- Beranda
- Komunitas
- News
- Berita dan Politik
Tahun Ini, Pemerintah Pacu Pertumbuhan Ekonomi Syariah dan Industri Halal
TS
kardus2020
Tahun Ini, Pemerintah Pacu Pertumbuhan Ekonomi Syariah dan Industri Halal
BANDUNG – Satu dari beberapa penyebab Indonesia dinilai resilient terhadap tekanan global adalah pertumbuhan ekonomi syariah di Indonesia. Di tengah tekanan inflasi global, inflasi Indonesia pada Februari 2022 masih terkendali di bawah kisaran target sebesar 2,06 persen (yoy).
Hal ini disampaikan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto. Menurutnya, ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia patut menjadi perhatian.
"Ekonomi syariah dan industri halal di Indonesia merupakan sektor yang memiliki peluang pertumbuhan menari secara global,” tutur Airlangga dalam pidato pada acara Studium Generale Universitas Islam Nusantara dengan tema “Prospek dan Tantangan Perekonomian Indonesia Pasca-Pandemi” Senin (21/3/2022) hari ini.
Ketua Umum DPP Partai Golkar ini mengatakan, untuk memacu pertumbuhan ekonomi syariah dan industri halal tahun 2022, pemerintah sudah mengeluarkan berbagai bauran kebijakan.
Salah satunya memberikan stimulus bagi pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan ekosistem halal value chain. Terutama pada sektor pertanian yang terintegrasi, yakni kuliner halal dan fashion muslim.
Selain itu akan dilakukan percepatan perluasan implementasi halal assurance system sebagai percepatan sertifikasi halal pelaku UMK.
"Selanjutnya perluasan penyaluran Cash-Waqf Linked Sukuk (CWLS), penerapan pembiayaan kreatif syariah, serta implementasi layanan syariah BP JAMSOSTEK,” tegas Airlangga.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia sudah masuk di jalur positif. Hal ini terlihat dari perbaikan sisi permintaan dan pertumbuhan dari sisi suplai. Perekonomian global pada 2022 diproyeksikan masih melanjutkan tren pemulihan.
Pemulihan akan bertumpu pada transisi pandemi menjadi endemi. International Monetary Fund (IMF) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi global sebesar 4,4 persen. Pemerintah Indonesia sendiri menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2022 sebesar 5,2 persen (yoy).
Airlangga menambahkan, selain ekonomi syariah, Indonesia juga tengah merasakan pertumbuhan ekonomi digital. Hal ini didorong karena terjadinya pergeseran perilaku masyarakat ke platform digital.
"Oleh karena itu, dukungan untuk pengembangan ekosistem ekonomi digital untuk mendorong produktivitas masyarakat juga akan terus dilakukan,” tegas Airlangga.
Berbagai strategi telah diterapkan untuk mendukung ekonomi digital, antara lain melalui Kartu Prakerja, Gerakan Nasional Literasi Digital, Digital Talent Scholarship dan Digital Leadership Academy sehingga mendukung pengembangan digital talent dan digitalisasi UMKM termasuk UMKM yang bergerak di sektor halal. (*/kk)
Editor: Aspian Nur
Sumber
Ringkasan Kebijakan Ekonomi Syariah dan Industri Halal 2022:
1. Memberikan stimulus bagi pengembangan ekonomi syariah melalui penguatan ekosistem halal value chain.
2. Integrasi sektor pertanian, kuliner halal dan fashion muslim.
3. Implementasi halal assurance system sebagai percepatan sertifikasi halal pelaku UMK.
4. Perluasan penyaluran Cash-Waqf Linked Sukuk (CWLS), penerapan pembiayaan kreatif syariah, serta implementasi layanan syariah BP JAMSOSTEK.
Diakui atau tidak, Ekonomi Syari'ah dan Industri halal di Indonesia sudah punya perangkat yang komplit untuk maju dan berkembang secara Top Down:
1. UU JPH
2. UU Perbankan Syari'ah
3. KNEKS (Komite Nasional Ekonomi dan Keuangan Syariah)
4. MES (Masyarakat Ekonomi Syari'ah)
5. Baznas yang menyokong Program sosial dan Non Profit mereka.
6. Wapres Syari'ah dan anteknya (Uno, Erick, Khofifah, Ridwan dan Gubernur Islamis lainnya).
Satu satunya kesempatan bagi masyarakat Indonesia yang tidak menginginkan adanya "Syari'ahisasi Industri dan Ekonomi" adalah menyerang kebijakan tersebut secara Bottom-Up... Tapi ane bingung caranya bagaimana, yang jelas harus tetap ada perlawanan.
Monggo Kaskuser yang punya ide untuk memperlambat ekspansi pergerakan Ekonomi Syari'ah di Indonesia ane kasih
Quote:
Original Posted By lexarrio►@zhengweijian
ini gue serius mau diskusi sehat loh
tapi ngeliat track recordnya ini sistem kayaknya kurang bagus deh
aceh misalnya
terus arab sendiri pun ogah jalanin syariat 100% murni
lah ini pula mau syariah-syariahan
sistem primitif abad 7 yang ga pernah berevolusi/menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, mau diaplikasikan di abad 21
seriusan engga nyarkas... logikanya mau digimanain juga ga masuk diotak gue
tapi..... tetep open mind aja siapa tau memang ada poin-poin plus yang beneficial buat kafir dan negara pada umumnya
ini gue serius mau diskusi sehat loh
tapi ngeliat track recordnya ini sistem kayaknya kurang bagus deh
aceh misalnya
terus arab sendiri pun ogah jalanin syariat 100% murni
lah ini pula mau syariah-syariahan
sistem primitif abad 7 yang ga pernah berevolusi/menyesuaikan diri dengan perkembangan jaman, mau diaplikasikan di abad 21
seriusan engga nyarkas... logikanya mau digimanain juga ga masuk diotak gue
tapi..... tetep open mind aja siapa tau memang ada poin-poin plus yang beneficial buat kafir dan negara pada umumnya
Quote:
Original Posted By zhengweijian►@lexarrio
Ini sebenarnya cuma gimik politik, dan kepenting golongan orang yg pengen bersaing bisnis secara tidak sehat, dan meraup keuntungan besar menarget segmen pasar tertentu, bukan dalam hal harga atw kualitas ya akhi
Dalam ekonomi pasar bebas/ekonomi liberal, yg menentukan adalah selera pasar dan demand masyarakat.
Selama industri syariah bisa menyediakan barang dan jasa yg lebih murah dan berkualitas why not ?
Kembali lagi dimana ada demand disitu ada suply, apakah industri syariah bisa menyuplai demand nasi campur babik kenanga, bakmie babik Ncek Legenda atau panganan Sei Babik kupang, monggo silahkan biar pasar yg menentukan.
Ataukah industri keuangan syariah bisa menyediakan kredit pinjol/KPR yg murah dan terjangkau dibanding industri keuangan konvensional, mari kita serahkan kepada mekanisme pasar yg berlaku ya akhi, selama sistem ideologi negara ini masih sekluer berkedok pancasila, dan belum jadi negara syariah murni macam afghan atau komunis murni macam korut
Ini sebenarnya cuma gimik politik, dan kepenting golongan orang yg pengen bersaing bisnis secara tidak sehat, dan meraup keuntungan besar menarget segmen pasar tertentu, bukan dalam hal harga atw kualitas ya akhi
Dalam ekonomi pasar bebas/ekonomi liberal, yg menentukan adalah selera pasar dan demand masyarakat.
Selama industri syariah bisa menyediakan barang dan jasa yg lebih murah dan berkualitas why not ?
Kembali lagi dimana ada demand disitu ada suply, apakah industri syariah bisa menyuplai demand nasi campur babik kenanga, bakmie babik Ncek Legenda atau panganan Sei Babik kupang, monggo silahkan biar pasar yg menentukan.
Ataukah industri keuangan syariah bisa menyediakan kredit pinjol/KPR yg murah dan terjangkau dibanding industri keuangan konvensional, mari kita serahkan kepada mekanisme pasar yg berlaku ya akhi, selama sistem ideologi negara ini masih sekluer berkedok pancasila, dan belum jadi negara syariah murni macam afghan atau komunis murni macam korut
Diubah oleh kardus2020 25-03-2022 07:38
zhengweijian dan 5 lainnya memberi reputasi
6
1.9K
43
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Urutan
Terbaru
Terlama
Guest
Tulis komentar menarik atau mention replykgpt untuk ngobrol seru
Komunitas Pilihan