Keresahan Orang Sedang Diatas Angin yang Sulit Diterima, Bisa Jawab Ini, Gan?

Beranda
Komunitas
Entertainment
The Lounge
Keresahan Orang Sedang Diatas Angin yang Sulit Diterima, Bisa Jawab Ini, Gan?

iskrim

25-03-2022 00:23

Keresahan Orang Sedang Diatas Angin yang Sulit Diterima, Bisa Jawab Ini, Gan?

[ HT# 989 ]

Berada di puncak karier atau lebih pintar dan berderet-deret gelar dibelakang nama tentu menjadi harapan dan impian semua orang. Posisi orang seperti ini dipandang beruntung karena tidak semua orang berhasil mencapainya.

Umumnya orang jadi segan atau sungkan untuk mendebatnya. Wawasannya luas, berwibawa, dan murah hati. Membuat orang didekatnya menjadikannya inspirasi dan motivasi agar bisa sukses seperti dia.

Tapi saudara, sehebat-hebatnya manusia dia juga memiliki kelemahan atau kekurangan. Dia begitu berapi-api dan nampak cerdas ketika seorang presenter tv mewawancarainya, tapi disisi lain kehidupannya pasti memiliki keterbatasan. Tuhan sungguh adil.

Menjadi orang seperti mereka yang sedang diatas angin akan kesulitan ketika dia membutuhkan sebuah jawaban yang mungkin sebenarnya hanya sebuah pertanyaan sepele. Orang awam akan menganggapnya dia sedang bercanda atau malah dianggap ingin mengujinya.

Padahal pertanyaan itu adalah sunggu-sungguh membutuhkan jawaban."Ah, masa sekelas bapak pertanyaan sederhana saja tidak bisa menjawab, bercanda, ya?" Seperti itulah kira-kira orang akan balik bertanya.

Tapi ketika orang awam paham maksudnya maka akan kembali bertanya; "Kan ada mbah Gugel, bisa cari jawabannya disitu, masa bapak nggak ngerti?"

Serba salah memang, orang seperti ini ketika membutuhkan jawaban sepele malah dianggap orang lain lagi bercanda karena terlanjur 'keberatan' jabatan dan 'kepanjangan' titel sarjana yang berderet-deret seperti kereta api itu.

Menjadi orang yang sedang diatas angin ternyata tidak selalu enak, ada saja terpaan angin yang keras, tapi akan terasa sangat hampa dan kesepian karena dia begitu tinggi hingga tidak dipercaya orang kalau dia sedang butuh solusi.

Orang awam tidak sadar jabatan dan titel yang dia miliki bukan berarti telah menguasai semua bidang. Tiap manusia memiliki keterbatasan, makanya dia bertanya. Hm.

Jadi menurut saya solusi yang harus diperbaiki adalah mengubah kalimat pertanyaan jadi lebih kreatif, lebih sederhana, atau menyesuaikan diri dengan siapa dia akan bertanya. Misalkan dia bertanya "Bumi bulat atau datar?" Maka akan dijawab serius oleh orang yang ahli dibidangnya, tapi kalau dia bertanya pada tukang tambal ban malah si tukang akan balik bertanya "Yang bocor ban depan atau belakang, pak?"