayat ketiga dengan kondisi serupa. Kepala pria berusia 40 tahunan ini dipotong dan kemaluannya dikebiri. Kulitnya bahkan telah diinjeksi dengan bahan kimia.

Menurut catatan ahli forensik, mayat tersebut telah meninggal selama berhari-hari. Sosok pembunuh terbukti telah mengawetkan mayatnya dengan cairan kimia.

Kasus pembunuhan di Kingsbury Run pun berlanjut. Pada Januari 1936, potongan tubuh wanita terbungkus koran dalam keranjang ditemukan di sekitar Gedung Hart Manufacturing di Central Avenue.

Semua sisa tubuhnya kecuali kepala ditemukan di sebuah tanah kosong, sepuluh hari setelah penemuan potongan tubuh di Central Avenue.

Ketika diidentifikasi, terungkap wanita ini bernama Florence Polillo. pramuria dan pelayan bar yang tinggal di sekitaran The Roaring Third.

Empat bulan kemudian, dua bocah laki-laki tanpa sengaja menemukan kepala seorang laki-laki etnis kaukasia yang terbungkus sepasang celana dekat sebuah jembatan.

Kehebohan penemuan kepala tersebut pun berlanjut pada keesokan harinya saat polisi menemukan sebuah torso dari pria berusia 20 tahunan yang cocok dengan potongan kepala di dekat jembatan. Jasad pria tanpa kepala ini memiliki enam tato yang tidak bisa diidentifikasi.

Sama seperti Lady of Lake, mayat pria itu tidak bisa dikonfirmasi identitas aslinya.

Belum genap satu bulan penemuan mayat pria bertato, pihak kepolisian kembali menemukan mayat pria berkulit putih berusia sekitar 40 tahunan. Ia tewas dipenggal ketika berjalan melewati hutan di dekat Clinton Road dan Big Creek.
Konten Sensitif

Dikatakan demikian karena bekas darah yang merembes ke tanah. Diduga kuat pria ini dipenggal di tempat di mana jasadnya ditemukan.

Menurut laporan tim forensik, mayat tersebut diketahui telah meninggal dua bulan sebelumnya.

Dua bulan berikutnya, tepatnya September 1936, kembali ditemukan mayat pria tidak dikenal yang dibuang di parit. Hanya bagian tubuh bawah dan kaki saja yang berhasil dikumpulkan.

Tim investiasi mengungkapkan, sosok itu berusia sekitar 20 tahun. Penyebab kematiannya adalah pemenggalan kepala.

Dugaan polisi akan sosok pembunuh

Teror yang menimpa orang-orang buangan di Kingsbury Run itu pun memunculkan kepanikan massal.

Pihak kepolisian yang dipimpin Kolonel A J Pierce menduga pembunuh sebagai orang yang mengerti anatomi tubuh. Hal ini terlihat dari penggalan kepala yang terpotong rapi dengan sekali tebas di leher.

Jika pembunuh merupakan seorang amatir, tidak mungkin potongan kepala ditemukan secara rapi dengan berbagai cairan kimia yang ada di dalam mayat-mayat tersebut.

Kekalutan masyarakat akan Pembunuh Torso pun kian membuncah. Direktur Keselamatan baru, Eliot Ness, menerima tekanan dahsyat dari masyarakat dan pejabat setempat.

Kondisi itu merupakan hal yang tidak biasa bagi Ness. Selama ini, ia dikenal sebagai sosok dengan etos kerja tak kenal lelah, disiplin, tegas, dan paham media.

Ia merupakan penyidik gemilang yang berhasil memerangi operasi Al Capone di Chicago, AS. Ness juga bertanggung jawab atas Unit Pajak Alkohol untuk Ohio bagian utara pada Agustus 1934.

Pihak kepolisian kemudian mengutus Detektif Peter Merylo dan Martin Zelewski untuk menyelidiki kasus ini. Sementara itu, Kolonel Pierce digantikan oleh Sam Gerber.

Pembunuhan masih berlanjut

Selepas pergantian sejumlah penyidik, warga Kingsbury Run kembali diteror dengan penemuan sosok wanita di Pantai Brahtenhal pada Februari 1937. Wanita tanpa identitas ini diperkirakan berusia 20 tahun. Ia tampak sudah meninggal ketika kepalanya dipenggal.

Masih berlanjut, pada Juli 1937, ditemukan tengkorak manusia di bawah Jembatan Lorain-Carnegie. Di sebelah tengkorak itu, tergeletak karung goni berisi sisa-sisa tulang wanita kulit hitam berusia sekitar 40 tahun.

Dari penyelidikan catatan dental, sosok wanita berkulit hitam itu dikenal dengan nama Rose Wallace.

Korban kesepuluh ditemukan pada bulan yang sama. Jasad tanpa kepala berusia sekitar 30 tahunan ini ditemukan di Sungai Cuyahoga. Dari hasil penyelidikan, ditemukan fakta bahwa pembunuh telah berhasil merobek perut dan jantung korban.

Kemudian, pada April 1938, pihak kepolisian kembali menemukan potongan kaki di Sungai Cuyahoga. Sebulan setelahnya, ditemukan dua tas goni berisi potongan tubuh lain.

Ketika diselidiki, dalam tubuh itu ditemukan beberapa obat-obatan yang diduga digunakan pelaku untuk melumpuhkan korban sebelum dipenggal.

Setelah itu, pada Agustus 1938, kembali ditemukan tubuh wanita yang terbungkus blazer biru berkancing dengan selimut tua yang sudah kumal. Kaki dan tangan mayat ditemukan terpisah dalam sebuah kotak.

Kepala korban dibungkus serupa. Beberapa potongan tubuh bahkan terlihat diawetkan terlebih dahulu.

Puncak dari kegemparan kasus ini terjadi ketika polisi menemukan mayat lain yang diletakkan hanya beberapa meter saja dari jendela kantor Eliot Ness.

Hal tersebut sontak membuat Ness dan pihak kepolisian naik pitam. Pasalnya, aksi ini terlihat seperti pelaku tengah mengejek penyidik yang dinilai lambat dalam menangani kasus.

Dilanda frustasi dan tekanan kuat, pada 18 Agustus 1938, Ness beserta 35 petugas kepolisian dan detektif menggerebek Kingsbury Run. Alhasil, 300 orang lebih didepak dari rumah mereka. Tak hanya itu, pihak kepolisian bahkan membakar habis 100 rumah kumuh di sana.

Aksi Ness itu lantas dikecam publik. Kekalutan yang dirasakan masyarakat kian membuncah dengan tindakan aparat kepolisian.

Tindakan Ness pun dianggap tak menyelesaikan masalah. Meski demikian, kasus pembunuhan berantai itu berhenti setelah insiden pembakaran massal ini.

Suspek pembunuhan

1. Frank Dolezal

Pada 1939, pihak kepolisian menangkap Frank Dolezal. Pria berusia 52 tahun ini ditangkap atas tuduhan pembunuhan Florence Polillo. Menurut keterangannya, Dolezal sempat tinggal dengan wanita itu.

Hasil penyelidikan juga menyebutkan bahwa Dolezal mengenal sosok Edward Andrassy dan Rose Wallace. Ia bahkan sering mengunjungi The Roaring Third dan dikenal sebagai sosok agresif yang gemar mabuk dan marah-marah.

Namun, ketika diinterogasi, Dolezal memberikan sejumlah pernyataan yang tidak konsisten. Belum sampai masuk ke ruang pengadilan, Dolezal ditemukan tewas gantung diri di selnya.

Ketika diidentifikasi, terdapat enam tulang rusuk Dolezal yang patah saat berada di dalam sel tahanan. Padahal, sebelum dibawa ke kantor polisi, ia masih dalam kondisi yang baik-baik saja.

Publik pun menjadi ragu atas kesaksian Dolezal. Mereka menduga Dolezal dipaksa untuk mengaku sebagai pembunuh dan mengakui perbuatan keji yang tidak pernah dilakukannya.

2. Francis Sweeney

Suspek ini merupakan kandidat paling sempurna yang cocok dengan deskripsi Pembunuh Torso dari Cleveland.

Sweeney adalah mantan prajurit medis pada era Perang Dunia I yang bertanggung jawab untuk mengamputasi para prajurit di lapangan.

Sebelumnya, Sweeney sempat menjalani wawancara bersama Ness dan mengikuti dua tes poligraf secara terpisah. Sialnya, ia gagal dalam dua tes ini.

Dugaan kuat Sweeney sebagai sosok jagal Kingsbury Run terletak pada kondisi mentalnya. Disebutkan bahwa ia menderita penyakit jiwa yang parah.

Sweeney sendiri merupakan sepupu dari anggota kongres Martin Sweeny. Beberapa orang menyebut bahwa dirinya kebal hukum. Terlebih lagi ketika ia secara sukarela menyerahkan diri ke rumah sakit jiwa.

Kecurigaan akan Sweeney itu diperkuat ketika ia berada di rumah sakit jiwa. Secara kebetulan, entah bagaimana kasus pemenggalan dan pembunuhan berhenti begitu saja ketika dirinya dirawat di sana.

Memasuki tahun 1939, tidak ditemukan lagi kasus pembunuhan oleh Pembunuh Torso Cleveland. Sampai sekarang, kasus ini menjadi misteri pembunuhan berantai yang tidak pernah terpecahkan dalam sejarah.


***
Diubah oleh provocator3301 19-04-2022 12:39
saputra7999
alber2022
provocator.3301
provocator.3301 dan 36 lainnya memberi reputasi
37
6.3K
35
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan