Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

4574587568Avatar border
TS
4574587568
Mengungkap Misi "Pasukan" Facebook Putin, Siapa Mereka?


Jakarta, CNBC Indonesia - Perang yang meletus di Ukraina akibat serangan Rusia ke negara itu telah memicu kecaman dalam skala global, khususnya dari para pemimpin negara yang selama ini memosisikan diri berseberangan dengan Vladimir Putin.
Kecaman tak hanya datang secara resmi dari pemerintahan, tetapi juga masyarakat yang tak sepakat dengan langkah drastis Kremlin untuk menyerang Kyiv.
Namun, hal tersebut nyatanya memunculkan fenomena unik di jagat sosial media. Sejumlah grup yang memiliki pengikut dengan jumlah signifikan di Facebook diketahui tiba-tiba muncul dan mengambil posisi di sisi Putin.


Layaknya peran pendengung (buzzer), berbagai unggahan yang menunjukkan citra Putin sebagai orang yang bersahabat dengan senyuman dan gambaran sikap penuh cinta memenuhi Facebook. Kelompok ini memiliki pengikut yang besar sehingga mampu menjangkau jutaan orang.
Terkait fenomena tersebut, BBC International mencoba melakukan penelusuran dari mana pada superfans Putin, istilah yang dipakai, ini berasal dan karakteristiknya.
 
Jumlah yang Besar
BBC dengan bantuan dari Institute for Strategic Dialogue (ISD) mencoba melakukan investigasi terhadap superfans Putin ini.
Adapun, peneliti ISD mengidentifikasi 10 grup publik pro-Putin, yang mengusung sejumlah jargon seperti "Vladimir Putin - Leader of The Free World". Grup-grup tersebut memiliki lebih dari 650.000 anggota.
Konten-konten yang diunggah mencakup foto dan pesan-pesan yang memuji pemimpin Rusia tersebut, ditulis dalam berbagai bahasa, termasuk Inggris, Rusia, Farsi, Arab, dan Khmer.
Tak hanya populer, grup-grup itu pun tercatat sangat aktif. Dalam sebulan terakhir, peneliti menghitung ada 16.500 postingan dengan 3,6 juta interaksi.
Bisa dibilang, tujuan keseluruhan dari kelompok tersebut tampaknya adalah untuk mempromosikan Putin sebagai pahlawan yang 'menantang' Barat, dengan dukungan internasional yang luar biasa.
Dalam berbagai foto, Putin digambarkan "berjalan dengan percaya diri, menggendong anak anjing, menatap penuh kerinduan ke kamera, memberi hormat kepada pasukan, dan menunggangi berbagai hewan liar, termasuk beruang dan singa," kata laporan tersebut.
Adapun, kelompok-kelompok ini telah memperoleh lebih dari 100.000 anggota baru sejak dimulainya serangan ke Ukraina pada 24 Februari lalu.
Masuk lebih jauh ke grup tersebut, ternyata banyak yang terdaftar sebagai administrator memiliki akun duplikat dengan nama yang sama. Para peneliti menemukan setidaknya ada 100 akun seperti itu di jaringan tersebut.
Akun-akun ini umumnya saling mengikuti dan terkadang mengunggah pesan yang "menghangatkan hati" atau mengirim emoji hati satu sama lain. Dan mereka mengelola akun pro-Putin ini bersama orang lain yang berpura-pura menjadi Federasi Rusia atau dinas keamanan Rusia, yang jelas-jelas palsu.
Adapun, menjalankan akun duplikat berpotensi melanggar aturan Facebook tentang perilaku tidak autentik. 


Peneliti utama ISD Moustafa Ayad menyebut praktik itu sebagai contoh "astroturfing" - operasi online yang melibatkan banyak akun yang secara keliru memberi kesan dukungan akar rumput yang lebih luas.

"Kampanye menciptakan dukungan luas untuk Putin dan Kremlin di bawah bayang-bayang invasi dan bergantung pada ... akun tidak autentik untuk mencapai tujuannya", menurut laporan ISD. 

Militansi Tanpa Batas

Pengguna Aktif
Pemeriksaan lebih dekat dari beberapa admin grup menunjukkan beberapa aktivitas yang tidak biasa.
Salah satunya bernama Marine, yang mengatakan lokasinya di Suriah, menggunakan tiga akun terpisah untuk memberikan dukungan bagi presiden. Tiga akunnya, dalam bahasa Arab, mengunggah konten pada waktu yang sama setiap hari.


Admin lain, Victoria dari Kamboja, telah mendorong penyebaran konten dalam kelompok bahasa Khmer. Sejak 4 Februari, postingannya telah menghasilkan lebih dari 34.000 reaksi dan telah dibagikan lebih dari 4.000 kali.
[table][tr][td]Baca:
NATO Latihan Perang di Perbatasan Rusia, Siap Gempur Putin?[/td]
[/tr]
[/table]

Ada juga Marine dan Victoria yang bersama-sama menjalankan halaman Facebook berbahasa Khmer.
Polanya sama, konten dibagikan secara luas di berbagai grup. Misalnya, akun lain yang terdaftar berlokasi di Bulgaria mengunggah gambar Putin yang sama 12 kali dalam waktu beberapa menit.
Adapun, BBC mencoba menghubungi sejumlah orang di balik akun-akun tersebut untuk berkomentar. Namun, hampir semuanya tak digubris.
Ada satu orang di Kenya yang dipanggil Raj dan ada di sejumlah grup itu, termasuk menggunakan nama "Putin" di belakang namanya di Facebook, mau menjawab panggilan telepon yang dilayangkan.
Dalam percakapan singkat, dia menyebut Putin sebagai pemimpin hebat, tetapi dia mengatakan tidak ingin membahas perang. Pertanyaan lebih lanjut terkait minatnya terhadap Rusia pun tidak dijawab.
Sementara itu, Hasmik dari Armenia, mengatakan dia seorang jurnalis dan sekarang membantu menjalankan enam grup pro-Putin. Dia mengaku menjalankan grup Facebook itu dengan sukarela dan tidak dibayar oleh siapapun.
 
Terkait Langsung dengan Rusia?
Menurut laporan BBC, sulit untuk mengumpulkan motivasi dari orang-orang di balik akun tersebut. Tidak ada hubungan yang jelas dengan pemerintah Rusia dan tidak seperti kampanye disinformasi Rusia yang terkenal lainnya. Dalam kata lain jaringannya cenderung acak dan orang-orang yang terlibat juga sejatinya tidak terlalu tertutup akan niat mereka.
Seperti diketahui, banyak orang di seluruh dunia tertarik pada Putin dan pandangannya yang anti-Barat tentang dunia.
Meskipun demikian, tetap ada kemungkinan beberapa grup itu memiliki hubungan dengan otoritas Rusia atau elemen pro-Putin di dalam Rusia.
[table][tr][td]Baca:
Ukraina Timur Panas! Amunisi di Bom, Senjata Kimia Beredar[/td]
[/tr]
[/table]

Sementara itu, pihak Facebook, yang mengatakan memiliki kebijakan terhadap akun palsu, telah menangguhkan sejumlah akun berdasarkan informasi dari laporan dan penyelidikan mereka sendiri.
"Kami terus mengambil tindakan tegas untuk mencegah penyebaran misinformasi terkait krisis di Ukraina," kata juru bicara perusahaan induk Facebook, Meta. 


Putin Palsu Bergerak Lincah

Putin Palsu
Selain berkembangnya grup superfans Putin di Facebook, muncul juga fenomena unik lainnya, yakni Putin palsu.
Putin adalah salah satu dari sedikit pemimpin dunia yang tidak menggunakan media sosial dan tidak ada akun Facebook resmi atas namanya. Dia konon bahkan tidak memiliki telepon pintar (smartphone).


Menurut juru bicaranya, Putin tidak membutuhkan media sosial karena hal itu tidak memberikan apa pun yang belum dimilikinya.
[table][tr][td]Baca:
Si Vis Pacem, Para Bellum Ala Presiden Rusia Vladimir Putin[/td]
[/tr]
[/table]

Namun, beberapa orang mencoba menjadi Putin palsu dengan membuat akun Facebook dengan namanya. Bahkan, akun tersebut sempat memiliki lebih dari 3 juta pengikut sebelum akhirnya dihapus pada akhir Februari lalu.
Sebagian pengikutnya, lebih dari 700.000, bergabung pada masa pandemi, terutama sejak Putin palsu banyak membicarakan tentang vaksin Covid-19 buatan Rusia.
Baru-baru ini, Putin palsu kembali mengunggah pesan yang kini memperkuat pandangan Kremlin tentang perang. Banyak yang memberikan komentar dan tampaknya percaya bahwa akun tersebut merupakan akun resmi Vladimir Putin.
Akun tersebut menyebarkan informasi bahwa serangan Rusia ke Ukraina demi menjaga perdamaian dan dilakukan hanya untuk mendemiliterisasi Ukraina. Pesan ini dibagikan dan disukai lebih dari 200.000 kali.
Halaman itu juga memiliki kebiasaan menandai orang-orang dalam pesannya tentang Putin, termasuk pengguna yang diidentifikasi oleh peneliti memiliki akun duplikat. Dengan kata lain, halaman itu berinteraksi dengan superfans Putin.
Kendati belum diketahui siapa yang ada di balik akun tersebut, namun menurut bagian transparansi halaman itu, orang-orang yang mengelolanya berada di Rusia dan Latvia.
Peneliti di Digital Forensic Research Lab (DFRLab), bagian dari think tank Dewan Atlantik, Nika Aleksejeva, menilai halaman penggemar (fan pages) adalah lahan subur untuk menggalang dukungan internasional bagi Kremlin.
"Mereka mungkin membantu membangun dukungan publik di negara-negara asing untuk apa yang Rusia sebut "operasi militer di Ukraina," katanya.
[table][tr][td]Baca:
4 Fakta Baru Perang Rusia-Ukraina, Ada Kabar Buruk Austria[/td]
[/tr]
[/table]

DFRLab mendokumentasikan bagaimana satu unggahan akun peniru Putin dalam bahasa Arab telah membayar untuk iklan yang menargetkan pengguna di beberapa negara, termasuk Aljazair, Libya, Mesir, Yaman, Maroko, Lebanon, dan Tunisia. Halaman itu memiliki lebih dari 1 juta pengikut, tetapi telah dihapus.
Halaman terkemuka Putin lainnya, yang diposting dalam bahasa Arab, dulunya dikelola oleh seorang pria yang juga merupakan penggemar berat pemimpin Suriah Bashar al-Assad. Halaman itu menarik hampir 1 juta pengikut sebelum menghilang baru-baru ini.
Sumber
0
730
8
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan