Pengaturan

Gambar

Lainnya

Tentang KASKUS

Pusat Bantuan

Hubungi Kami

KASKUS Plus

© 2024 KASKUS, PT Darta Media Indonesia. All rights reserved

pungcrayAvatar border
TS
pungcray
Konsumsi Belum Maksimal, Ada Uang Menumpuk Sekitar Rp700 Triliun di Bank

Ilustrasi - Aktivitas di salah satu kantor cabang BNI. - BNI

Bisnis.com, JAKARTA — Kementerian Keuangan memperkirakan dana pihak ketiga atau DPK di perbankan saat ini mencapai Rp600—700 triliun. Aktivitas belanja perlu didorong untuk mencapai target pertumbuhan ekonomi.

Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan Febrio Nathan Kacaribu menjelaskan bahwa pulihnya perekonomian dan tingginya harga komoditas memengaruhi penumpukan dana di perbankan. Tingginya pendapatan masyarakat membuat simpanan di bank pun turut meningkat.

"Kami proyeksikan DPK sekitar Rp600—Rp700 triliun menumpuk di perbankan," ujar Febrio pada Senin (4/4/2022).

Meskipun begitu, tingginya DPK di perbankan di satu sisi menunjukkan bahwa konsumsi belum berjalan dengan maksimal. Febrio berharap agar masyarakat dapat aktif melakukan belanja seiring kondisi ekonomi yang sudah sangat membaik sejak awal pandemi Covid-19.

Menurutnya, ketika harga komoditas tinggi, biasanya terjadi transmisi ke sektor-sektor lain seperti perbankan. Setelah itu, konsumsi masyarakat, khususnya petani mengalami peningkatan.

"Biasanya penjualan kendaraan bermotor, elektronik, rata-rata akan tinggi. Saat ini masyarakat mulai merasa nyaman membeli elektronik, pakaian, kendaraan bermotor, dan jalan-jalan," katanya.

Febrio menyatakan bahwa pemerintah akan berupaya mendorong penyaluran DPK yang dalam dua tahun berturut-turut tumbuh tinggi karena konsumsi yang tertahan.

https://m.bisnis.com/finansial/read/...riliun-di-bank

Bayangkan kalau 700 triliun tersebut digunakan secara maksimal oleh pemilik uang untuk kegiatan ekonomi. Pastinya ekonomi Indonesia bakal pesat pertumbuhannya.

Kenapa uang segitu banyak bisa sampai menumpuk begitu?
Karena regulator memandang uang dan harta masih sangat matematis. Padahal uang dan harta sifatnya lebih ke psikologis daripada matematis.

Pajak tinggi, cukai tinggi, tarif tinggi, yakin bisa bikin penerimaan negara akan naik?

Semisal penerimaan naik, yakin nilai uangnya gak jatuh karena naiknya harga barang dan jasa?

emoticon-Ngakak

Ekonomi paling sukses di dunia adalah ekonomi yang berhasil mengakomodasi keserakahan tiap individu. Orang punya harta & uang digencet dengan regulasi ribet serta pajak tinggi maka hasilnya perputaran uang rendah, pertumbuhan tempat usaha baru rendah berimbas pengangguran meningkat. Orang kaya & miskin sama-sama rugi kalau digencet.

Sebaliknya kalau orang punya uang dan harta dibikin enak dengan regulasi ringan serta pajak rendah maka tingkat perputaran uang tinggi membuat muncul banyak tempat bisnis baru berimbas banyak tenaga kerja terserap. Orang kaya dibikin enak maka orang miskin pun menjadi ikutan enak dan gak miskin lagi karena punya pekerjaan.
MasterSims
viensi
kusonekochan
kusonekochan dan 6 lainnya memberi reputasi
7
3.8K
20
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
GuestAvatar border
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan