Kita tahu sampah makanan bisa jadi berbahaya bila tidak ditangani dengan baik, namun banyak para ahli melakukan percobaan dengan alat canggih untuk memusnahkan sampah makanan.

Hasilnya dinegara maju sampah memang menjadi kendala tersendiri. Mereka daur ulang sampah makanan untuk dijadikan makanan ternak, pupuk dan sebagainya.





Namun solusi terbaik untuk mengurai sampah makanan adalah Maggot kalau para ahli dari barat menyebutnya the worm-like grub or larva of a fly, namun kalau di Indonesia lebih familiar dengan nama belatung.

Maggot yang bagus biasanya dari jenis BSF Black Soldier Fly (Hermetia illucens), kenapa digunakan lalat jenis ini dikarenakan berbeda dari jenis lalat biasa, karena larva yang dihasilkan bukan larva yang menjadi medium penyakit.



Kalau lalat yang menjadi medium penyakit, yang hinggap dikotoran-kotoran lalu hingga dimakanan ini akan memberikan efek disentri.



Serta penanganannya juga cukup mudah, bahkan bisa membantu mengurai sampah organik menjadi kompos.



Di kota-kota besar seperti Jakarta, sampah organik menyumbang 53% dari semua sampah yang ada. Bayangkan sayur mayur yang layu, makanan sisa, hingga buah-buahan yang busuk karena tidak terjual, kertas, kayu atau ranting pohon, dan dedaunan kering serta banyak sampah organik lainnya yang dibuang, hingga memberikan porsi yang cukup banyak setiap harinya secara continue.

Untuk mengurainya itu kalau secara alami akan membutuhkan proses yang agak lama, tapi dengan magot maka penguraian akan bisa dilakukan dalam hitungan sehari.





Tentu jumlah berat sampah organik yang diurai, harus disesuaikan dengan jumlah maggotnya. Bila sampah 1 ton maka maggotnya harus 100 juta, tapi kalau jumlah magotnya sedikit proses penguraian akan berlangsung agak lama.

Intinya untuk kamu yang punya lahan di dekat rumah juga bisa nih menggunakan jasa maggot, jadi 10.000 maggot dapat menghabiskan 1 kg sampah organik dalam waktu 24 jam. Selain itu maggot juga ternyata sangat cepat berkembangbiak.



Bukan hanya itu maggot juga menjadi incaran burung-burung yang dipelihara manusia, untuk pakan ikan atau hewan liar lainnya, serta bisa menekan penggunaan pakan dan pupuk berbahan kimia.

Setidaknya memanfaatkan alam demi kesuburan alam, karena pada dasarnya manusia ini sendiri yang sering merusak alam.



Terima kasih yang sudah membaca thread ini sampai akhir, bila ada kritik silahkan disampaikan dan semoga thread ini bermanfaat, tetap sehat dan merdeka. See u next thread.





"Nikmati Membaca Dengan Santuy"
--------------------------------------
Tulisan : c4punk@2022
referensi : klik, klik, klik
Pic : google