Ajang balap MotoGP di Sirkuit Mandalika Lombok Tengah telah berakhir beberapa hari yang lalu.

Setelah berakhirnya olimpiade balap Internasional MotoGP tersebut muncul kabar bahwa Kementerian Keuangan akan melelang barang-barang dari pembalap MotoGP untuk umum.

Munculnya kabar tersebut membuat publik heboh dan sempat salah paham, sebab di dalam narasi dan judul beberapa berita yang beredar di media sosial dijelaskan bahwa barang-barang yang akan dilelang adalah termasuk barang yang didapatkan oleh penonton MotoGP secara langsung dari pembalapnya yang akan diminta oleh Kementerian Keuangan.

Tidak ingin kabar tersebut semakin simpang siur dan membuat banyak orang semakin geram, Menteri Keuangan Sri Mulyani angkat bicara meluruskan terkait berita lelang barang pembalap MotoGP.

Dilansir dari akun Instagram @smindrawati, Menteri Keuangan Sri Mulyani mengatakan bahwa jika kabar Kementerian Keuangan akan menyita barang milik pembalap MotoGP yang didapatkan oleh penonton itu adalah hoax.

Benar Kementerian Keuangan akan melakukan lelang barang dari pembalap MotoGP, namun bukan barang yang didapat oleh penonton langsung melainkan barang-barang merchandise pembalap MotoGP berupa topi, kaus, baju, sarung tangan, yang terdapat tanda tangan dari pembalap MotoGP yaitu Marc Marquez, Pol Espargaro, dan Miguel Oliveira.

Barang-barang merchandise ini didapatkan sendiri oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL) Mataram yang bekerjasama secara langsung dengan ITDC dan Mandalika Grand Prix Association (MGPA).

Adapun tujuan diadakannya lelang barang dari para pembalap MotoGP bagi umum ini yaitu uang hasil pelelangan barang tersebut akan digunakan untuk amal.

Melihat banyaknya berita-berita hoax yang memberitakan ketidak benaran dan membuat masyarakat geram ini sangat disayangkan oleh Menteri Sri Mulyani.

Niat-niat baik yang seharusnya didukung akan mendapatkan penolakan karena pemberitaan yang tidak benar dan bohong.

Berkaca dari kejadian ini tentu masyarakat juga harus waspada terhadap berita-berita yang saat ini beredar di media sosial GanSis.

Berita-berita hoax yang dibuat untuk membenturkan antara satu pihak dengan pihak lain baik itu pihak pemerintahan dengan masyarakat atau lembaga lain dapat menciptakan bahaya-bahaya perpecahan yang lebih besar.

Bagaimana cara untuk menghindari beredarnya berita bohong yang beredar di media sosial?
Berikut ini cara-caranya.

Itulah beberapa cara menyikapi berita-berita yang beredar di media sosial baik itu yang hoax ataupun akurat.

Mudah-mudahan kedepannya tidak ada lagi masyarakat yang mudah dipecah belah oleh berita hoax yang dibuat memang sengaja untuk memecah belah.